+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
23 Oktober 2008 | 16:07:48 WIB


Kenalilah Tipe Gaya Belajar Kita (Learning Style)


Ditulis Oleh : Admin

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa ternyata kita memiliki cara belajar dan berfikir yang berbeda-beda. Kita akan merasa lebih efektif dan lebih baik dengan menggunakan lebih banyak mendengarkan, namun orang lain merasa lebih baik dengan membaca dan bahkan ada yang merasa bahwa hasilnya akan optimal jika kita belajar langsung mempraktekkan apa yang akan dipelajari. Bagaimana cara kita belajar akan sangat mempengaruhi struktur otak kita. Hal inilah yang kemudian kita kenal sebagai Learning Style (Gaya Belajar).

  1. Modalitas

    Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic


    • Auditory

      Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

      Beberapa ciri seorang Auditory antara lain :
      • Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok
      • Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV,
      • Suka berbicara.
      • Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik.
      • Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
      • Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
      • Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.


    • Visual

      Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

      Beberapa karakteristik Visual adalah :
      • Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya
      • Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu
      • Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain.
      • Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan
      • Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan
      • Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu


    • Reading

      Orang yang memiliki gaya belajar Reading, belajar dengan menitikberatkan pada tulisan atau catatan. Karakteristik ini benar-benar menempatkan bacaan atau tulisan sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah membaca atau menuliskannya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini menyukai hal-hal yang berbau teoritis dan umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk peragaan atau praktis.

      Orang yang memiliki gaya belajar Reading biasanya memiliki karakteristik :

      • Suka membaca dan membuat catatan
      • Huruf-huruf indah dan tulisan rapi merupakan hal yang sangat berkesan bagi mereka
      • Mudah mengingat apa yang mereka baca atau tuliskan


    • Kinesthetic

      Orang yang memiliki gaya belajar, Kinesthetic mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

      Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta.

      Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya.Beberapa karakteristiknya adalah

      Orang yang memiliki gaya belajar Kinesthetic biasanya memiliki karakteristik :
      • Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
      • Sulit untuk berdiam diri
      • Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan
      • Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik
      • Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar
      • Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit


  2. Spectrum

    Dari segi memandang sesuatu dan bagaimana ia melakukan pengaturan informasi, ada orang yang cenderung memandang sesuatu secara abstrak, dan ada pula yang konkret. Sedangkan dari aspek pengaturan informasi, manusia mengolahnya secara sekuensial (teratur/urut) dan acak (random).

    Seorang Profesor di bidang kurikulum dan pengajaran di Universitas Connecticut, Anthony Gregorc, menggabungkan kedua faktor di atas menjadi 4 karakter gaya berpikir seseorang. Tiap orang memiliki salah satu gaya berpikir yang dominan diantara keempat tipe yang ada. Keempat tipe gaya berfikir tersebut adalah : Concrete Sequential (CS), Abstract Random (AR), Abstract Sequential (AS), Concrete Random (CR).

    • Concret Sequensial [CS]

      Orang dengan tipe ini adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi. Mereka selalu mengerjakan tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-hal yang bersifat mendadak. Selain itu mereka dengan ciri CS tidak senang mengerjakan tugas yang bertumpuk-tumpuk. Biasanya agak perfeksionis sehingga ingin segala sesuatu dikerjakan dengan sempurna dan terencana. Tipe ini cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian, seperti sekretaris dan bendahara.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Memiliki cara yang mudah dalam menerapkan ide-ide
      • Mengorganisir
      • Ide cemerlang dapat membuat mereka lebih efisien
      • Menghasilkan hasil yang konkret dari ide-ide yang abstrak
      • Mampu bekerja tepat waktu dengan baik


      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Bekerja secara sistematis, langkah demi langkah
      • Peduli pada detail
      • Memiliki sebuah jadwal untuk dijalani
      • Memiliki penafsiran secara logika
      • Mengetahui apa yang berguna bagi mereka
      • Rutinitas, memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu


      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Bekerja secara kelompok
      • Bekerja di dalam lingkungan yang tak teratur
      • Mengikuti secara tidak lengkap atau petuntuk yang tidak jelas
      • Bekerja dengan orang yang tidak memiliki pendirian
      • Berhadapan dengan ide-ide yang abstrak
      • Menuntut untuk "menggunakan imajinasinya"
      • Pertanyaan yang tidak benar atau jawaban yang salah


      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Bukti-bukti apa yang saya butuhkan?
      • Bagaimana saya melakukannya?
      • Kapan itu didapatkan?


      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Sequensial [CS]:
      • Bangunlah kekuatan organisasional Anda
      • Cari tahu detail yang Anda perlukan
      • Bagilah proyek Anda menjadi beberapa tahapan
      • Tatalah lingkungan kerja yang tenang


    • Abstract Sequensial [AS]

      Biasanya merupakan pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang brilian. Orang ini senang mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak dipikirkan orang lain. Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi, bahkan berdebat dengan orang lain. Saking senangnya berpikir, kadang mereka lupa bahwa orang di sekitarnya sama sekali tidak paham dengan ide-idenya yang terlalu "tinggi". Lebih menyukai belajar secara individu daripada berkelompok. Mereka sering disebut "konseptor ulung" dan jago menganalisis informasi.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Mengumpulkan banyak informasi sebelum membuat sebuah keputusan
      • Menganalisis ide-ide
      • Melakukan penelitian
      • Menyediakan ide-ide logis yang berurutan
      • Menggunakan bukti-bukti untuk membuktikan atau menyangkal teori-teori
      • Memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk diselesaikan


      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Menggunakan contoh yang tepat, sebagai hasil dari penelitian yang akurat
      • Belajar lebih dengan mengamati daripada melakukannya
      • Alasan yang dapat diterima secara logika
      • Bekerja dengan tenang untuk membahas suatu persoalan secara menyeluruh


      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Dituntut untuk bekerja dalam hal sudut pandang yang berbeda
      • Memiliki waktu yang terlalu sedikit dalam menyelesaikan suatu persoalan
      • Mengulangi tugas yang sama berulang-ulang kali
      • Banyak aturan-aturan yang spesifik dan peraturan-peraturan yang lainnya
      • pemikiran yang "sentimentil"
      • Mengekspresikan emosi mereka
      • Menjadi diplomatik ketika meyakinkan orang lain
      • Tidak menguasai suatu percakapan


      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Bagaimana saya mengetahui kalau hal ini benar?
      • Apakah ada kemungkinan-kemungkinan yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya?
      • Apa yang kita butuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini?


      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Sequensial [AS]:
      • Latihlah logika Anda
      • Suburkan kecerdasan Anda
      • Upayakan keteraturan
      • Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda


    • Abstract Random [AR]

      Segala sesuatu seringkali dihubungkan dengan perasaan dan emosi, sehingga mereka terkenal sangat sensitif. Semua bisa menjadi menyenangkan jika mood-nya sesuai, tapi menjadi buruk jika mereka sudah tidak lagi memiliki emosi positif terhadap sesuatu. Mudah kehilangan konsentrasi, banyak pertimbangan, dan suka mencoret-coret tanpa arti di buku adalah ciri tipe ini. Mereka juga sangat menjaga hubungan dengan orang lain, tidak senang jika mengalami konflik, dan dikenal "perhatian" di antara orang-orang sekitarnya. Selain itu, mereka juga sangat mudah terpancing emosinya. Istilah kerennya "mudah tersentuh". Ekspresi yang spontan itu mungkin karena kesulitan mereka mengungkapkan sesuatu secara verbal kepada orang lain.

      Apa yang terbaik bagi mereka
      • Mau mendengarkan orang lain
      • Paham akan perasaan dan emosi
      • Fokus pada tema dan ide-ide
      • Membawa kerukunan pada kelompoknya
      • Berhubungan baik dengan orang lain
      • Mengenali dan menghargai emosional orang lain


      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Abstract Random [AR]?
      • Belajar sendirian
      • Petunjuk yang luas dan umum
      • Menjaga hubungan dengan baik
      • Semangat dalam berpartisipasi dalam pekerjaan yang mereka yakini
      • Memiliki moralitas yang tinggi
      • Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan perasaannya


      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Memberikan penjelasan
      • Berkompetisi
      • Bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian otoritas/diktator
      • Bekerja dalam lingkungan yang membatasinya
      • Bekerja dengan orang-orang yang kurang ramah
      • Berkonsentrasi pada suatu hal secara serentak
      • Memberikan perincian-perincian yang tepat
      • Menerima kritikan positif


      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Apa ini ada hubungannya dengan saya?
      • Bagaimana saya dapat membedakannya?


      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Random [AR]:
      • Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang lain
      • Bangunlah kekuatan belajar Anda dengan berasosiasi
      • Lihatlah gambaran besar
      • Waspadalah terhadap waktu
      • Gunakan isyarat isyarat visual


    • Concret Random [CR]

      Sering dianggap sebagai orang yang kreatif karena senang mencoba menyelesaikan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Saking asyiknya, mereka cenderung tidak peduli dengan waktu. Terkenal sebagai "Deadliner", karena seringkali mengerjakan sesuatu di batas akhir, meski punya waktu banyak sebelumnya. Tipe ini bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di satu waktu, hal yang sangat sulit dilakukan orang dengan tipe CR. Spontanitas dan impulsif menjadi ciri khas tipe ini, karena begitu banyak ide-ide muncul di kepala mereka. Orang tipe CR biasanya cukup dipercaya untuk menjadi pemimpin, meskipun menimbulkan situasi kritis karena sifat "deadliner-nya". Mereka juga senang mencoba-coba sesuatu, bereksperimen, walaupun mungkin banyak orang lain tidak menyenanginya.

      Apa yang terbaik bagi mereka?
      • Meberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan sesuatu
      • Memiliki banyak pilihan dan solusi
      • Memberikan ide-ide yang kreatif
      • Membayangkan akan masa depan mereka
      • Seringkali menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu
      • Menerima orang-orang yang memiliki banyak perbedaan
      • Berpikir dengan cepat dengan usahanya sendiri
      • Mampu menanggung resiko


      Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
      • Mengguakan wawasan dan naluri untuk memecahkan permasalahan
      • Bekerja dengan memiliki banyak waktu


      Apa yang sulit bagi mereka?
      • Adanya larangan dan batasan
      • Laporan-laporan yang formal
      • Rutinitas
      • Mengulangi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
      • Menyimpan dokumen-dokumen yang terperinci
      • Menunjukan bagaimana mereka mendapatkan suatu jawaban
      • Memilih hanya satu jawaban
      • Tidak adanya pilihan


      Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
      • Berapa banyak hal ini betul-betul diperlukan?


      Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Random [CR]:
      • Gunakan kemampuan divergen Anda
      • Siapkan diri Anda untuk memecahkan masalah
      • Cermati waktu Anda
      • Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah
      • Carilah dukungan bagi diri Anda


  3. Gaya Terima

    Setiap orang adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun kita melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat. Hal ini karena setiap orang memiliki cara berfikir dan memahami sesuatu yang berbeda-beda. Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik gaya belajar yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan gaya belajar Analitik.

    Memang pada kenyataannya tidak semudah dalam mengelompokan gaya belajar seseorang seperti macam-maca gaya belajar diatas, dan sebenarnya tidak ada orang yang 100% murni. Setiap orang pasti memiliki kombinasi dari gaya belajar tersebut. Namun, biasanya seseorang memiliki kecenderungan untuk lebih dominan pada satu kelompok.

    • Analitik

      Orang yang berpikir secara Analitik dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan, seorang Analitik akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai.

      Orang Analitik membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat. Orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali kurang mengetahui gagasan utamanya, sehingga kadang mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya dalam mengerjakan sesuatu. Mereka sangat sulit belajar bila ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.

      Seorang yang Analitik dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila mereka bisa menciptakan sistem belajar sendiri. Untuk itu jadwal harian sangat membantu seorang yang Analitik merasakan adanya struktur dan hal-hal yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran-sasaran yang jelas.


    • Global

      Orang yang berpikir secara Global cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Orang yang Global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

      Orang yang berpikir secara Global dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan mereka cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka dapat menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap. Orang yang memiliki cara berpikir secara Global dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk merapikannya, namun seringkali keinginannya kurang terlaksana. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya mereka belajar untuk menyederhanakan sistemnya.

      Pikiran orang yang Global dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu. Apabila orang Global mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru yang muncul, maka mereka akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain. Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya. Penundaan merupakan godaan nyata bagi orang Global, mereka membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka.



Source : https://imtelkom.ac.id

UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota