Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
19 November 2023 | 21:33:52 WIB
Produk Pertanian Dikemas, Harga Pun Kian Tinggi

Seusai mengelar penyuluhan, mahasiswa Agribisnis UBB dan dosen UBB berfoto bersama Kelompok Wanita Tani Cendawan 31 di Parit Lalang, Sabtu (11/11) lalu.
Pangkalpinang, UBB -- Produk pertanian apabila dikemas dengan baik dan apik selain bernilai estetik, juga memiliki nilai jual tinggi. Produk sedemikian itu akan segera menarik calon pembeli jika dipasarkan secara online di media sosial.
Kesimpulan ini mencuat saat delapan mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB) memberi penyuluhan tentang pengemasan dan pemasaran produk pertanian di Kelurahan Parit Lalang, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang, Sabtu (11/11/2023).
Pada penyuluhan yang dihadiri 18 peserta Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendawan 31 ini, Herlinda dan Nazifah -- selaku pemberi materi penyuluhan --, memaparkan mengenai manfaat pengemasan menggunakan wadah cup plastik, styrofoam berisi sayuran dilapisi plastik wrap dan pembuatan parsel paketan menu masak, guna menambah nilai suatu produk.
Menurut dua mahasiswa agribisnis ini, pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk, baik pangan maupun non-pangan. Di sisi lain, pengemasan juga merupakan aktivitas untuk menyiapkan produk yang siap untuk didistribusikan, dijual, dan dipakai.
“Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi label atau keterangan-keterangan, termasuk sejumlah informasi mengenai manfaat tertera padakemasan," ujar Nazifah.
Dikemukakannya, melalui pengemasan menggunakan wadah cup plastik berisi sayur-sayuran yang sudah dipotong-potong, memudahkan konsumen memasak dan ternyata jauh lebih praktis dibanding secara konvensional.
Begitu pula dengan parsel yang merupakan kemasan untuk hadiah ataupun paketan menu masak. Parsel sengaja dibuat menarik sesuai permintaan dan keinginan dari konsumen.
Menurut Herlinda, penyuluhan ini mendapat tanggapan positif dari ibu-ibu KWT) Cendawan 31. Mereka sangat antusias mendengar materi dan merasa senang atas pengetahuan yang disampaikan mahasiswa Agribisnis UBB.
“Bahkan mereka ingin mempraktikan teknik pengemasan ini untuk produk yang mereka hasilkan. Selama ini ibu-ibu itu menjual produknya tanpa pengemasan, padahal dengan pengemasan itu dapat menambah nilai dari produk,” ujar Herlinda.
Selain memaparkan manfaat dari pengemasan produk, mahasiswa Agribisnis UBB menjelaskan manfaat pemasaran yang berbasis online dengan menggunakan media sosial.
"Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan antara pembeli dan penjual, di mana semua itu kaitan dengan pasar," ujar Herlinda selaku pemateri dan anggota kelompok.
Dalam penyuluhan itu Herlinda menjelaskan bahwa pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial seperti whatshaap, instagram, facebook ataupun website blog.
“Pemasaran juga berfungsi untuk mempermudah konsumen untuk menjangkau dan mengetahui produk. Pemasaran juga dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat luas melalui aplikasi online,” ujar Herlinda.
Penyuluhan yang digelar di Kelurahan Parit Lalang ini dilakukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Penyuluhan Pertanian yang diampu oleh Ir. Eddy Jajang Jaya Atmaja, M.M, Dr. Fournita Agustina, M.Si, dan Yulia, S.Pt., M.Si (Eddy Jajang J Atmaja)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu