UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
12 Februari 2014 | 09:25:12 WIB
Pers dan Pesta Demokrasi
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Jauh sebelum hari pencoblosan tiba, semua caleg, apakah itu di pusat atau daerah, termasuk yang merasa dirinya layak untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden sudah memperkenalkan dan mensosialisasikan diri kepada masyarakat dengan berbagai cara. Ada yang memperbanyak spanduk dan memasangnya disepanjang jalan dan pusat-pusat kota, ada yang menggelar aksi sosial ketika ada masyarakat yang tertimpa musibah/bencana, adapula yang memasang iklan di media massa maupun elektronik dengan menunjukkan segala kebaikan dan kemampuan yang dimilikinya untuk membawa bangsa ini menjadi lebih baik kedepan.
Pers Berpolitik
Bagaimana posisi pers dalam Pemilu 2014 ? Posisinya jelas harus sesuai dengan fungsi pers dalam Pasal 3 UU Pers, yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Menjelang pemilu April nanti, pers memegang peran strategis untuk turut serta mensukseskannya. Pertama, media harus menjadi sarana informatif yang sehat dan tidak menyesatkan apalagi memihak salah satu partai atau calon yang berakibat mengebiri partai atau calon yang lain. Sedikit banyak, pilihan masyarakat terhadap caleg atau calon presiden yang akan dipilihnya nanti juga ditentukan bagaimana informasi tentang track record para kandisasi yang bertarung dalam pemilu, termasuk kemasan-kemasan iklan yang ditampilkan.
Berikan informasi yang berimbang dan tidak memihak, serta porsi iklan politik yang sesuai dengan aturan. Salahsatunya Surat Keputusan KPI Nomor 45 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Terkait Perlindungan Kepentingan Publik, Siaran Jurnalistik, dan Pemilihan Umum. Setiap hari kita melihat tayangan iklan politik yang jelas belum waktunya beredar. Media harus tetap berdiri di atas kaki idelismenya, meskipun butuh profit. Jika tidak, maka penguasaan modal akan menjerumuskan media pada kepentingan bisnis dan terpilihlah pemimpin-pemimpin yang hanya punya modal dan miskin kemampuan apalagi pengabdian.
Kedua, fungsi pers sangat penting untuk turut serta memberitakan atau mengemas acara-acara yang mencerahkan dan mendidik masyarakat terkait pentingnya pemilu dan bagaimana tata cara pencoblosan dibilik suara. Kolom-kolom media massa atau acara-acara hiburan bertema cerdas memilih yang menyasar pemilih pemula akan sangat membantu untuk mensosialisasikan pemilu 9 April nanti. Pendidikan sadar politik tidak hanya untuk pencoblos, tetapi juga untuk para kontestan partai dan caleg agar bersaing dengan santun, tidak anarkis dan saling mencurangi, serta taat hukum.
Ketiga, kontrol sosial. Pers sesuai posisinya sebagai pilar demokrasi yang keempat, berperan untuk melakukan kontrol sosial, termasuk jalannya pesta demokrasi. Beritakan semua kecurangan yang terjadi, jangan pilih-pilih. Tidak hanya mengontrol para kandidat yang bertarung, namun penyelenggara pemilu juga tidak boleh lepas dari pengamatan agar tetap menjaga independensinya.
Mampukah media menjalankan fungsinya di atas menjelang sampai pasca pemilu nanti? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Tergantung bagaimana pers memposisikan dirinya.
Sulit untuk mengatakan tidak ketika pers mulai bergumul dengan kepentingan bisnis dan profit sebagai orientasi ditengah persaingan media yang ketat saat ini. Belum lagi para pemilik media yang berpolitik, tentu cukup sulit untuk berada diantara independensi dan kepentingan politiknya. Namun, publik tentu masih punya harapan bahwa jawabannya pers masih bisa menjalankan fungsinya tersebut dengan baik, sehingga masyarakat masih punya punya pilar demokrasi yang dapat dipercaya. Sehingga tema hari pers nasional tahun ini, yaitu Pers Sehat, Rakyat Berdaulat dapat betul-betul terwujud ditahun politik ini. Selamat Hari Pers
OPINI BANGKAPOS, 10 FEBRUARI 2014
Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Aktif di Ilalang Institute
UBB Perspectives
Tantangan Pemimpin Baru dan Ekonomi Bangka Belitung
Sastra, Kreativitas Intelektual, dan Manfaatnya Secara Ekonomi
Lindungi Anak Kita, Lindungi Masa Depan Bangsa
Akankah Pilkada Kita Berkualitas?
Hulu Hilir Menekan Overcrowded
Penguatan Gakkumdu untuk Mengawal Pesta Demokrasi Berkualitas
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka