+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
14 Juli 2009 | 12:10:11 WIB


Bangka, Dont Forget Agriculture!


Ditulis Oleh : Admin

Pentingnya Pertanian dan Perkebunan bagi Kehidupan


Pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam dengan menggunakan tanah sebagai media tumbuh. Pertanian dapat mensejahterakan rakyat, memenuhi kebutuhan bahan pangan, obat (dalam rangka mempertahankan kesehatan masyarakat) dan lain-lainnya. Sektor pertanian juga merupakan suatu kegiatan ekonomi yang tangguh yang dapat dapat digunakan untuk menggerakkan roda perekonomian negara kita. Pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, jepang dan kanada tampak dengan jelas bahwa pijakan pertama pembangunannya diawali dengan sektor pertanian, hingga mencapai ketangguhan. Setelah itu baru melanjutkan ke sektor industri. Hingga saat ini, negara-negara tersebut tidak meninggalkan sektor pertaniannya tetapi semakin memperkuat daya saingnya di dunia Internasional.

Tanaman untuk Obat


Tanaman dikenal sebagai salah satu sumber daya yang sangat penting dalam upaya pengobatan, pemenuhan kebutuhan pokok dan upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak hanya digunakan sebagai bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahanannya saja, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman obat juga dapat dijadikan alternatif berobat yang lebih aman dan alami.

Selain itu, tanaman obat juga baik untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit dan tubuh. Bahkan sampai saat ini pun menurut perkiraan organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman.

Indonesia yang dikenal sebagai salah satu dari 7 negara yang keanekaragaman hayatinya terbesar kedua setelah Brazil, tentu sangat potensial dalam mengembangkan obat herbal berbasis tanaman obat tanah air kita sendiri. Lebih dari 1000 spesies tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tanaman yang ada, terutama yang tumbuh di Indonesia dikenal sebagai bahan yang ampuh untuk obat dan digunakan sebagai bahan baku industri obat di Indonesia selain juga sebagai obat-obatan tradisional.

Ada beberapa tanaman Indonesia yang terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit yang lebih berat. Beberapa bahkan dipercaya dapat mengatasi penyakit mematikan seperti AIDS, kanker dan sebagainya. Tumbuhan tersebut menghasilkan metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktivitas biologik yang beraneka ragam, memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi obat berbagai penyakit.

Sampai saat ini seperempat dari obat-obat modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tanaman. Sebagai contoh misalnya aspirin adalah analgesik yang paling popular yang diisolasi dari tanaman Salix dan Spiraea, demikian pula paclitaxel dan vinblastine merupakan obat antikanker yang sangat potensial yang berasal dari tanaman.

Lahan Pertanian dan Perkebunan Semakin Sempit


Jumlah penduduk Indonesia kian bertambah bahkan kini telah mencapai 235 juta jiwa sedangkan jumlah ketersediaan pangan kita berkurang dan lahan pertanian di Indonesia semakin menyusut setiap harinya. Sempitnya lahan pertanian ini kontradiktif dengan peningkatan kebutuhan pangan. Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian (Deptan) memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia tahun 2030 sebanyak 286 juta orang. Percepatan pertambahan penduduk luar biasa tersebut akan menimbulkan sejumlah masalah seperti kelaparan dan kekurangan gizi. Hal ini merupakan tantangan tersendiri di bidang pertanian kita masa depan. Kemampuan pemerintah dalam menyediakan pangan masih kalah kebutuhan (pertambahan penduduk).

Penyebab utama pengurangan lahan pertanian adalah semakin gencarnya pembangunan industri, lahan komersial, proyek infrastruktur, permukiman, pariwisata, perumahan, jalan, pertokoan terutama di Pulau Bangka.

Kandungan mineral timah di Pulau Belitung dan Pulau Bangka, telah diketahui sejak abad 18. Sampai saat ini potensi pertambangan masih cukup potensial. Namun yang dibutuhkan saat ini adalah sistem penambangan yang ramah lingkungan dan sesuai dengan tata ruang yang ada. Serta adanya kesadaran bahwa mineral tambang adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (non renewable) dan tidak kekal serta suatu saat mineral tersebut akan habis.

Kondisi saat ini hampir di seluruh wilayah provinsi ini banyak terdapat ratusan bahkan ribuan hektar tanah rusak/kolong-kolong akibat penambangan yang tidak terkendali, terutama yang dilakukan oleh masyarakat atau sering disebut dengan istilah Tambang Inkonvensional (TI). TI cenderung beroperasi tanpa memperhatikan konsep tata ruang yang ditetapkan dan tidak ada proses rehabilitasi lahan bekas pertambangan. Akibatnya telah terjadi perusakan, pergeseran fungsi lahan yang sangat memprihatinkan dan ironisnya pertanian jadi terlupakan bahkan terabaikan. Lahan-lahan tersebut tidak dapat kembali lagi menjadi lahan pertanian.

Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan


Laju konversi lahan pertanian ke non pertanian ini berangsung sangat cepat dan sudah memasuki taraf mengkhawatirkan. Untuk mengantisipasi pengalihan lahan pertanian secara besar-besaran, sangat dianjurkan untuk dilakukan Raperda Lahan Pertanian Abadi. Adanya Perda Lahan Pertanian Abadi ini, diharapkan berdampak keseluruhan bagi produksi beras. Selain itu, juga adanya peraturan ini akan mampu memberdayakan masyarakat desa sebagai petani.

Saat ini, DPR masih membahas Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan. RUU itu merupakan sebuah terobosan positif untuk menyelamatkan lahan pertanian Indonesia. Nantinya RUU ini memiliki efek jangka panjang untuk mempertahankan sektor pertanian sebagai basis ekonomi Indonesia. Setelah RUU ini disahkan diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi setiap daerah dalam pengaturan lahan. Karena setiap daerah pasti memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbentuk Perda, yang akan menjadi payung hukum bagi seluruh peraturan di bawahnya (termasuk lahan peertanian).

Turunnya produksi beras jadi hal yang mengkhawatirkan sebab tidak bisa dipungkiri bila lahan persawahan berkurang sudah barang tentu produksi beras berkurang. Sekarang mungkin saja produksi beras mampu surplus mencapai 2,3 juta ton. Lalu apakah tahun-tahun mendatang ada jaminan bisa surplus beras lagi, kalau konversi lahannya tidak dibatasi?.

Sentra Pertanian Babel


Khusus untuk provinsi Bangka Belitung (Babel), Sebagai daerah sentra pertanian di Babel, kualitas dan kuantitas produksi padi di Desa Rias masih perlu pembenahan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Babel tiga persen per tahun, produksi padi lokal hanya bisa mencukupi 9,36 persen, sedangkan sisanya harus diimpor dari luar daerah.

Dalam upaya ketahanan pangan, pengurangan angka kemiskinan, dan dengan melihat kondisi negara masing-masing, pertanian perlu mendapat perlindungan hukum karena bisa mengatasi masalah kemiskinan. Pembukaan pasar pertanian juga harus melihat kondisi masing-masing negara, tidak didekati dengan cara atau aturan yang seragam. Kesepakatan perdagangan produk pertanian pun tidak harus mengambil titik ekstrem seperti yang diberlakukan sama untuk semua negara.

Pertanian juga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di pedesaan. Perlindungan sektor pertanian dilakukan karena tahapan produksi dan cadangan pangan domestik harus tercapai lebih dulu. Dalam hal ini negara wajib memberikan hukum perlindungan bagi sektor pertanian.

Mengenal lebih jauh tentang pertanian itu sangat penting, hal ini dapat dilihat dari fungsi utamanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan dunia dan negara khususnya Indonesia. Pertanian dapat menjadi tulang punggung yang dapat menggerakkan roda perekonomian, memenuhi kebutuhan pokok (pangan), obat dan bahkan dapat membantu kesejahteraan masyarakat umumnya di Indonesia.

Pertanian harus selaras dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, guna mencegah terjadinya kelaparan dan kekurangan gizi rakyat khususnya di Bangka Belitung terutama Pulau Bangka. ***




Penulis Budi Suryawan


Mahasiswa program studi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi
Universitas Negeri Bangka Belitung




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota