+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
29 Juli 2022 | 14:01:25 WIB


Dalam Rangka Pembinaan Ideologi Pancasila, UBB Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BPIP


Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menyerahkan plakat ke Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si
 

Merawang, UBB-- Ruang Balai Besar Peradaban (BBP) menjadi saksi penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) sekaligus kuliah umum dengan tema "Membumikan Pancasila Dalam Dunia Pendidikan" pada Rabu (27/07/2022).


Kerja sama antara BPIP dan UBB ini dilakukan untuk melaksanakan pembudayaan nilai-nilai Pancasila melalui Tridarma Perguruan Tinggi dalam rangka pembinaan ideologi Pancasila. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan antara Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si dan Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, MM.

Dalam sambutannya, Dr. Ibrahim, MSi. berharap, pancasila konstektual dapat lebih dipahami dan diterima dengan baik oleh kalangan generasi milenial dan generasi Z.

"Ini adalah tantangan kami juga di perguruan tinggi, jika pancasila milenial agak sulit kita gunakan diksinya, tentu kami berharap pancasila kontekstual menjadi lebih membumi dan teman-teman mahasiswa dapat menerima dengan baik tanpa merasa diinjeksi,"ungkapnya saat memberikan sambutan.

Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si. saat menyampaikan sambutan di acara kuliah umum dan penandatangan nota kesepahaman


Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak boleh lengah terhadap potensi-potensi disintegrasi yang terjadi terutama disaat pemilihan umum sudah dekat. Menurut Ibrahim, potensi disintegrasi itu masih ada dan menjadi tugas bersama untuk mengatasinya.

Sementara itu, Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dalam pemaparannya saat kuliah umum mengatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan yang terhebat. Menurutnya ada beberapa alasan, diantaranya proklamasi dilakukan ditengah perang dunia kedua yang merupakan perang terbesar dari segi teknologi dan keterlibatannya, proklamasi ini mempersatukan Indonesia, terjadi hanya dalam waktu 59 detik, dan yang terakhir tidak berdarah.

“Jadi proklamasi kemerdekaan kita ini merupakan proklamasi yang terhebat di muka bumi. Mengapa? Pertama proklamasi kita itu terjadi di tengah perang kedua. Perang terbesar dalam sejarah umat manusia dilihat dari segi teknologi militer dan keterlibatannya. Di tengah perang dunia kedua itu kita proklamasi. Proklamasi ini juga membebaskan dan mempersatukan Indonesia, terjadi hanya dalam 59 detik, dan kemudian tidak berdarah,”jelasnya.

Diakhir acara Yudian menyampaikan pesan kepada mahasiswa UBB agar jangan terkecoh dengan ideologi lain selain Pancasila.

"Jangan sampai kita terkecoh oleh ideologi lain. Karena ideologi Pancasila kita sudah memberikan segala-galanya kepada kita termasuk dan yang paling terutama boleh menjabat sebagai apa saja termasuk menjadi calon Presiden RI, kita punya hak dan terjamin secara konstitusional,"ujarnya. (Penulis Ana; Editor Iw/Humas)
 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi