UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
01 Maret 2023 | 22:09:51 WIB
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Ditulis Oleh : Kresnawati
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung
Bangka belitung merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari dua pulau Bangka dan pulau Belitung. Dengan kekayaan alam yang masih terjaga tentu saja menjadikan Bangka Belitung sebagai tempat untuk bersinggah dikalah Lelah. Bangka Belitung dapat dijadikan tujuan wisata pada saat akhir pekan hingga libur tahunan. Dengan sejuta keindahan alam yang ditawarkan tentu saja didalamnya tidak terlepas dari dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berintegritas.
Terlepas dari semua keindahan yang di tawarkan oleh Kepulauan Bangka Belitung, tentu saja didalamnya tidak terlepas dari problematik yang senantia mendampinginya. Untuk mengatasi berbagai fenomena-fenomena realistis di dalamnya dibutuhkan pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentu aja Masyarakat menjadi peran utama. dengan adanya partisipasi masyarakat tentu saja hal ini akan mendukungan pembangunan yang berkelanjutan secara optimal. Salah satu faktor pendukung pembangunan berkelanjutakan tentu saja melalui Pendidikan. Pendidikan dapat dijadikan pilar utama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dewasa ini, Minimnya literasi di tengah masyarakat menjadi hal yang seharusnya perlu di perhatian, apalagi sebagian modal persiapan menuju Indonesia emas 2045. Budaya membaca merupakan salah satu hal yang penting dalam membangun peradaban bangsa, akan tetapi sangat disayangkan sekali masyarakat khusus remaja saat ini lebih tertarik dengan gadget ketimbang membaca buku. Padahal buku merupakan salah satu gudang ilmu.
Padahal jika kita mengikuti era perkembangan teknologi informasi, tentu saja berbagai kecanggihan Teknologi yang terus berkembang. Salah satu perkembangan teknologi yang dapat kita lihat saat ini adanya buku yang berbasis eletronik atau yang dikenal e-book. Membaca tidak harus dari buku, akan tetapi bisa melalui gawai. Tentu saja jika kita perhatian membawa buku secara langsung dengan membaca melaui gawai akan menghasilkan esensi yang berbeda.
Tak hanya minimnya literasi, rasa ingin tahu tentang budaya juga semakin turun di kalangan masyarakat. Padahal para anak muda mempunyai peran yang sangat penting dalam meneruskan generasi bangsa. Tidak jarang para anak muda tidak mengetahui budaya leluhur yang ada di daerahnya sendiri. Para anak muda beranggapan cukup yang tua-tua saja yang paham akan tradisi dan budaya, lalu siapa yang akan meneruskan warisan yang ditinggalkan nantinya?
Dengan nimimnya minat literasi dan rasa mengenali budaya dikhawatirkan nantinya nilai-nilai estetika yang ada pada budaya leluhur akan luntur. Padahal rasa nasionalisme kebudayaan harus tetap terjaga agar tidak digeser oleh budaya asing. Menurut penulis, untuk menjaga keutuhan itu semua diperlukan partisipasi bersama, yang artinya tidak bisa jika hanya digerakan oleh satu kelompok saja apalagi oleh individu. Kita memerlukan kerja sama dalam menentukan nasib Bangka Belitung kedepannya mau seperti apa.
Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutkan, Pendidikan dapat dijadikan sebagai tiang sekaligus wadah untuk mencapainya. Melalui Pendidikan tentu saja hal membangun sinergi baru yang ada di masyarakat. Dengan adanya Literasi berkelanjutan hal ini dapat membaiki cara berpikir setiap individu di masyarakat. Individu yang menghabiskan waktunya untuk membaca dan menemukan ide-ide yang baru tentu saja berbeda dengan individu yang kerjaannya hanya rebahan atau hanya menikmati secangkir kopi di kafe-kafe dengan layar HP horizontal. Dengan membaca tentu saja akan meningkat keterampilan seseorang dan dapat memperdalam ilmu pengetahuan.
Untuk mencapai puncak pada Indonesia Emas 2045, tentu saja kita harus mempersiapkan segala upaya sebagai proses perbaruan. Membangun edukasi merupakan salah satu hal yang utama. Literasi digital dapat dijadikan sebagai media alternatif untuk menggerakkan semangat literasi. Setelah didukung oleh infrastuktur yang memadai tentu saja harus didampingi kesiapan mental. Dengan adannya kesiapan mental tentu saja akan membawah kita lebih bersinergi dalam menghadapu problematika yang akan terjadi nantinya.
Dengan membaca buku tentu saja akan membuahkan hasil yang positif baik secara intelektual maupun secara spiritual. Apalagi membaca merupakan salah satu pengembangan Pendidikan yang lebih maju. Dengan adanya budaya literasi tentu saja akan membangun nilai-nilai yang ada dimasyarakat, seperti moral, kejujuran, dan budi pekerti luhur, tentu saja jika nilai ini sudah tertanam di dalam masyarakat itu, nantinya Diharapan mampu membangun peradaban bangsa.
Budaya literasi harusnya sudah ditanamkan sejak anak usia dini. Dengan bekal yang sudah disiapkan secara optimal tentu saja hal ini dapat dijadikan sebagai tonggak awal persiapan kita dalam menghadapi persaingan yang kian mendunia. Dengan pondasi literasi kebudayaan yang kokoh hal ini tentu saja hal ini juga dapat meningkatkan mental dan moral yang lebih seimbang. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai topangan nilai ekonomi yang lebih stabil.
Tidak hanya mengandalkan Pendidikan formal untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Kita juga perlu mencari lebih dalam lagi dari berbagai sumber media untuk pemenuhan nilai dan norma yang dibutuhkan. Untuk membangun literasi yang baik tentunya dibutuhkan komitmen dan kesadaran yang kontekstual baik secara Sumber Daya Manusia, Sosial, Ekonomi, dan Budaya. Hal ini nantinya akan membangun pola pikir yang lebih kritis.
Tidak sedikit anak muda di Bangka Belitung memiliki minat literasi yang sangat rendah. Tentu saja hal ini menyita perhatian kita bersama. Kita harus lebih sigap dalam menanggapi hal ini. Tentu saja dengan adannya dukungan pemerintah daerah kita dapat mencari penyebab dan solusi rendahnya minat literasi anak muda. Anak muda mempunyai sumbangsih sebagai roda penggerak pembangunan berkelanjutan. Tentu saja jika hal ini terus dibiarkan akan akan menimbulkan akibat yang fatal ke depannya.
Dengan hadir FLP (Forum Lingkar Pena) di Bangka Belitung, merupakan salah satu pelopor yang perlu di apresiasi, Forum Lingkar Pena (FLP) yang di bentuk di Bangka Belitung pada 28 Oktober 2021 lalu, terbilang masih berusia yang cukup dini. Tentu saja Forum Lingkar Pena (FLP) ini nantinya diharapkan akan memberikan dampak yang positif Bangka Belitung. Forum Lingkar Pena (FLP) dapat dijadikan sebagai wadah bagi anak muda dibangka belitung untuk mengembangkan soft skill anak muda, apalagi yang ingin mempunyai basic seorang penulis. Akan tetapi sayang sekali minat anak muda untuk bergabung di Forum Lingkar Pena (FLP) masih bisa dihitung pakai jari. Penulis berharap, kedepannya lebih tinggi lagi minat anak muda khususnya di Bangka Belitung terkait literasi dan budaya.
Menurut penulis, menulis harus diseimbangi dengan membaca. Tentu saja seorang penulis harus mempunyai minat literasi yang tinggi. apalagi literasi yang masih berkaitan dengan budaya, dengan demikian hal ini akan mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Seorang penulis tentu saja membutuhkan ide-ide terbaru untuk dituangkan dalam tulisannya, hal ini bisa didapatkan dari membaca.
Apalagi, penulis yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung terbilang masih sedikit, tentu saja dengan adanya adanya Forum Lingkar Pena (FLP) nantinya akan melahirkan para penulis muda yang berasal dari kepulauan bangka Belitung, apalagi Forum Lingkar Pena (FLP) ini merupakan salah satu wadah yang dapat dijadikan sebagai ajang dakwah ditambahkan lagi Forum Lingkar Pena (FLP) ini berbasis keislaman dengan berpedoman pada Al-Quran dan hadist. Dikutip dari databoks 89,99 % penduduk di Bangka Belitung mayoritas beragama Islam pada Juni 2021. Tentu saja, hal ini menjadi nilai plus Forum Lingkar Pena (FLP) sebagai salah satu produktivitas dalam proses pembanguan Sumber Daya Manusia.
Apa lagi Forum Lingkar Pena (FLP) ini tidak hanya lingkup nasional, tetapi juga Forum Lingkar Pena (FLP) sudah ada di lingkup internasional, Forum Lingkar Pena (FLP) yang berada di lingkup internasional sendiri di bangun oleh anak-anak muda Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, tentu saja dengan hadirnya FLP ini mempunyai dampak yang positif bagi anak muda di Indonesia, dan sangat disayangkan sekali jika kesempatan ini disia-siakan. Jika bukan kita lalu siapa lagi yang akan melajutkan nilai-nilai norma dan budaya yang telah dibangun oleh para leluhur.
BIODATA SINGKAT
Nama : Kresnawati
TTl : Tumbak, 26 Desember 2003
Agama : Islam
Alamat : Balunijuk
No HP : 085378643531
Intagram : @krsnawtiii
Moto Hidup : Lihatlah kedepan karena disana ada mimpi dan harapan
Riwayat Pendidikan
1. SDN 3 Jebus
2. SMPN 2 Jebus
3. SMAN 1 Jebus Jurusan Ilmu Bahasan dan Budaya
4. Universitas Bangka Belitung Jurusan Hukum Fakultas Hukum
UBB Perspectives
Tantangan Pemimpin Baru dan Ekonomi Bangka Belitung
Sastra, Kreativitas Intelektual, dan Manfaatnya Secara Ekonomi
Lindungi Anak Kita, Lindungi Masa Depan Bangsa
Akankah Pilkada Kita Berkualitas?
Hulu Hilir Menekan Overcrowded
Penguatan Gakkumdu untuk Mengawal Pesta Demokrasi Berkualitas
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka