+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
31 Juli 2008 | 07:38:39 WIB


Kultur Malu Dalam mempelajari Bahasa Inggris


Ditulis Oleh : Dini Wulansari, SS

Sering kali kita mendengar pepatah yang mengatakan "Malu bertanya, sesat dijalan". Ini merupakan suatu perumpamaan yang acap kali didengungkan. Rasa malu tidak bisa dipisahkan dari karakteristik manusia. Kadang membuat langkah kita untuk lebih maju terhenti sejenak tanpa disadari. Namun ada kalanya juga rasa malu itu tidak akan pernah muncul jika si empunya punya rasa percaya diri yang tinggi. Bahkan terkadang malah terkesan berlebihan. Itulah realita yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari.

Malu secara tak langsung telah menjadi suatu budaya di kalangan masyarakat, di semua tingkatan, di setiap sisi kehidupan. Fenomena "malu" ini juga merupakan hal yang sangat mendasar yang dialami oleh semua orang jika ingin menggunakan bahasa Inggris apalagi jika menyangkut masalah "Speaking skill". Walaupun sebenarnya kita tahu apa yang lawan kita bicarakan tetapi mulut terasa kelu dan seperti terkunci untuk membalas atau sekedar mengucapkan sepatah dua patah kata dalam bahasa Inggris.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab perasaan tersebut muncul, antara lain: kurangnya penguasaan kita terhadap kosakata, kurangnya rasa percaya diri (PD) sehingga terkesan takut untuk melakukan kesalahan. Padahal berawal dari kesalahan itulah sebenarnya pembelajaran yang efektif dalam segala hal. Kita menjadi tahu dimana letak kekurangan yang kita miliki dalam berbahasa Inggris. Selain itu, perasaan takut diejek oleh orang lain jika kita berbahasa Inggris, menimbulkan trauma di dalam diri. Hal ini juga dikarenakan lingkungan yang kurang mendukung untuk itu. Berdasarkan beberapa masalah diatas, memang akan terasa sulit jika dilakukan tanpa keinginan, niat dan usaha yang kuat dari dalam diri kita sendiri.

Walaupun kita tahu bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sangat penting untuk diketahui, dipelajari, dipahami dan dikuasai. Karena hal itu merupakan salah satu poin plus bagi kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, terutama yang berhubungan dengan dunia internasional. Sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Rektor Universitas Bangka Belitung, Bapak Bustami Rahman beberapa waktu lalu dalam komentarnya di kolom Rektor mengenai kondisi bahasa Inggris di masyarakat sekarang ini khususnya di lingkungan Universitas Bangka Belitung yang dikategorikan telah mengalami perubahan yang cukup significant dibanding tahun-tahun sebelumnya baik itu dari program-program yang ditawarkan atau yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa maupun partisipasi civitas akademika itu sendiri.

Misalnya saja kursus bahasa Inggris regular, kursus TOEFL, English Speaking Partner, dll. Keadaan seperti ini memberikan dampak yang baik bagi kita semua sebagai warga Universitas Bangka Belitung terutama dalam memperkenalkan UBB ke dunia luar. Karena visi yang kita anut adalah tujuan akhirnya menyentuh ke dunia global atau internasional. Oleh karenanya, bahasa Inggris sangat ditekankan dalam menyongsong tujuan tersebut. Jangan takut berbuat salah karena kita sesungguhnya bukan native speaker jadi masih bisa dimaklumi, berpikiran positif, terus belajar dan berusaha, mempraktekkan bahasa Inggris dalam keseharian terutama jika ingin berkomunikasi itu yang lebih penting, memperbanyak kosakata, menghilangkan rasa malu jika orang lain mencemooh, dll.

Apalagi menyangkut masalah pendidikan bagi dosen/staf yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka dituntut untuk bisa berbahasa Inggris baik itu lisan maupun tulisan terutama bagi yang ingin mendapatkan beasiswa. Adanya persyaratan yang mengharuskan mereka untuk memiliki skor TOEFL-ITP minimal 500-550 (luar negeri) dan 450-470 (dalam negeri) memotivasi dan memberikan dampak yang cukup berarti bagi kemajuan mereka dalam berbahasa Inggris. Mereka terpacu untuk menjadi lebih baik dengan skor yang tinggi. Begitu juga dalam dunia kerja, bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan. Seringkali setiap perusahaan mencantumkannya sebagi salah satu syarat yang menentukan diterima atau tidaknya si pelamar. Jadi bukannya malu karena takut untuk berbahasa Inggris yang akan kita berdayakan tapi justru malu karena tidak bisa berbahasa Inggris yang harus kita tanamkan sejak dini.

UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota