+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
21 Maret 2023 | 16:30:58 WIB


UBB Sosialisasikan Penggunaan E-Ijazah


Merawang, UBB- Mengikuti perkembangan transformasi digital, UBB kembali mengadakan sosialisasi penggunaan E-Ijazah yang ditujukan kepada Alumni wisudawan Angkatan 25 hingga Angkatan 27 serta Orang Tua alumni. Sosialisasi yang diadakan pada Selasa pagi (21/03/2023) dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Nizwan Zukhri, S.E., M.M., Kepala BAKK Hesty, S. Si., M. Pd sebagai moderator, dan Direktur Operasional dan Pemasaran PT. Peruri Digital Security Agus F. Abdillah sebagai narasumber.
 

Dalam sambutannya, Nizwan mendorong sosialisasi E-Ijazah ini untuk terus dilakukan mengingat masih banyaknya pertanyaan alumni wisudawan mengenai bagaimana penggunaan dan manfaat dari E-Ijazah tersebut.
 

“Kalau diawal diberikan dua selain E-Ijazah ada cetaknya, kemarin memang kita launching langsung merupakan E-Ijazah. Ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan terkait masalah penerapan E-Ijazah ini”, Katanya.
 

Dr. Nizwan Zukhri, S.E., M.M. saat memberikan kata sambutan

Ia juga menambahkan bahwa penggunaan E-Ijazah ini merupakan bagian dari transformasi dan tidak dapat dihindari lagi.
 

“Saat ini kita berada pada zaman transformasi teknologi, artinya mau tidak mau kita akan tetap berhadapan dengan era yang sekarang ini”, ungkapnya 
 

“Sebenarnya bukan hanya UBB yang sudah menerapkan E-Ijazah ini, tetapi banyak perguruan tinggi lainnya. Saya rasa stakeholder ataupun lapangan-lapangan kerja juga sudah menyesuaikan”, tambahnya.


Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Agus saat memaparkan materi mengenai manfaat dari E-Ijazah. Menurutnya, transformasi digital sudah dilakukan dan semakin meluas.
 

“Transformasi digital ini memang sudah berlangsung dimana-mana. Kita lihat ini dipicu kemarin dua tahun yang lalu dengan adanya pandemi. Tapi pasca pandemi kita lihat itu tidak menurun, justru transformasi digital ini makin meluas penggunaannya tidak hanya di private sector tapi di pemerintah juga sudah mulai banyak menggunakan media-media digital untuk melakukan seluruh aktivitasnya”, sampainya.
 

Agus F Abdillah saat menjelaskan manfaat dan penggunaan E-Ijazah

Terkait keamanan E-Ijazah, Agus mengatakan bahwa dokumen digital ini memiliki kriteria yang menunjukkan keaslian dari dokumen sehingga proses verifikasinya juga akan mudah.
 

“Kita tahu bahwa kalau dokumen fisik itu agar bagaimana bisa dipercaya ada alat-alat keamanannya. Contohnya kalau di uang itu warnanya dan kertasnya terbuat secara khusus. Semua yang ada di fisik tadi karena ada transformasi digital, kita transformasi kedalam keamanan digital sehinggal dokumennya bisa terjamin, terpecaya, dan ketika diperlukan verfikasi akan mudah”, jelasnya.


Agus juga menyampaikan bahwa setidaknya ada 3 hal yang dilakukan saat melakukan verifikasi yaitu verifikasi user, data referensi, dan 2 factor authentication.
 

“Ini semua digabungkan didalam faktor digital kita, contohnya khusus tanda tangan digital yang melakukan penandatangan itu adalah Rektor maupun Dekan dan sudah terverifikasi. Dari ID, cara verifikasi, dan cara membubuhkannya itu diverifikasi sehingga bisa dipertanggung jawabkan”, jelasnya.
 

Ia mengatakan secara regulasi, dokumen yang dikeluarkan oleh Peruri sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) memiliki peraturan perundang-undangan diantaranya adalah UU-ITE Pasal 1 ayat 10 tentang “Badan hukum penerbit sertifikat elektronik” sehingga memiliki pengakuan pemerintah.
 

“Semua penyelenggara sertifikat digital itu harus terdaftar dan ada undang-undangnya. Secara regulasi dokumen yang dikeluarkan oleh Peruri itu sudah memenuhi regulasi-regulasi dokumen digital maupun sertifikat digital yaitu Penyelenggaran Sertifikasi Elektronik (PSrE) dan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSe)", ungkapnya


Agus menjelaskan ada dua bagian yang menunjukkan bahwa dokumen dapat dipercaya yaitu menggunakan dua produk Peruri, yang pertama Perisai untuk tanda tangan digital dan kedua Peruri Tera untuk stempel elektronik yang dimanfaatkan untuk tanda tangan ijazah digital.
 

“Yang pertama fungsinya adalah untuk memastikan bahwa informasi tidak dapat diubah/dimodifikasi, keaslian dari dokumen itu dikeluarkan oleh instansi terkait, kemudian pemiliki informasi tidak dapat menyangkal bahwa itu informasi tersebut milikinya, dan terakhir memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang sah” jelasnya.
Selain pemaparan materi, Agus juga menjawab beberapa pertanyaan alumni terkait bagaimana memeriksa keabsahan dari E-Ijazah. 

Dalam hal ini, Agus mengatakan bahwa baik alumni maupun pihak yang menerima E-Ijazah dapat melakukan pengecekan E-Ijazah melalui tiga media yaitu Peruri Scanner, Website Kominfo, dan Website Peruri.
 

“Jadi untuk melakukan pengecekan keabsahan E-Ijazah bisa melalui Peruri Scanner, Website Kominfo, atau Website Peruri. Cukup mengupload E-Ijazah pada website dan informasi valid atau tidaknya akan muncul pada website tersebut”, jelasnya.

(Ana/Humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi