Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
29 Juli 2022 | 14:01:25 WIB
Dalam Rangka Pembinaan Ideologi Pancasila, UBB Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BPIP
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menyerahkan plakat ke Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si
Merawang, UBB-- Ruang Balai Besar Peradaban (BBP) menjadi saksi penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) sekaligus kuliah umum dengan tema "Membumikan Pancasila Dalam Dunia Pendidikan" pada Rabu (27/07/2022).
Kerja sama antara BPIP dan UBB ini dilakukan untuk melaksanakan pembudayaan nilai-nilai Pancasila melalui Tridarma Perguruan Tinggi dalam rangka pembinaan ideologi Pancasila. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan antara Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si dan Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, MM.
Dalam sambutannya, Dr. Ibrahim, MSi. berharap, pancasila konstektual dapat lebih dipahami dan diterima dengan baik oleh kalangan generasi milenial dan generasi Z.
"Ini adalah tantangan kami juga di perguruan tinggi, jika pancasila milenial agak sulit kita gunakan diksinya, tentu kami berharap pancasila kontekstual menjadi lebih membumi dan teman-teman mahasiswa dapat menerima dengan baik tanpa merasa diinjeksi,"ungkapnya saat memberikan sambutan.
Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si. saat menyampaikan sambutan di acara kuliah umum dan penandatangan nota kesepahaman
Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak boleh lengah terhadap potensi-potensi disintegrasi yang terjadi terutama disaat pemilihan umum sudah dekat. Menurut Ibrahim, potensi disintegrasi itu masih ada dan menjadi tugas bersama untuk mengatasinya.
Sementara itu, Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dalam pemaparannya saat kuliah umum mengatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan yang terhebat. Menurutnya ada beberapa alasan, diantaranya proklamasi dilakukan ditengah perang dunia kedua yang merupakan perang terbesar dari segi teknologi dan keterlibatannya, proklamasi ini mempersatukan Indonesia, terjadi hanya dalam waktu 59 detik, dan yang terakhir tidak berdarah.
“Jadi proklamasi kemerdekaan kita ini merupakan proklamasi yang terhebat di muka bumi. Mengapa? Pertama proklamasi kita itu terjadi di tengah perang kedua. Perang terbesar dalam sejarah umat manusia dilihat dari segi teknologi militer dan keterlibatannya. Di tengah perang dunia kedua itu kita proklamasi. Proklamasi ini juga membebaskan dan mempersatukan Indonesia, terjadi hanya dalam 59 detik, dan kemudian tidak berdarah,”jelasnya.
Diakhir acara Yudian menyampaikan pesan kepada mahasiswa UBB agar jangan terkecoh dengan ideologi lain selain Pancasila.
"Jangan sampai kita terkecoh oleh ideologi lain. Karena ideologi Pancasila kita sudah memberikan segala-galanya kepada kita termasuk dan yang paling terutama boleh menjabat sebagai apa saja termasuk menjadi calon Presiden RI, kita punya hak dan terjamin secara konstitusional,"ujarnya. (Penulis Ana; Editor Iw/Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi