+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
22 Mei 2012 | 15:57:57 WIB


TIMAH PENCABUT NYAWA


Ditulis Oleh : Dwi Haryadi

"Inilah tempat timah terkaya yang tidak ada bandingannya di dunia, Seluruh pulaunya akan menjadi tambang timah terbesar. Demikian pernyataan Sir Thomas Stamford Raffles. Pulau Bangka dan Belitung adalah sedikit dari beberapa wilayah di Indonesia, bahkan di dunia yang dianugerahi Tuhan dengan kekayaan timah. Tidak hanya di darat, dilaut pun ada kandungan timahnya. Meskipun sudah dikeruk dari ratusan tahun lalu, sampai sekarang timah seolah tidak pernah habis. Namun sayangnya, komoditas ini disamping berdampak positif bagi perekonomian Babel, juga mengandung banyak masalah bahkan malapetaka. Mulai dari kerusakan lingkungan, seperti rusaknya hutan lindung dan terumbu karang, sampai jatuhnya korban para pekerja tambang.

Deretan Kasus


Penulis mencoba menelusuri berbagai berita diharian ini selama 3 tahun terakhir terkait kecelakaan kerja diareal tambang timah. Pada tahun 2010, paling tidak tercatat oleh media ada 6 kecelakaan tambang dengan 6 korban meninggal dunia. Lalu pada tahun 2011, berdasarkan data Polda Kepulauan Babel tercatat ada 18 kasus kecelakaan tambang dengan korban 32 orang meninggal dunia dan 2 orang luka berat. Lokasi kecelakaan terbanyak di Bangka Barat sebanyak 9 kejadian, Bangka Tengah dan Bangka masing-masing 3 kasus, kabupaten lain masing-masing 1 kasus, sedangkan Pangkalpinang tidak ada. Jumlah korban paling banyak terjadi di Bangka Barat 12 orang, Bangka 11 orang, Basel 4 orang, Bateng 3 orang, Belitung dan Belitung Timur masing-masing satu orang. Kecelakaan tambang belum juga berakhir, pada Januari-April 2012 telah terjadi 7 kasus dengan korban 11 orang meninggal dunia. Data-data ini tentu hanya yang tercatat oleh aparat dan terekspos oleh media. Mungkin masih ada banyak kasus lain dipelosok provinsi ini yang tidak dilaporkan dan diketahui oleh media.

Safety First


Adanya peningkatan jumlah kasus kecelakaan pekerja tambang dari tahun ke tahun menuntut ada upaya yang serius oleh semua pihak terkait untuk dapat mencegah terjadinya kembali kecelakaan kerja dan jatuhnya korban. Aktivitas diareal tambang memang memiliki resiko tinggi untuk terjadi kecelakaan kerja. Terlebih pada sektor tambang informal, yang kegiatan tambangnya tidak berizin dan tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana keselamatan kerja. Resiko semakin besar ketika kegiatan penambang tidak disertai dengan pengetahuan dalam menambang, seperti kapan waktu dan lokasi yang aman untuk menambang. Tidak sedikit pekerja tambang yang meninggal dunia karena tertimbun lonsor diareal tambang atau tenggelam saat menyelam di TI Apung.

Safety first, harus menjadi prinsip utama dalam setiap kegiatan penambangan, baik yang dikerjakan secara legal maupun illegal. Permasalahan kecelakaan kerja tambang memang sering terjadi pada sektor tambang informal yang tidak berizin. Akibatnya tidak ada pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh instansi terkait. Dengan demikian sulit pula dilakukan pendataan dan perlindungan terhadap pekerjanya. Akhirnya standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) jelas tidak akan pernah dilakukan.

Selama ini Pemerintah Daerah melalui instansi terkait tentu sudah melakukan sosialisasi dan mewajibkan perusahaan-perusahaan tambang untuk menerapkan K3 dalam semua aktivitasnya. Hanya saja upaya ini sepertinya belum mampu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja tambang di masyarakat. Saya rasa, meskipun korban-korban ini bekerja pada tambang illegal, namun mereka tetap warga negara yang harus dilindungi dan dijamin keselamatannya. Tidak mudah memang untuk melakukan hal ini. Namun korban akan terus bertambah jika kita selalu beralasan mereka tidak terdata, penambang illegal dan lain-lain. Jadi mari kita bersama-sama mengatasi masalah ini agar timah tidak lagi menjadi pencabut nyawa para pencarinya didarat maupun dilaut.

Sebagai langkah awal, memang semua tambang illegal harus ditertibkan. Apakah ini mungkin ? Ini memang tidak mudah, membutuhkan waktu, kerja keras, komitmen dan kerjasama antara aparat kepolisian, Satpol PP, dan SKPD terkait. Dan yang terpenting adalah kesadaran masyarakat yang membuka tambang illegal. Tanpa ini, upaya sidak, penertiban dan lain-lain yang selama ini dilakukan hanya akan bersifat sementara. Setelah penertiban dilakukan, semua penambangan harus legal dan dilakukan pendataan terhadap semua pekerjanya. Sehingga dapat dilakukan pembinaan, perlindungan dan mewajibkan perusahaan yang mempekerjakannya menerapkan K3. Kemudian para pekerja tambang juga harus dilengkapi dengan jaminan asuransi yang memadai.

Penegakan Hukum


Maraknya penambangan illegal dan kecelakaan kerja yang menyertainya tentu menjadi perhatian serius dari aparat penegak hukum. Penertiban harus terus dilakukan tanpa pandang bulu. Begitupula dengan kasus kecelakaan kerja. Pemilik tentu tidak hanya dapat dijerat karena tambang illegalnya, tetapi juga kelalaian karena menyebabkan pekerjanya meninggal dunia. Mereka tidak bisa lepas tanggung jawab bahwa ini adalah kecelakaan kerja dan karena ketidakhati-hatian pekerja. Karena prinsip terjadinya kecelakaan kerja adalah, setelah segala upaya untuk menekan resiko kecelakaan kerja telah dilakukan. Misalnya dengan tersedianya sarana prasarana kerja dan lingkungan kerja yang menjamin keselamatan pekerja. Jika itu tidak ada, berarti unsur kesengajaan lebih banyak dibandingkan kelalaian pemiliknya, karena resiko terjadinya kecelakaan kerja memang tinggi tanpa pencegahan yang maksimal.

Kekayaan timah kiranya lebih banyak memberikan dampak positif bagi provinsi ini dan bukan sebaliknya. Segala label negatif tentang timah terhadap provinsi ini, seperti Babel (Babak Belur), menuju Ghost City, pulau seribu kolong, dan lain-lain saya rasa sudah cukup untuk menyadarkan kita semua untuk berbuat sesuatu agar timah memang menjadi anugerah dan bukan petaka.

Bangkapos, 4 Mei 2012






Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Peneliti Ilalang Institute






UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota