Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
19 November 2023 | 21:28:14 WIB
Tingkatkan Minat Petani Gunakan Pupuk Organik Cair, Mahasiswa Agribisnis UBB Gelar Penyuluhan di Desa Petaling Banjar

FOTO BERSAMA – Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi UBB berfoto bersama petani yang tergabung dalam Gapoktan Mitra petaling Banjar dan aparatur desa di Balai Desa petaling banjar, jumaat (17/11/2023) petang.
Merawang, UBB-- Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Tani Desa Petaling Banjar mengucapkan terimakasih kepada 10 mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB).
Pasalnya mereka mendapat pengetahuan baru cara menggunakan pupuk yang rama lingkungan dengan mengunakan bahan alami berbahan baku air kelapa dan daun kangkung. Teknologi baru ini disampaikan mahasiswa Agribisnis UBB, melalui penyuluhan tentang aplikasi pupuk cair di Balai Desa Petaling Banjar, mando barat, jumaat (17/11/2023).
“Pengunaan pupuk cair berbahan alami ini sangat membantu petani di sini (Balunijuk),” ujar anwar , Ketua Gapoktan Mitra Tani PETALING BANJAR yang didampingi ridwan selaku perwakilan aparatur desa setempat.
“Manfaat pupuk cair itu sangat banyak, karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa Agribisnis. Kalau ada kegiatan serupa (penyuluhan-red) tolong segeralah hubungi kami,” tukasnya kepada agusti jaya anggota kelompok Penyuluhan Agribisnis.
Dalam penyuluhan yang dihadiri lebih dari 10 petani itu, agusti jaya mengemukakan penyuluhan penggunaan pupuk cair merupakan bagian dari tugas lapangan mata kuliah Penyuluhan Pertanian yang di kemas dalam program team based project.
“Sebagai mahasiswa pertanian kami ingin memberi sumbangan pemikiran dan teknologi tepat guna kepada petani di sini. Berangkat dari situ lah kami mensosialisasikan asap cair sebagai pestisida alami ini,” ujar agusti jaya
Dikemukakan bobot mata kuliah Penyuluhan adalah tiga satuan kredit semester (SKS), dan diampu (diasuh) oleh tiga dosen yakni Dr Fournita Agustina S.P. M.Si, Yulia, S.Pt., M.Si dan Ir Eddy Jajang Jaya Atmaja MM.
Penyuluhan pertanian seputar penggunaan dan manfaat pupuk organik cair sebagai pupuk alami berlangsung lancar. Pemaparan materi penyuluhan menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh para petani yang hadir.
“Petani tampak antusias, tampak dari aktifnya mereka bertanya seputar pupuk organik cair,” ujar Agusti Jaya.
Penyuluhan berlangsung selama tiga jam, dimulai pukul 13.30 wib itu, mahasiswa Agribisnis membawa sejumlah alat presentasi seperti proyektor, laptop dan media informasi berupa brosur. Mereka juga membawa ember yang berisi air dan bahan lainya.
"Dalam pemaparan materi, kami menjelaskan mengenai apa itu pupuk cair dan apa manfaatny. Setelah itu baru mempraktikkan secara langsung bagaimana cara mengaplikasikannya ketanaman,” ujar Agusti jaya didampingi heri gunawan sebagai penyampai materi penyuluhan.
“Kami mengaplikasikan pupuk cair ke tanaman muda karena banyak petani mengeluhkan banyak nya rusak tanaman” tukas Agusti jaya seusai penyuluhan di Balai Desa Petaling Banjar.
Pada awal penyuluhan ini, kepada petani heri gunawan -- sebagai pemberi materi penyuluhan -- menjelaskan secara panjang-lebar mengenai manfaat dan kelebihan dari pupuk organik sebagai pupuk alami untuk tanaman pertanian.
“Ssebagai penyubur tanaman , pengunaan pupuk cair ini ramah lingkungan. Aman digunakan dan tidak memiliki limbah berbahaya, karena bahan pupuk ini sendiri berasal dari limbah organik air kelapa dan kangkung yang diolah menjadi pupuk cair, ” tukas heri gunawani.
Langkah awal pengaplikasian Pada kegiatan penyuluhan yang telah kami laksanakan, kami menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok dan demonstrasi, dimana kami menerangkan dan menjelaskan materi menggunakan power point dengan seorang pemimpin diskusi (pemateri) yang telah ditunjuk dari anggota tim base project kami dan salanjutnya langsung mendemonstrasikan pembuatan pupuk organic cair haji eng kepada petani yang hadir di lokasi penyuluhan.
“Sebenarnya, pengaplikasian pupuk cair bukan hanya saat tanaman telah tumbuh atau pada saat kena penyakit. Sebagai bentuk pencegahan, dan penguatan tanaman pupuk cair juga bisa digunakan saat awal melakukan penanaman ke tanah, tentu dengan dosis tertentu (sesuai jenis tanama). Langsung diisi ke lobang tanam juga bisa,” Heri gunawan.
Aparatur Desa petaling banjar ridwan yang hadir mewakili kepala desa dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih terkait kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan. Ia berharap ada kegiatan serupa atau kegiatan lainnya yang dilakukan mahasiswa Agribinis UBB kepada petani di Desa petaling Banjar .
“Pengetahuan baru dan ilmu terapan seperti ini sangat bermanfaat , baik untuk petani khususnya maupun bagi masyarakat Petaling Banjar pada umumnya,” ujar Nuryadi (Eddy Jajang J Atmaja)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu