Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
28 Mei 2022 | 12:17:27 WIB
Rektor UBB: Riset, Inovasi dan Tanggung Jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi
Merawang, UBB—Menangapi adanya program dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) terhadap pemanfaatan halaman perkarangan rumah melalui penelitian kegiatan wirausaha udang vaname dan bebek petelur dalam bio flok yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama mahasiswa, rektor UBB Dr. Ibrahim M.Si menyatakan bahwa ini sebenarnya dapat dikatakan sebagai sebuah riset, inovasi dan tanggung jawab tri dharma perguruan tinggi.
“Dalam kegiatan ini, karena adanya keterlibatan mahasiswa yang nantinya digunakan untuk menulis skripsi dan pengayaan kuliah lapangan dan adanya dosen pedamping serta bermitra dengan masyarakat sekitar untuk mendukung kegiatan tersebut. Inilah sebenarnya merupakan riset, inovasi dan tanggung jawab tri dharma perguruan tinggi,” ungkapya dalam jumpa pers pada Rabu (25/5/22) lalu.
Dr. Ibrahim,M.Si menambahkan bahwa setelah penelitian ini berhasil, kemudian akan diterapkan pada penduduk atau masyarakat sekitar. Hingga pada akhirnya rumah tangga akan memiliki usaha udang vaname di halaman perkarangannya masing-masing, karena mindset kita selama ini budidaya udang ini harus diusahakan dengan adanya modal yang besar.
“Dengan adanya pemanfaatan halaman perkarangan rumah inilah yang justru membedakan dengan usaha udang vaname dan bebek petelur dalam skala besar dan justru dapat menjadi suatu kekuatan. Selama ini kita ketahui bahwa untuk budidaya udang vaname banyak digarap oleh para pebisnis di pingiran pantai karena kebutuhan terhadap air payau, mungkin ada berizin dan ada yang mungkin punya problem,” tambahnya.
Proses pengangkatan keranjang untuk mengambil udang vaname
Terkait kendala yang mengkin dialami dalam upaya riset ini, Rektor berangapan bahwa disitulah proses risetnya. Seperti halnya budidaya ikan lele yang awalnya dilakukan pembesaran di bio flok tetapi tidak tepat, karena harus di tanah secara langsung.
Sementara itu, selaku ketua tim dari kegiatan ini Dr. Sudirman Adibrata, ST., M.Si juga menyebutkan bahwa kendala yang masih sering dihadapi di lapangan adalah masalah listrik dan upaya pergantian air, karena menggunakan air payau.
“Kendalanya adalah masalah listrik, takutnya listrik mati dan untuk kolam bio flok dengan udang vaname ini ketersediaan pompa oksigen harus selalu stanby. Sebagai alternatifnya dengan menggunakan genset untuk mengatasi persoalan tersebut. Sedangkan kendala selanjutnya adalah ketersedian air payau, karena jarak yang cukup jauh” ujarnya.
Rektor UBB Dr Ibrahim M.Si memperlihatkan udang vaname kepada awak media
Dalam kegiatan ini, untuk meningkatkan hasil terbaik ketua tim menjelaskan bahwa harus adanya penambahan probiotik agar mendapatkan hasil terbaik.
Produk Probio_FmUBB
“Probiotik tersebut adalah Probio_FmUBB yang merupakan produk UBB dan sudah dilakukan pengujiannya ke masyarakat dan kita terapkan juga di riset ini. Alhamdulillah produk ini bisa meningkatkan produktivitas, dimana udang dalam jangka dua bulan sudah cukup besar dan untuk lele bisanya panen tiga bulan untuk ukuran konsumsi, dengan adanya probiotik ini dapat panen dua bulan dua minggu, tentunya hal ini dapat menekan biaya bagi wirausaha dan ini diharapkan dapat menjadi pencerahan bagi UMKM lainnya,” sambungnya. (Iw/Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi