Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
22 Maret 2022 | 19:47:47 WIB
Pojok Wirausaha Mahasiswa Hadir di Kantin UBB, Rektor: Ini akan Menjadi Cikal Bakal Kopma UBB
Merawang, UBB— Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr. Ibrahim, M.Si. melaunching Pojok Wirausaha Mahasiswa atau Students Business Corner (SBC), yang bertempat di Kantin UBB, pada Selasa (22/03/22).
Hadirnya SBC yang akan mengisi salah satu lapak di kantin UBB ini disambut baik oleh Rektor Ibrahim, karena menurutnya penting untuk kampus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswa dalam merintis dan mengembangkan yang namanya kegiatan wirausaha. Menurutnya, kehadiran SBC ini bisa menjadi mitra koperasi UBB (yang dikelola para dosen) dalam rangka memperkuat program kewirausahaan di Universitas Bangka Belitung.
Beliau juga berharap agar SBC ini bisa menjadi cikal bakal dari koperasi mahasiswa (Kopma) UBB dan inkubator bisnis mahasiswa di kampus UBB.
“Kehadiran SBC ini menjadi awal yang sangat baik untuk menseriusi pengembangan bisnis atau wirausaha di level mahasiswa, dan saya berharap ini menjadi cikal bakal Kopma UBB,” ucap Rektor Ibrahim.
“Teman-teman sekalian, kalau kita belajar dari beberapa kampus besar, banyak sekali teman-teman wirausahawan yang besar dengan koperasinya. Mereka bisa mencetak merchandise, mencetak figura-figura dan lain sebagainya, yang kemudian menjadi nilai jual yang tinggi. Dan saya berharap kelak di kampus kita, khususnya para mahasiswa, juga akan melakukan hal demikian,” tambahnya.
(Momen pemotongan tali pita oleh Rektor yang didampingi para Wakil Rektor sebagai tanda telah launchingnya Pojok Wirausaha Mahasiswa di Kantin UBB)
Sementara itu, Hesty, M.Pd. selaku Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama (BAKK) UBB, dalam laporannya kepada Rektor dan Sivitas Akademika UBB yang hadir pada acara launching, mengatakan bahwa SBC yang hadir saat ini diprakarsai oleh 24 Tim mahasiswa yang lulus dan mendapatkan dana hibah dari Program Mahasiswa Wirausaha tahun 2022. Namun, kata Hesty, ke depannya SBC ini diharapkan juga diisi oleh produk-produk mahasiswa di luar 24 tim tersebut, yang mungkin di luar sana sedang mengembangkan usahanya.
“Ke depannya, kami tidak hanya membantu memfasilitasi dalam mempromosikan produk-produk usaha mahasiswa, namun juga akan memberikan bentuk-bentuk pendampingan pada teman-teman mahasiswa lewat praktisi-praktisi atau pengusaha yang ada di luar sana, baik berasal dari alumni yang telah menjadi pengusaha ataupun praktisi dari dinas koperasi dan perdagangan,” ucap Hesty.
(Rektor Ibrahim dan Wakil Rektor III, Dwi Haryadi saat mencicipi pempek udang sebagai salah satu produk yang dijajakan di SBC)
(Kepiting Soka, salah satu produk yang dipamerkan pada acara launching SBC)
(Aneka rasa Banana Chips, produk lainnya yang siap dicicipi oleh Sivitas Akademika UBB pagi tadi, di acara launching SBC)
Adapun produk-produk yang saat ini sudah bisa dibeli di SBC, yakni ada yang kuliner dan non-kuliner. Berikut daftar nama-nama produknya:
1. Millenials food & drink
2. Budidaya Jamur Tiram Turki
3. Sambal Serai
4. Banana Chips
5. Oppai Takoyaki
6. Pengembangan Usaha Martabak Kari ASSIA
7. Budidaya K
epiting Soka sistem apartemen Resirkulasi
8. Tofest Clothing/Kaos Polos dan Costum
9. Kewirausahaan donat susu kemilik
10. Cimolanang.id
11. Queen Street Food
12. Ceker Ngiler
13. Rumah Udang Bangka
14. Produk pantun tingkatkan metode belajar siswa sekolah menengah atas
15. Canos Thrift Shop
16. HAPPY ORANGE ICE (HOI)
17. Foodies Bowl
18. MAKROBOS
19. PENTOL PEDES KITE
20. Seblak Suka Suka (S3)
21. WARMINDO KITE
22. Outdoor Bangka
23. Cikarf kit 4 in 1 (Hampers Milenial khas Bangka Belitung)
24. Budidaya Ikan Patin dan Tanaman Selada
Produk-produk yang dijajakan melalui program SBC tersebut, juga bisa dibeli secara online. Keterangan lengkapnya seperti yang tertera pada flyer di bawah.
(hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi