Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
16 Maret 2022 | 21:42:35 WIB
UBB dan Akper Pangkalpinang Resmi Bersatu, Kampus Kite Sudah Punya Prodi DIII Keperawatan
Merawang, UBB— Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Nomor 70/D/OT/2022 tertanggal 11 Maret 2022, Akademi Keperawatan (Akper) Pangkalpinang resmi disetujui untuk menyatu atau bergabung ke Universitas Bangka Belitung (UBB).
Tentu, proses untuk sampai ke tahap disetujuinya oleh Kembdikbud Ristek tersebut, telah melalui berbagai dinamika yang cukup panjang, oleh karenanya wajar jika hasil ini disyukuri betul oleh para pimpinan dari dua kampus yang semula berbeda ini. Atmosfer betapa senang dan bersyukurnya para pimpinan dan segenap sivitas akademika dari UBB dan Akper Pangkalpinang ini tampak betul di acara Rapat Koordinasi Penyatuan Akper Pangkalpinang ke UBB, yang digelar di Balai Besar Peradaban Rektorat UBB, Rabu (16/03/22).
Pada acara tersebut, Rektor UBB, Dr. Ibrahim, M.Si. mengatakan, penyatuan ini selain menjadi cikal bakal UBB untuk menyiapkan Prodi-prodi yang unggul di bidang Kesehatan, juga menjadi cikal bakal Program Studi Kedokteran di UBB.
“Dengan demikian kita akan memperkuat fungsi dan layanan kita sebagai perguruan tinggi di daerah yang memberikan kontribusi besar untuk pembangunan di tingkat lokal, dan juga kita ingin penyatuan ini bisa mendorong kekuatan, baik kualitas maupun kuantitas,” ucapnya.
(Rektor Ibrahim ketika memberikan sambutan dan presentasi terkait langkah-langkah yang segera dilakukan pasca penyatuan)
Menurut Rektor Ibrahim, penyatuan ini sekaligus menjadi awal kehadiran Program Studi DIII Keperawatan di UBB.
“Semua mahasiswa Akper Pangkalpinang yang saat kira-kira berjumlah 200-an akan langsung beralih status menjadi mahasiswa UBB. Dengan demikian, dari semula mahasiswa UBB berjumlah 5877 orang, sekarang bertambah menjadi 6000-an mahasiswa,” tambah Ibrahim.
Pada rapat koordinasi yang dihadiri langsung oleh Direktur dan Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang, Zamhiri dan Drs. Lutfi, Rektor Ibrahim juga memaparkan beberapa langkah penyesuaian pasca penyatuan.
“Prodi DIII Keperawatan akan masuk ke Fakuktas Teknik, perlahan bertransformasi menjadi S1, targetnya tahun 2023. UBB juga akan kebut proses persiapan ke Badan Layanan Umum (BLU), antisipasi transformasi kelembagaan kampus," ucapnya.
Selain itu, untuk sementara Prodi Keperawatan akan tetap di kampus sekarang yang berada di Kelurahan Air Itam, Pangkalpinang.
"Status mahasiswa dipindahkan langsung sebagai mahasiwa UBB, proses kegiatan akan dikelola sesuai standar UBB, penerimaan mahasiswa baru dikelola UBB. Bahkan biaya pendidikan akan disesuaikan kembali," pungkas Rektor Ibrahim.
Direktur Akper Pangkalpinang, Dr. Zamziri mendukung segala langkah pasca dari penyatuan ini.
(Direktur Akper Pangkalpinang saat menyampaikan sambutan)
"Kami ikut saja arahan nanti, ini memang jadi cikal bakal fakultas kedokteran, mudah-mudahan proses yang tidak mudah ini segera dilaksana dan kami siap membantu," ucapnya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang, Drs. Lutfi.
(Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang, Drs. Lutfi)
"Walaupun masuk ke UBB, roh Akper tentu akan terus berkembang. Semoga tak hanya terbentuknya prodi kedokteran, juga bisa meluas kepada spesialisasinya," ungkap Lutfi. (hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi