UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
04 November 2022 | 15:23:40 WIB
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Ditulis Oleh : Muhammad Hanafi Rahman

Mahasiswa Sosiologi Universitas Bangka Belitung
Hari Rabu, tanggal 2 November 2022, mengawali babak baru dalam industri pertelevisian Indonesia, karena mulai pada saat ini juga bangsa Indonesia sudah memasuki era televisi digital setelah 60 tahun sejak berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan siaran televisi analog. Di hari tersebut, siaran analog resmi dimatikan diwilayah Jabodetabek serta 173 wilayah penyiaran non-terrestrial, yang nantinya akan meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Banyak sekali kenangan yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, masyarakat biasa, maupun pejabat penting pemerintah pusat dan daerah mengenai suka dan duka mereka menyaksikan televisi analog baik TV nasional maupun TV lokal, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi yaitu cuaca buruk, sinyal rusak, dsb.
Perlu diketahui bersama bahwa pengembangan televisi digital di Indonesia telah dilakukan sejak tahun 1997, dimana saat itu Indovision menggunakan DVB-S seiring peluncuran satelit Indostar dan tv swasta mulai menyiarkan siaran satelit secara digital sejak tahun 1999. Akan tetapi, siaran televisi digital baru mulai digaungkan pada 2008 setelah adanya kajian yang mendalam dari "Tim Nasional Migrasi Televisi dan Radio dari Analog ke Digital" bentukan kerjasama Departemen Komunikasi dan Informasi dan beberapa lembaga lain, serta adanya uji coba siaran digital oleh beberapa stasiun televisi pada tahun 2006, dimana semua peristiwa tersebut berujung pada soft launching siaran TV digital. Dalam perkembangnya, dasar hukum penghapusan siaran TV analog baru dikukuhkan pada tahun 2011 ketika dasar hukum pertama pelaksanaan ASO, yaitu Permenkominfo No. 22/2011, dimana aturan tersebut semakin ditegaskan pada UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang mengamanatkan suntik mati TV analog dua tahun setelah UU tersebut disahkan.
Namun, proses migrasi ini mengalami hambatan dan tantangan seperti kurang mengetahui perbedaan TV digital dan satelit yang biasanya dipakai, ditambah lagi para pemilik media massa yang kerap mengkritisi migrasi ke tv digital hanya karena takut rating TV dan pemasukan iklan menurun dari sebuah program kesayangannya. Hal ini patut disadari, mengingat Indonesia bisa dibilang jauh tertinggal dibandingkan negara lain dalam pengimplementasi analogue switch-off meskipun bisa dibilang salah satu negara pertama di ASEAN yang menerapkan siaran digital. Apalagi, infrastruktur penunjang TV digital di daerah pedesaan dan daerah terpencil terluar dan tertinggal (3T) belum bisa menjangkau siaran dengan luas karena sinyal dari jaringan antena yang terganggu oleh cuaca buruk ketika sewaktu-waktu itu terjadi. Mengenai pemilik media yang dianggap enggan berkontribusi dalam mensosialisasikan TV digital ke masyarakat, hal ini kebetulan sangat lumrah terjadi, entah apakah pemilik media di negeri banyak mementingkan rating semata tanpa peduli tanggung jawab sosial masyarakat sebagai lembaga penyiaran yang bisa mensosialisasikan tv digital ke masyarakat luas.
Terlepas dari kendala yang dihadapi oleh pemerintah dan lembaga penyiaran dalam mensosialisasikan dan mendistribusikan tv digital kepada masyarakat, banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari migrasi siaran analog ke televisi digital. Keuntungan yang didapat dari migrasi ke siaran digital adalah yang pertama, TV Digital bisa menghemat pita frekuensi hingga 112MHz, cocok untuk adopsi 5G di Indonesia. Kedua, TV Digital dapat menikmati kualitas siaran yang bersih dan jernih, terbukti dengan kualitas audio bisa setara dengan Dolby. Ketiga, TV Digital juga memiliki fitur canggih seperti sinopsis siaran program, siaran bisa dilihat oleh pemirsa secara harian dan mingguan serta dilengkapi dengan fitur Early Warning System untuk peringatan dini apabila terjadi bencana alam.
Jadi banyak kan manfaat yang dapat diperoleh ketika siaran Analog dimatikan dan yang aktif sekarang adalah siaran digital. Pelajar dan mahasiswa yang belum mengetahui betul soal siaran digital dapat berkomunikasi dengan Kemenkominfo untuk bisa membicarakan apa itu TV digital dan bagaimana TV digital itu bekerja serta bagaimana membedakan dengan TV analog, TV satelit, maupun Kabel. Selain itu, generasi muda bisa ikut terjun langsung kepada masyarakat untuk membantu pihak pemerintah maupun broadcaster dalam membagikan set top box tv digital kepada masyarakat luas, terutama untuk masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya era baru TV digital, masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli pesawat TV baru atau berlangganan internet untuk memperoleh siaran TV Digital. Masyarakat cukup membeli alat yang bernama set top box untuk menerima siaran TV Digital terrestrial. TV analog yang lama pun bisa digunakan untuk memasang TV digital. Ayo kita dukung program pemerintah dalam migrasi TV analog ke TV digital.
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)
Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !