+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
05 Agustus 2021 | 23:59:59 WIB


Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai


Ditulis Oleh : Rodian Akbar (Mahasiswa Jurusan Sosiologi)

 

Oleh: Rodian Akbar 

(Mahasiswa Program Studi Sosiologi)

                Tahun 2020 menjadi salah satu tahun yang sangat menyesakkan bagi sejarah peradaban umat manusia. Dunia dengan segala kecanggihannya secara mendadak diusik oleh kemunculan virus corona. Tahun ini juga menjadi ujian terberat bagi dunia kedokteran untuk terus mengembangkan peran serta fungsi medis dalam menangani kesehatan masyarakat secara global. Corona menjadi peringatan bahwa kemajuan dalam dunia kedokteran tidak menghalangi untuk timbulnya penyakit-penyakit baru.

                  Saat ini, seluruh dunia sedang diliputi kecemasan ancaman perang melawan pandemi corona atau covid-19 yang semakin hari kasus manusia yang terinfeksi semakin bertambah di beberapa negara. Bukan hanya itu saja, kecemasan ini juga menyangkut nyawa manusia yang merupakan aset berharga bagi suatu negara. Mengutip sumber dari covid19.go.id, data per 10 Juli 2021 kasus positif corona berjumlah sekitar 2.491.006 sedangkan untuk kasus kematian sebanyak 65.457 kasus. Angka ini menunjukkan tingginya penyebaran virus corona yang kian bertambah tiap hari.

            Virus corona menjadikan dunia berada di situasi yang sulit untuk menjalankan berbagai agenda seperti perekonomian, kemanusiaan, hingga kesehatan. Masing-masing negara sibuk untuk mengatasi pandemi yang terjadi di negaranya. Perdagangan yang awalnya beragam muatan kini memfokuskan diri pada perdagangan alat pelindung diri seperti masker dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa dunia modern belum siap untuk berhadapan dengan problematika-problematika baru, atau bisa juga memperlihatkan bahwa semakin modern perkembangan dunia, maka ancaman penyakitnya juga semakin modern.

            Kesehatan global menjadi sangat terancam jika virus corona terus berkembang. Tubuh manusia menjadi sangat rentan dengan bertambahnya variasi virus yang menyebabkan sulitnya dunia medis untuk menelusuri virus tersebut karena perkembangannya semakin cepat. Jika pandemi ini adalah suatu konspirasi, maka siklus yang diupayakan untuk muncul akan sama seperti yang sudah terjadi pada sebelum-sebelumnya. Penyakit muncul, korban berjatuhan, lalu vaksin ditemukan, kemudian diperdagangkan. Namun, tentunya kita sama-sama tidak mengetahui secara pasti apakah virus corona ini muncul secara tidak sengaja seperti yang telah diinformasikan, atau adanya upaya untuk memunculkan virus ini agar kemudian menjadi suatu komoditas baru dalam bidang medis.

            Jika kita berasumsi virus corona adalah suatu konspirasi besar dunia, maka ini adalah sesuatu hal yang telah melampaui batas, karena sudah banyak nyawa manusia yang menjadi korban. Virus secara tiba-tiba muncul, kemudian menyebar dan memiliki kemampuan untuk menghilangkan nyawa manusia, bukan lagi dalam jumlah puluhan, melainkan hingga ribuan lebih nyawa manusia yang menjadi korban. Kemudian jika benar ini adalah suatu konspirasi, maka untuk apa tujuan sebenarnya virus corona ini diciptakan.

            Mencoba menganalisa kemungkinan-kemungkinan terkait dengan kemunculan virus corona, maka kita bisa mengambil berbagai kesimpulan yang tidak baku, karena tidak adanya kepastian dalam hal ini. Kita bisa saja berasumsi bahwa virus corona digunakan oleh elit global sebagai peringatan bahwa ilmu medis dan kedokteran perlu untuk dimutakhirkan terus kemajuannya. Hal ini dikarenakan sebagai upaya untuk mengatasi kemungkinan terjadinya serangan dengan menggunakan senjata biologis. Asumsi lainnya, bisa jadi virus corona ini menjadi bagian dari senjata biologis tersebut. Jika ini adalah peringatan untuk dunia medis, maka sudah seharusnya hal ini untuk dihentikan segera mengingat jumlah korban dari virus corona sudah sangat banyak.

            Penulis berpandangan setelah pandemi global virus corona ini berakhir, maka pergerakan kemajuan dunia pun akan berubah secara total. Hal ini dikarenakan corona menyebabkan manusia harus mulai terbiasa dengan kondisi tidak saling menyentuh satu sama lain, tidak saling berjumpa, dan menjaga jarak. Pada tahapan selanjutnya, ini akan memicu perkembangan teknologi yang lebih mutakhir di berbagai bidang kehidupan manusia. Internet of Thing (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) akan semakin berkembang didukung dengan semakin maraknya penggunaan big data untuk keperluan pengembangan teknologi infomasi dan komunikasi antar manusia.

Perubahan yang paling signifikan terjadi setelah pandemi ini berakhir pastinya adalah pada bidang teknologi. Teknologi akan berkembang pesat karena berangkat dari pengalaman dan bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada umat manusia. Dalam bidang pendidikan, teknologi akan sangat pesat perkembangannya melalui kehadiran presensi dengan sensor mata, bukan lagi sidik jari, karena untuk meminimalisir kontak antarmanusia.

            Perkembangan teknologi seperti mobil terbang akan semakin pesat, karena berdasarkan pengalaman ketika terjadinya pandemi virus corona yang membuat bandara-bandara kesulitan beroperasi, banyak manusia yang takut bepergian karena kekhawatiran melakukan kontak dengan manusia lain yang positif corona. Mobil terbang akan menjadi solusi paling mutakhir untuk mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran tersebut. Hanya dengan mobil, maka anda bisa bebas berkendara kemana saja, bukan hanya didarat, namun juga bisa diudara, atau bisa saja kemudian dikembangkan lagi hingga mampu beroperasi diperairan.

            Teknologi akan memasuki semua elemen kehidupan manusia mulai dari perdagangan, pendidikan, hingga kesehatan. Teknologi di bidang perdagangan juga akan berkembang pesat seperti penggunaan drone untuk mengantar barang. Hal ini dilakukan agar mempermudah transaksi perdagangan, dan meminimalisir kontak antarmanusia sehingga mencegah penyebaran virus penyakit. Teknologi dalam bidang kesehataan seperti semakin mutakhirnya alat pendeteksi penyakit yang jika benar-benar terlaksana maka akan sangat memudahkan tenaga medis dalam menangani pasien-pasien di rumah sakit.

            Dunia akan secara besar-besaran berubah dalam taraf kemajuan setelah pandemi virus corona ini berakhir. Negara-negara yang awalnya melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, maka secara perlahan akan mulai mencoba untuk memproduksi sendiri kebutuhan-kebutuhan tersebut agar tidak bergantung pada negara lain. Ini kemudian membuat negara tersebut menjadi mandiri, tidak menyerahkan fungsi produksi pada negara lain. Selanjutnya hal ini akan memudahkan distribusi dalam negerinya sendiri, bagaimana penyaluran kebutuhan masyarakat, konektivitas perdagangan lokal, dan menguatkan relasi antar daerah dalam satu negara untuk meningkatkan interaksi perdagangannya.

            Corona menjadi peringatan untuk negara-negara berkembang dengan memperlihatkan bahwa negara maju seperti Amerika Serikat saja sampai kelimpungan diterpa pandemi virus corona. Hal ini membuktikan bahwa negara maju bukan berarti semua elemen dalam negaranya telah maju, pasti akan ada beberapa kekurangan yang tidak diketahui oleh negara lain. Alangkah baiknya negara-negara berkembang untuk mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan-perkembangan yang tidak terduga dari siklus dunia. Mulai untuk tidak menggantungkan diri pada negara lain, meningkatkan produksi dalam negeri, mengembangkan kemampuan masyarakat sebagai upaya menemukan solusi untuk urusan ekonomi.

            Pandemi yang diakibatkan oleh adanya virus corona ini pada akhirnya memuat dampak yang bersifat positif sekaligus dampak negatif. Dampak negatif dari virus corona ini diantaranya yaitu perekonomian menjadi tersendat, membatasi ruang gerak manusia termasuk interaksi, serta mampu menghilangkan nyawa manusia. Adapun dampak positif secara nyata yaitu manusia mulai sadar untuk menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan meningkatnya kualitas udara diberbagai wilayah perkotaan.

            Dampak positif lainnya yakni bagi lingkungan tempat tinggal manusia, Planet Bumi. Semenjak virus corona menunjukkan eksistensinya, aktivitas-aktivitas manusia yang menimbulkan polusi menjadi semakin berkurang, sehingga kemudian meningkatkan kualitas udara bersih dikawasan perkotaan. Ini juga menjadi semacam kontrol atas pemanasan global yang disebabkan efek gas rumah kaca yang banyak berasal dari polusi udara. Polusi udara ini tidak lain adalah hasil dari aktivitas manusia yang kemudian jika terus dibiarkan, maka akan berdampak buruk pada bumi sendiri sebagai tempat tinggal manusia. Hal ini mengingat sampai sekarang belum ada planet lain selain bumi yang bisa ditinggali oleh manusia. Jika bumi ini hancur karena polusi, maka tamatlah kisah peradaban umat manusia.

            Ketika pandemi virus corona ini berakhir, maka wajah dunia akan nampak berbeda dari sebelumnya. Pengembangan teknologi di pelbagai bidang tidak dapat dihindari demi memudahkan aktivitas manusia, namun harus diselingi dengan kontrol terhadap lingkungan alam. Jika kualitas udara bersih diberbagai kawasan adalah hal yang nyata ketika pandemi corona berlangsung, maka selanjutnya adalah tugas manusia untuk menjaga kualitas udara itu. Bumi bukan hanya tempat tinggal kita, tapi inilah nyawa kita didunia. ***

 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota

Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !