+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
23 Agustus 2010 | 12:35:42 WIB


Adaptasi Tanaman di Lahan Terganggu dan Tidak Terganggu


Ditulis Oleh : Fitri dan Siti Aminah

Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia (Anonim Tanpa tahun). Sehingga pembukaan lahan untuk penambangan timah banyak dijumpai di Pulau Bangka. akan tetapi dalam kegiatan penambangan seringkali tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Menurut Djakamihardja dan Noviardi (1991) dalam Yani (2005), dampak dari penambangan adalah kesuburan tanah rendah akibat hilangnya lapisan top soil dan adanya hamparan tailing yang memiliki derajat keasaman yang rendah (pH 4-5).

Tabel 1. Hasil pengukuran pertumbuhan tanaman ubak dan ara di lahan terganggu (TB 29 Riding Panjang pada tanah berpasir) dan tidak terganggu (Sungailiat)








Menurut lskandar dan Subagyo (1993) dalam Yani (2005) sifat fisik kimia tailing yang merugikan adalah tingginya konsentrasi logam berat, tingginya daya pantul sinar atas daya absobsi panas dalam tailing berwarna terang atau gelap yang menyebabkan terjadinya ketegangan fisik pada turnbuhan, dan kerusakan fisik karena fraksi pasir sangat dominan.

Berdasarkan hasil pengukuran tanaman yakni ubak (Syzygium racemosum Blume) dan Ara (Ficus spp.) pada lahan terganggu dan tidak terganggu secara umum dapat dikatakan bahwa pertumbuhan pada lahan tidak terganggu lebih baik dibandingkan lahan terganggu. Pertumbuhan tanaman pada lahan terganggu kurang baik diduga karena rendahnya kesuburan tanah akibat adanya proses penimbunan tanah di mana lapisan tanah yang awalnya subur (top soil) berada di bawah sedangkan lapisan tanah yang tidak subur berada di atas.

Pertumbuhan tanaman yang kurang baik pada lahan terganggu dapat juga dipengaruhi logam-logam berat karena biasanya Cu, Al, Zn dan Fe pada lahan penambangan menjadi meningkat. Kandungan logam berat tersebut sangat toksik dan membahayakan pertumbuhan tanaman (Pattimahu 2004). Pengaruh langsung Al adalah melalui penghambatan pembelahan sel pada ujung akar sehingga fungsi akar dalam menyerap air dan hara menjadi terganggu (Foy 1988) dalam Hariah dkk. Tanpa tahun.

Pertumbuhan tanaman di lahan tidak terganggu lebih baik karena lahan tidak tersebut tidak mengalami perubahan fisik dan kimia. Sehingga kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya tetap tercukupi. Salah satu faktor lingkungan tumbuh yang penting bagi pertumbuhan tanaman adalah ketersediaan unsur hara. Adanya bahan penunjang pertumbuhan yang baik akan meningkatkan respon tanaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. (Budairto et al 2006 dalam Khodijah 2008).

Berdasarkan pengukuran rata-rata luas daun, baik daun ubak maupun ara dilahan terganggu luas daunnya lebih kecil dari pada di lahan tidak terganggu. Diduga lahan terganggu kekurangan air. Adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan mengakibatkan perubahan pertumbuhan tanaman, penurunan luas daun, peningkatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata, penurunan laju fotosintesis, serta perubahan ekspresi (Sinaga, 2008) dalam Anonim 2009.

Sistem perakaran yang baik memungkinkan tanaman mendapatkan air dan nutrisi untuk fotosintesis dalam jumlah yang cukup karena kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar (Haryati, 2006) dalam Anonim 2009. Laju pemanjangan akar dipengaruhi oleh faktor internal, seperti pasokan fotosintat dari daun dan faktor lingkungan antara lain suhu dan kandungan air tanah (Lakitan, 1995).

Pada tanah masam, penghambat utama pertumbuhan akar adalah tingginya konsentrasi Al di lapisan bawah (Hairiah et al., 2000) dalam Hariah tanpa tahun. Hasil pengukuran akar, di lahan terganggu akar yang terpanjang adalah akar horizontal sedangkan di lahan tidak terganggu yang terpanjang adalah akar vertikal. Dangkalnya sistem perakaran tanaman diduga respon lokal dari akar tanaman, dengan memilih tempat yang menguntungkan (dalam hal ini misalnya kaya unsur P di lapisan atas) atau dengan menghindari tempat yang beracun di lapisan bawah (Hairiah et al., 1995) dalam Hariah Tanpa tahun.

Terjadinya hambatan media (tanah) pertumbuhan tanaman akan diikuti oleh penurunan nisbah tajuk dan akar (Hairiah et al., 2000). Hasil pengukuran berat tajuk/akar di lahan terganggu baik tanaman Ubak maupun tanaman Ara. Berat akar lebih tinggi daripada berat tajuk, sedangkan di lahan tidak terganggu berat tajuk lebih tinggi daripada berat akar. Tiap tanaman mempunyai karakter hubungan antara tajuk dan akar. Homeostasis tajuk dan akar merupakan upaya organ tanaman tersebut mempertahankan keseimbangan fisiologis, sehingga masing-masing organ tanaman dapat melakukan fungsinya secara normal. Hormon berperan dalam menjaga keseimbangan tajuk dan akar.
Pertumbuhan akar akan memacu pertumbuhan tajuk karena adanya sifat homeostasis untuk menjaga keseimbangan akar dan tajuk. Besarnya rasio tajuk/akar tergantung spesies, umur, kondisi lingkungan dan saat musim tumbuh. Rasio tajuk/akar meningkat, sebab distribusi asimilat lebih banyak ke arah pertumbuhan tajuk (Klepper, 1991). Rendahnya rasio bobot tajuk/akar disebabkan asimilat hanya ditranslokasikan ke daun dan akar. dalam Ramdan 2004.***



Oleh Fitri dan Siti Aminah
Mahasiswi Prodi Biologi FPPB
Universitas Bangka Belitung 2010




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota