Proses penyaringan dan pengukuran pH (Dok: Tim MBKM Riset Fisika)

Merawang, UBB--  Tim Riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi (Prodi)  Fisika Universitas Bangka Belitung (UBB) yang terdiri dari Diani Lestari, Oktavia, Yulinda dan didampingi oleh Widodo Budi Kurniawan, S.Pd., M.Sc. selaku fasilitator  melakukan pengembangan pembuatan membran dengan memanfaatkan selulosa dari limbah batang pisang.

Menurut Widodo, Teknologi pemisahan menggunakan membran semakin berkembang pesat dengan dijumpainya pengaplikasian membran sebagai pemisah diberbagai industri. Pemisahan menggunakan membran memiliki banyak keunggulan diantaranya yaitu penggunaan energi yang rendah, mudah digunakan, tidak memerlukan bahan kimia, dan ramah lingkungan. Salah satu bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat membran ialah selulosa asetat.

“Hal ini didasari oleh tanaman pisang yang hanya berbuah sekali lalu mati dan terbuang biasanya meninggalkan limbah yang belum termanfaatkan, padahal tanaman pisang terutama batangnya memiliki kandungan selulosa cukup tinggi yang dapat diolah menjadi selulosa asetat dan membrane,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai riset MBKM tersebut, pada Jumat (25/08/23).

Widodo menambahkan, tujuan dari riset yang dilakukan ialah untuk mengetahui potensi batang pisang sebagai membran selulosa asetat dengan pemvariasian jenis pemlastis (PEG, PVA dan PVP). Penambahan pemlastis yang tepat akan menghasilkan pori membran yang teratur  dengan struktur yang lebih rapat sehingga dihasilkan membran dengan kualitas yang lebih baik.

“Pengembangan membran ini sendiri masih dalam tahapan riset di laboratorium, kedepannya riset ini diharapkan mampu menjadi sumber referensi riset yang akan mendatang serta dapat dikembangkan hingga ke tahap pengaplikasian seperti pada pengolahan air, pengolahan limbah dan pemisahan gas,” sebutnya.

Dirinya berharap bahwa riset ini menjadi studi awal kelayakan membran dari limbah batang pisang sebagai material pemisah.

“Perbedaan riset yang dilakukan dengan riset-riset sebelumnya yaitu penggunaan jenis pemlastis. Menurut literatur, membran selulosa asetat tanpa penggunaan pemlastis memilki sifat mekanik yang kurang optimal sehingga usia gunanya menjadi singkat. Disisi lain, penggunaan pemlastis yang tidak cocok juga akan menghasilkan membran dengan kondisi yang rapuh dan kurang homogen.,” tutupnya. (Tim Riset)