Merawang, UBB-- Mengangkat tema " Peran Dunia Kampus Mendorong Keterbukaan Indormasi Publik Melalui Platform Digital Guna Mencerdaskan Bangsa" Universitas Bangka Belitung (UBB) adakan kuliah Umum dengan mendatangkan langsung komisioner komisi informasi pusat Syawaludin, M.H. 

Kegiatan yang dilaksanakan dalam beberapa waktu lalu ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa kurang lebih berjumlah 100 orang dan bertempat di Balai Besar Peradaban (BBP) gedung Rektorat UBB.

Mengawali pemaparannya, Syawaludin menjelaskan bahwa keterbukaan informasi adalah suatu ciri masyarakat demokrasi atau negara demokrasi.

“Negara demokrasi itu bercirikan adanya transparansi dan akuntabilitas. Apapun yang kita lakukan tanpa adanya transparansi kepada masyarakat, bearti itu tidak mencirikan negara demokrasi. Terlebih lagi, memperoleh informasi dan menyebarkan informasi itu adalah salah satu bentuk dari Hak Asasi Manusia (HAM),” ungkapnya saat memberikan pemaparan.

Menurut Syawaludin, saat ini data merupakan aset penting yang berharga dan menjadi kekayaan baru yang lebih berharga daripada minyak.

“Sebagaimana di katakan oleh presiden, data menjadi kekayaan baru bagi bangsa.  Data dan informasi lebih beharga daripada minyak. Siapa yang menguasai informasi dialah yang menguasai dunia,” ungkapnya.

“Dalam beberapa waktu lalu adanya kebocoran data di kominfo hingga memunculkan undang-undang perlindungan data pribadi itu karena data kita banyak dikuasai oleh negara-negara adikuasa, karena menurut mereka itu menjadi aset penting,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama Dr. Dwi Haryadi, M.H. dalam sambutannya menjelaskan bahwa saat ini merupakan era dari keterbukaan informasi dan transparansi.

“Kita saat ini telah memasuki era keterbukaan dan transparansi, pasca reformasi keterbukaan informasi menjadi suatu prinsip, makanya kemudian banyak lahir lembaga negara salah satunya komisi informasi ini. Kampus sebagai pelayanan publik terus didorong dengan berbagai program dan kegiatan termasuk evaluasi dari KI pusat, dan UBB sudah dua tahun ini menjadi perguruan tinggi terinformatif,” jelasnya.

Warek III berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada dosen dan mahasiswa yang hadir dan berhubungan dengan keterbukaan informasi publik ini.

“Kita berharap bahwa dengan adanya kesempatan ini untuk dapat mengambil sebanyak-banyaknya informasi dan manfaat dari pertemuan ini. Hingga ketika berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi dalam lebih paham secara menyeluruh,” harapnya. (Humas)