+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
09 Maret 2023 | 17:55:26 WIB


75 Mahasiswa UBB Ikuti Seleksi Tahap Akhir Beasiswa Bank Indonesia



Merawang, UBB— Kamis (9/3/2023), Sebanyak 75 Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) ikuti seleksi tahap terakhir seleksi beasiswa Bank Indonesia (BI) yaitu merupakan seleksi wawancara yang bertempat di Balai Besar Peradaban (BBP) Gedung Rektorat UBB.


Dijelaskan, Beasiswa Bank Indonesia merupakan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi para mahasiswa S1 di PTN & PTS serta pelajar SMK terpilih. Melalui beasiswa ini, BI akan memberikan bantuan untuk biaya pendidikan, tunjangan studi, dan juga biaya hidup.


Menurut Topan Persada selaku koordinator bidang Lembaga Layanan Kemahasiswaan dan alumni (LLMA)  Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAKK) UBB yang sekaligus  merupakan tim seleksi universitas menyampaikan, kegiatan hari ini merupakan sebuah langkah akhir bagi mahasiswa UBB yang akan mendapatkan beasiswa BI. 


“Beasiswa BI pada dasarnya di lakukan secara berkala setiap tahun dan sudah berjalan sekitar tahun 2016. Total biaya yang di dapatkan dalam beasiswa ini per-mahasiswa mendapatkan bantuan 1 juta perbulan selama satu tahun dengan pembayaranya per-semester,” ungkapnya.

Para Peserta Beasiswa BI Saat Menunggu Giliran Wawancara


Untuk proses seleksi dalam beassiswa BI ini, menurut Topan dalam seleksinya di lakukan pada tahapan jurusan dan kemudian ke fakultas yang secara total berjumlah 100 mahasiswa dari lima fakultas dan kemudian dilakukan seleksi lagi di tingkat universitas dan terakhirnya adalah proses wawancara  yang dilakukan oelh pihak BI sendiri.


‘Untuk kriteria khususnya tentu sudah dilakukan penjaringan saat mereka melakukan proses pendaftaran beasiswa BI ini di awalnya, salah satunya adalah sekurang-kurangnya harus semeter 4 dan tertinggi semester 6 dan memiliki Indeks Prestasi Komulatif  (IPK) minimal 3.00 (indeks 4),” ujarnya.

Salah Satu Peserta Menunjukan Skill Saat Proses Seleksi


Sementrara itu, dua orang mahasiswa manajemen yang mengikuti seleksi beasiswa BI Vebiola dan Vebiona ini menyampaikan, terkait dengan kesiapan mereka dalam proses wawancara ini adalah mencoba untuk mencari tahu mengenai berbagai macam informasi seputaran BI dan sebisa mungkin untuk tetap bersikap tenang saat proses wawancara berlangsung.


“Beberapa persiapan yang sudah kami lakukan adalah mencoba untuk mencari tahu informasi sebanyak mungkin mengenai BI dan UBB serta berusaha tenang saja,’ ungkap mahasiswa kembar tersebut.


Terkait dengan keyakinan mereka untuk dapat diterima di beasiswa ini, keduanya memiliki keyakinan yang sama yaitu sekitaran  50 %, mengingat ketat persaingan yang terjadi di antara sesama mahasiswa ini.


“Seberapa yakinnya sih sekitaran 50-50 saja, hal itu karena kami melihat saingannya cukup berat dan banyak yang bagus juga,” ujar gadis dari Fakultas Ekonomi tersebut. (Iw/Humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi