+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
04 Agustus 2008 | 06:14:32 WIB


Peluang Kerja dibidang Teknologi Informasi, Internet dan Intranet


Ditulis Oleh : Admin

Peranan industri software sangat strategis, karena terkait dengan sektor ekonomis, dimana selain memberikan dampak yang luas terhadap perluasan kesempatan kerja, dan berusaha juga peningkatan atau pengembangan teknologi informasi dan untuk meningkatkan peluang investasi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu pula Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta penerapannya di berbagai bidang, telah membuka peluang kerja cukup besar bagi profesional di bidang tersebut. Mereka dapat bekerja di perusahaan, instansi pemerintah, maupun dunia pendidikan.

Mengutip pernyataan Ir Stefanus Thomas Suhalim MCSE, bahwa beberapa negara maju dan berkembang mulai merasakan tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang itu. Dia memberi contoh, Cina yang setiap tahun menghasilkan 200.000 tenaga profesional di bidang tersebut, pada akhir 2008 diperkirakan bakal mengalami kekurangan sebanyak 2,2 juta tenaga kerja TIK. Kenyataan serupa juga terjadi di Amerika. Dia mengutip laporan dari Information Technology Association of Amerika, pada tahun 2001 terbuka peluang bagi 900.000 tenaga kerja di bidang itu. Namun dari jumlah tersebut, 425.000 kesempatan tidak terisi. ''Mereka kekurangan pelamar yang memenuhi kualifikasi teknis dan nonteknis,'' tuturnya.

Disisi lain, informasi tentang peluang kerja di luar negeri juga cukup besar dan banyak, khususnya peluang kerja di bidang teknologi informasi. Sebagai gambaran bahwa kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri, adalah sebagai berikut : Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010, target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang, sehingga dibutuhkan tenaga kerja sekitar 327.813 orang. Dibawah ini disajikan sebuah tabel sebagai gambaran target export TI di Indonesia.

TARGET KUANTITATIF EKSPOR TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA

Target Ekspor dan Pertumbuhan Sektor Teknologi Informasi
serta Produk Elektronika lainnya
(dalam satuan juta dollar AS)

SEKTOR

Th. 2000

Th. 2003

Th. 2010


Elektronika


1.900


2.500


4.000

Teknologi Informasi

1.200

1.800

14.000

Alat Rumah Tangga

420

500

1.500

Modul & Komponen

3.000

4.500

8.000

Lainnya

480

600

2.500

TOTAL

7.000

9.900

30.000

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan & Koperasi DIY


INDIA Kekurangan Tenaga Kerja TI

India menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja berkemampuan bahasa-bahasa Eropa (non-Inggris) selama lima tahun mendatang. Hal ini diperlihatkan dengan dibukanya rekrutmen tenaga kerja asing sebesar 120.000 untuk menutupi kekurangan tersebut. Defisit SDM yang mampu berbahasa asing ini diungkap dalam sebuah laporan yang dilansir perusahaan riset Evalueserve. Meningkatnya permintaan layanan offshoring dari Eropa menyebabkan industri jasa TI India kekurangan sekitar 120.000 tenaga kerja yang memiliki spesialisasi bahasa-bahasa Eropa di luar Inggris. Sementara, perusahaan ini menghitung jumlah SDM India yang memiliki kemampuan seperti itu tak lebih dari 40.000 orang.

Untuk mengisi kekurangan tersebut, menurut Evalueserve bakal banyak kalangan industri TI dan business process outsourcing (BPO) India yang harus merekrut tenaga kerja asing dari daratan Eropa untuk melakukan pekerjaan seperti pengumpulan informasi, menangani dokumen-dokumen berbahasa non-Inggris, layanan berbasis voice dan proses-proses transaksi. Menurut Evaluaserve, meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dengan skill bahasa asing non-Inggris ini merupakan dampak dari upaya perusahaan-perusahaan offshoring India untuk menangkap peluang pasar outsourcing Eropa daratan. Selain itu, upaya ini ditempuh sekaligus untuk mengurangi risiko ketergantungan terhadap pasar Inggris dan Amerika Serikat. Seperti diketahui, lebih dari 80 persen order offshoring India berasal dari kedua negara itu.

Untuk menarik minat para pekerja asing, kalangan perusahaan offshoring India menawarkan paket kompensasi yang menarik, kata studi itu. Adapun yang dicari adalah para pekerja yang bergelar teknik maupun bisnis, serta memiliki skill bahasa Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol atau Rusia. Tapi, di sisi lain, bukan berarti tenaga kerja berbahasa Inggris tersedia secara melimpah, meski diakui bahasa Inggris sudah menjadi semacam bahasa kedua bagi warga India. Pada suatu kesempatan di sebuah konferensi bisnis offshoring di New Delhi beberapa waktu lalu, seorang eksekutif perusahaan business process outsourcing India, Dan Sandhu mengingatkan bahwa dari sekitar dua juta lulusan universitas India yang sanggup berbahasa Inggris, hanya sebagian kecil yang benar-benar sesuai untuk pekerjaan menghadapi pelanggan di perusahaan-perusahaan offshoring.

Pasar Jasa TI Malaysia Menjanjikan

Meski menghadapi persaingan yang ketat, seperti perang harga dan semakin berkurangnya life-cycle teknologi-teknologi terbaru, pasar jasa TI Malaysia tetap menjanjikan pertumbuhan yang tinggi. Menurut laporan IDC, akibat stagnasi pasar, perusahaan-perusahaan jasa TI di Malaysia mendapat tekanan untuk bergeser dari pola system integration (SI), yang mendapatkan pemasukan berbasis jumlah man-month , ke model layanan yang mendapatkan kompensasi berbasis nilai ( value-based ) dan memperluas marjin keuntungannya dalam lingkungan TI yang dinamis.

Katherine Chan, analyst, Services Research, IDC Malaysia , mengatakan bahwa di pasar SI Malaysia, permintaan aplikasi enterprise, baik dalam bentuk paket atau yang sudah dikustomisasi, akan tetap tumbuh dua dijit dengan pertumbuhan tahunan sekitar 11,6 persen. Menurut dia, selain didorong munculnya teknologi-teknologi dan delivery model baru, peluang pertumbuhan pasar juga bakal muncul dari aplikasi implementasi RFID ( Radio Frequency Identification ), aplikasi virtualisasi dan aplikasi-aplikasi lainnya. “Selain itu, network consulting dan network integration akan terus mendorong pertumbuhan pasar ini, khususnya ketika konsep ubiquitous computing mulai melekat di komunitas pengguna,” ujarnya.

Berdasarkan riset IDC, pasar jasa TI Malaysia tahun 2004 mencapai 801,81 juta dolar, atau tumbuh 29 persen dibanding tahun 2003. Dari jumlah itu, pasar konsultasi dan integrasi sistem TI merupakan pangsa pasar jasa TI tertinggi dengan pangsa 42 persen, diikuti pasar support dan training TI sebesar 33 persen dan alihdaya 25 persen. “Didorong dengan kuatnya permintaan jasa alihdaya, pasar jasa TI Malaysia diperkirakan akan tumbuh 16,3 persen dalam kurun waktu 2004-2009,” kata IDC.

Menurut IDC, dalam jangka panjang, proyek-proyek alihdaya akan meningkat. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan juga akan semakin banyak memanfaatkan alihdaya untuk merasionalisasikan investasi TI-nya, misalnya dengan memanfaatkan sistem sharing , menggunakan jasa application service provider (ASP), pengalihdayaan manajemen pengoperasian infrastruktur sistem, dan seterusnya.

Di segmen IT deployment and support , pertumbuhan perawatan perangkat keras dan piranti lunak akan semakin berkurang. Menurut IDC, perusahaan-perusahaan akan semakin banyak yang menoleh ke para value-added service provider . Tawaran layanannya lebih dinamis dengan mengambil alih tanggung jawab maintenance menggunakan model managed service , bukan pola tradisional seperti model annual maintenance service.

Potret Bisnis Teknologi Informasi Indonesia dibanding negara-negara ASEAN

Cakupan e-business

Berkembang

Baik

Sedang

Berkembang

Mulai

Berkembang

Tidak ada

Kegiatan

1. Perdagangan Elektronik





- Perdagangan Produk/Jasa Via Internet



Y


- Kegiatan supply Chain via Internet



Y


2. Infrastruktur Aplikasi Internet





- Konsultan Internet



Y


- Pengembang Aplikasi


Y



- Perusahaan multimedia



Y


- Pengembang WEB


Y



- Pengembang Software



Y


- Perusahaan Pelatihan On-Line



Y


- Penyedia Jasa Database WEB



Y


- Penyedia Aplikasi Manajemen Pemasaran




Y

- Perusahaan Venture Capital




Y

3. Jasa-jasa Intermediary Internet





- Vertical Market Maker



Y


- Biro Perjalanan on-line




Y

- Perantara on-line



Y


- Pengesah isi internet




Y

- Penyedia isi/portal



Y


- Pengiklanan Internet



Y


- Broker Internet



Y


4. Infrastruktur Internet





- Internet Backbone Provider


Y



- Penyedia Jasa Internet


Y



- Persahaan jaringan H/W & S/W


Y



- Perusahaan PC & Server


Y



- Security Vendor



Y


- Perusahaan Fiber Optic



Y


- Line Accelaration Hardware




Y







Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan & Koperasi DIY




Nah, kalau melihat situasi seperti diatas, akan sangat mengenaskan jika orang Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi tidak bisa mendapatkan pekerjaan semacam itu. Masalahnya memang tidak mudah. Mungkin memang kemampuan tenaga TI di Indonesia belum memadai ?. Selain masalah teknis ada juga masalah bahasa Inggris. Seringkali saya menjumpai orang yang memiliki kemampuan teknis akan tetapi bahasa Inggrisnya sangat jauh dari memuaskan. Mau tidak mau, bahasa Inggris merupakan bahasa yang harus kita kuasai. Pekerja dari India, Singapura, dan Malaysia tidak memiliki kendala di bahasa ini, meskipun pekerja dari Cina mengalami masalah yang sama dengan yang kita hadapi.

Pekerja dari Indonesia sebenarnya mulai disukai oleh perusahaan di kawasan Asia karena ada beberapa masalah dengan pekerja dari negara lain. Misalnya, Hongkong membatasi jumlah pekerja dari Cina. Sementara pekerja dari India kurang disukai karena mereka menggunakan negara Asia hanya sebagai batu loncatan untuk bekerja di Amerika. Pekerja Indonesia juga dikenal (sebagian besar) akan pulang setelah pekerjaan kontrak selesai sehingga tidak menjadi beban negara yang ditempati. (Tidak menjadi warga negara disana). Jadi sebenarnya kesempatan orang Indonesia untuk bekerja di luar negeri cukup baik.

Peluang kerja di bidang Teknologi Informasi lainnya, yang saat ini masih banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri adalah : IT Help Desk, AutoCAD Drafter, Sales, Project Manager, Computer Operator, Teknisi Komputer, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Manager Web Content, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer, Network Manager, System Architect. (sumber : www.i2bc.org/news/itnews3.html & www.jobsdb.com )

Soure : Learning Online Via Internet and Intranet Service - Alim Bahri Blog

UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota