UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
01 Juni 2023 | 08:55:59 WIB
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Ditulis Oleh : Revalina Gilang Permani
Mahasisiwi Prodi Fisika
Pembangunan produksi nuklir di wilayah yang beriklim panas mungkin akan menjadi topik yang kontroversial. Sering kali, pembangunan ini dianggap sebagai solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah tersebut. Namun, dampaknya pada lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah tersebut juga harus dipertimbangkan.
Di sini kita akan membahas tentang pengaruh pembangunan produksi nuklir di wilayah beriklim panas, terutama di negara-negara yang menjadi produsen minyak dan gas, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kebijakan energi dan keamanan di lingkungan regional.
Pembangunan produksi nuklir di wilayah beriklim panas mungkin memiliki beberapa keuntungan, seperti memberikan sumber energi yang tidak tergantung pada iklim atau cuaca, mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, dan menurunkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Namun, ada beberapa risiko juga yang perlu dipertimbangkan.
Adapun salah satu risiko adalah paparan radiasi nuklir yang dapat terjadi akibat kegagalan sistem keselamatan atau bencana alam. Di wilayah beriklim panas, sistem pendingin yang dibutuhkan untuk menjaga suhu reaktor nuklir dapat lebih rentan terhadap kegagalan dan peningkatan suhu. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran radiasi, yang dapat berdampak pada lingkungan hidup dan kesehatan manusia.
Pembangunan juga memerlukan penggunaan air yang besar, yang dapat menjadi masalah di wilayah dengan pasokan air yang terbatas. Selain itu, limbah radioaktif yang dihasilkan oleh sistem produksi nuklir dapat menjadi masalah serius bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah tersebut.
Kebijakan energi dan keamanan juga menjadi perhatian penting dalam konteks ini. Negara-negara yang mengandalkan produksi minyak dan gas sebagai sumber energi utama mungkin merasa terancam oleh adanya kebijakan produksi nuklir yang lebih terjangkau dan berkelanjutan. Hal ini dapat memicu persaingan dan memperburuk ketegangan politik di wilayah tersebut.
Pembangunan produksi nuklir di wilayah beriklim panas memang memiliki beberapa keuntungan, namun risiko dan dampak pada lingkungan dan masyarakat juga harus dipertimbangkan. Sebelum memutuskan untuk membangun, akan lebih baik jika dilakukan pemetaan potensi dampak dan risiko, serta mendengarkan pendapat masyarakat dan ahli terkait. Hal ini penting agar pembangunan dilakukan dengan cara yang terukur, aman, dan berkelanjutan.
UBB Perspectives
Lindungi Anak Kita, Lindungi Masa Depan Bangsa
Akankah Pilkada Kita Berkualitas?
Hulu Hilir Menekan Overcrowded
Penguatan Gakkumdu untuk Mengawal Pesta Demokrasi Berkualitas
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka