UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
14 Mei 2013 | 15:56:47 WIB
Potret Ekonomi Babel
Ditulis Oleh : Nizwan Zukhri
Keberhasilan menurunkan jumlah persentase penduduk miskin memang berbanding lurus dengan laju pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Babel tahun 2011 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan 2010, dimana pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung sebesar 6,4 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 hanya sebesar 5,9 persen. Pada triwulan IV tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Babel masih tetap bisa bertahan pada kisaran 6,1 persen. Salah satu faktor penyebab meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada tiga tahun terakhir adalah meningkatnya tingkat penanaman modal baik itu yang merupakan penananaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing.
Ada beberapa hal yang perlu kita sikapi dari catatan beberapa indikator makro ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut. Yang pertama kita tidak boleh menerima data jumlah penduduk miskin di Babel secara mentah-mentah. Kita harus mengamati secara cermat kapan survei tersebut dilakukan, apakah survei tersebut dilakukan pada saat harga timah dalam kondisi yang tinggi atau tidak. Jika hal tersebut dilakukan dalam kondisi harga timah dalam keadaan tinggi maka kita harus mewaspadai data tersebut, karena tidak tertutup kemungkinan hal sebaliknya akan terjadi jika survei dilakukan pada saat kondisi harga timah dalam posisi yang rendah.
Ekonomi Babel Pada Tahun 2013
Saat ini kita telah berada pada Triwulan kedua di tahun 2013, dalam 5 bulan pertama ini, kalau kita amati belum terlihat ada langkah kongkrit yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya menggenjot perekonomian Babel pada tahun ular ini. Penguasa daerah ini terlalu disibukkan dengan hingar bingar pelaksanaan Pemilukada di Tiga Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, dan Kota Pangkalpinang, yang tentunya banyak menguras energi, tenaga, pikiran maupun dana. Berita yang muncul di permukaanpun kerapkali menyajikan tentang kegagalan beberapa proyek pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya, seperti belum tuntasnya proyek prestise jembatan Batu Rusa II, dan tidak kunjung beroperasinya Rumah Sakit Umum Provinsi Bung Karno, yang menurut banyak kalangan merupakan proyek tanpa kajian dan perencanaan yang matang. Informasi tentang sakitnya orang nomor satu di Provinsi ini juga diperkirakan turut menambah semakin beratnya langkah perekonomian provinsi kepulauan ini pada bulan-bulan mendatang.
Sudah kita maklumi bahwa provinsi ini rentan terhadap pengaruh faktor eksternal, hal ini disebabkan produk-produk yang kita hasilkan merupakan produk-produk eksport, seperti Timah, Kelapa sawit, Karet, maupun produk-produk hasil Perikanan laut. Keadaan sebaliknya terjadi, dimana sebagian besar kebutuhan masyarakat harus di datangkan dari luar provinsi, baik itu produk-produk kebutuhan pokok, maupun kebutuhan sekunder dan tersier. Sebagai provinsi kepulauan yang dikelilingi oleh laut, faktor cuaca dan kondisi sarana dan prasarana transportasi akan berpengaruh secara signifikan terhadap laju perkembangan perekonomian.
Memasuki Bulan Mei ini, masyarakat dihantui lagi dengan adanya rencana kenaikan BBM, dengan alasan untuk mengurangi subsidi dalam rangka mengamankan APBN agar pembangunan nasional dapat tetap berjalan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, langkah yang diambil pemerintah mungkin ada benarnya, tapi masalahnya sekarang sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih berada dalam himpitan kesulitan ekonomi. Kenaikan harga BBM tersebut selanjutnya akan menimbulkan efek spiral, yaitu kenaikan harga semua barang dan jasa yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Dalam beberapa bulan terakhir ini inflasi yang terjadi di Babel merupakan salah satu inflasi yang tertinggi di Indonesia. Rencana kenaikan BBM yang hampir berbarengan dengan masuknya bulan suci ramadhan akan membuat penderitaan masyarakat akan semakin berkepanjangan.
Jelasnya, dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM, adalah akan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan, yang disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengangguran, yang selanjutnya akan berakibat tingginya angka anak putus sekolah dan menimbulkan permasalahan dalam bidang kesehatan, bahkan lebih jauhnya adalah akan semakin meningkatnya tingkat kriminalitas.
Dengan kondisi seperti ini harusnya Pemerintah Daerah tidak tinggal diam, jangan hanya disibukkan dengan urusan partai dan hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, langkah-langkah antisipasi sudah harus disiapkan dan dilakukan. Tanpa adanya gebrakan atau langkah-langkah terobosan dalam upaya mempertahankan atau bahkan meningkatkan laju perekonomian, maka perjalanan dalam memasuki semester kedua di tahun 2013 ini akan semakin berat, yang pada akhirnya tujuan pemerintah untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya akan sulit dapat tercapai.
Telah diterbitkan pada Opini Harian Bangka Pos tanggal 13 Mei 2013
Penulis : Nizwan Zukhri
Ka. LPPM dan Dosen Fakultas Ekonomi UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)
Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !