UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
07 Juni 2023 | 08:45:15 WIB
Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan
Ditulis Oleh : Maulana Malik Ibrahim
Mahasiswa Prodi Fisika
Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di abad ke-21 ini. Perubahan iklim, polusi, kehilangan keanekaragaman hayati, dan kerusakan ekosistem menjadi isu kritis yang perlu diatasi. Dalam mencari solusi untuk masalah lingkungan ini, terdapat satu pendekatan yang menarik dan belum banyak diperbincangkan secara luas, yaitu biomimikri.
Biomimikri adalah konsep yang mengambil inspirasi dari alam dan organisme hidup untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Prinsip dasarnya adalah belajar dari rancangan alami yang telah diuji selama jutaan tahun evolusi, dan menerapkannya dalam teknologi dan desain manusia. Melalui pendekatan ini, kita dapat menemukan solusi yang efisien, ramah lingkungan, dan terinspirasi oleh keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita.
Salah satu contoh pemanfaatan biomimikri adalah dalam bidang energi terbarukan. Dengan mengamati bagaimana tanaman menggunakan fotosintesis untuk menghasilkan energi dari sinar matahari, peneliti telah berhasil mengembangkan teknologi panel surya biomimetik yang lebih efisien dan berkelanjutan. Contoh lainnya adalah penelitian tentang struktur tulang hiu yang kuat dan fleksibel, yang telah menginspirasi pengembangan material bangunan yang lebih kuat dan tahan gempa.
Pemanfaatan biomimikri juga dapat diterapkan dalam manajemen air. Misalnya, sistem filtrasi yang terinspirasi oleh struktur daun teratai telah dikembangkan untuk membersihkan air limbah secara alami dan efisien. Selain itu, belajar dari koloni semut yang efisien dalam mencari sumber makanan, peneliti telah merancang algoritma distribusi logistik yang lebih efisien, mengurangi emisi dan penggunaan bahan bakar dalam transportasi.
Keindahan dan keunikan alam juga dapat menjadi inspirasi dalam desain arsitektur yang ramah lingkungan. Bentuk dan struktur sarang lebah, misalnya, telah menjadi dasar untuk merancang bangunan dengan sirkulasi udara yang alami dan efisien. Selain itu, pola dan tekstur kulit daun dapat diadaptasi menjadi desain permukaan bangunan yang mengurangi paparan terhadap sinar matahari, mengurangi kebutuhan pendinginan dan konsumsi energi.
Pemanfaatan biomimikri dalam perlindungan lingkungan bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru, tetapi juga tentang mengubah paradigma kita dalam berinteraksi dengan alam. Ini melibatkan pengembangan kesadaran akan keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam hal ini, pendidikan dan advokasi tentang biomimikri dapat berperan penting dalam mempromosikan kesadaran lingkungan dan pengambilan keputusan berkelanjutan.
Selain itu, biomimikri juga dapat menjadi landasan untuk merestorasi ekosistem yang terdegradasi. Dalam proses ini, kita dapat belajar dari kemampuan organisme alami dalam mengatasi perubahan lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem. Contohnya, penggunaan bakteri yang dapat mendegradasi polutan dalam proses bioremediasi, terinspirasi oleh kemampuan organisme mikroba dalam membersihkan lingkungan.
Tidak hanya dalam bidang teknologi, pemanfaatan biomimikri juga dapat diterapkan dalam perencanaan perkotaan yang berkelanjutan. Konsep desain kota yang terinspirasi dari ekosistem alami, seperti pola air mengalir atau sistem sirkulasi alami, dapat mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk kota.
Namun, untuk menerapkan konsep biomimikri secara efektif, kerja sama lintas sektor menjadi kunci. Dibutuhkan kolaborasi antara ilmuwan, desainer, insinyur, pengusaha, dan pembuat kebijakan untuk menerjemahkan penemuan biomimikri menjadi solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam skala yang lebih luas.
Selain itu, dukungan pemerintah dan kebijakan yang mendukung juga menjadi faktor penting. Insentif dan regulasi yang mengarahkan pada pengembangan teknologi dan praktik berkelanjutan yang terinspirasi oleh alam dapat mendorong inovasi dan adopsi yang lebih luas dalam masyarakat.
Pemanfaatan biomimikri dalam perlindungan lingkungan menawarkan potensi besar untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks. Dalam melihat alam sebagai mentor, kita dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan terus mengeksplorasi dan menerapkan konsep biomimikri, kita dapat mengambil langkah yang signifikan menuju keberlanjutan dan keseimbangan dengan alam.
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)