+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
28 Juli 2024 | 11:34:41 WIB


Targetkan Kelurahan dengan Zero Organic Waste, Dosen Prodi Agroteknologi Berikan Pelatihan Biokonversi Limbah Menggunakan Maggot


UBB-- Tiga orang dosen program studi Agroteknologi Universitas Bangka Belitung  (UBB) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di kelurahan Taman Bunga, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang dengan mengangkat tema “Optimalisasi Penanganan Limbah Organik Di Kelurahan Taman Bunga Menggunakan Maggot Menuju Kelurahan Zero Waste, Sabtu (27/07/24). 


Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan sebagai salah satu kewajiban tri darma yang dilakukan oleh tenaga pendidik/dosen di UBB, dengan menghadirkan para peserta dari Penggerak PKK, perangkat kelurahan, perwakilan RT/RW di wilayah administrasi Kelurahan Taman Bunga. Sedangkan  menjadi Narasumber dalam kegiatan ini ialah Rion Apriyadi, S.P., M.Si , Riwan Kusmiadi, S.T.P., M.Si, dan Deni Pratama, S.P., M.Si. Selain itu juga hadir alumni dari jurusan Agroteknologi UBB yaitu Meri Rahmawati, S.P sebagai fasilitator teknis budidaya larva black soldier fly (BSF) pada limbah organik.


Dalam sambutan pembukanya, Rion Apriyadi selaku ketua tim pengabdian menyebutkan bahwa larva BSF ini memiliki potensi dikembangkan pada skala rumah tangga karena tidak membutuhkan tempat yang luas untuk pembiakan dan perawatannya juga tergolong mudah.


“Kegiatan pengabdian ini adalah wujud diseminasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di UBB, terutama dari program studi agroteknologi terkait waste management dengan Teknik biokonversi limbah secara sederhana menggunakan agen berupa maggot”.  Ungkap Rion.


“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat memiliki referensi lebih banyak terkait pengelolaan limbah organik tidak hanya secara konvensional tetapi juga menggunakan teknologi tepat guna yang mudah diterapkan oleh seluruh masyarakat”, tambahnya.


Kegiatan dibuka oleh Lurah Taman Bunga Bapak Koko Hendarto yang dalam sambutannya menerima dan menyambut dengan baik kegiatan pengabdian ini. 
“Kami merasa senang kelurahan kami dipilih menjadi mitra kegiatan dosen-dosen pertanian UBB ini, dan melalui kegiatan ini saya berpesan kepada yang hadir untuk mengambil banyak materi, ilmu dan wawasan dari para narasumber”. Pungkas Koko.


Dirinya juga berharap bahwa tidak hanya dari jurusan pertanian saja, namun jurusan lainnya juga dapat memberikan pengetahaun baru bagi Masyarakat yang dipimpinnya.


“Kelurahan kami berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dari UBB dapat terus dilaksanakan oleh jurusan-jurusan lainnya untuk memberikan solusi dan pendampingan bagi Masyarakat kami agar senantiasa menjadi Masyarakat yang berwawasan dan peduli dengan lingkungan sekitarnya”. Harapnya.


Antusiasme Masyarakat yang diundang dalam kegiatan pengabdian ini cukup tinggi mengingat banyaknya yang hadir untuk memperoleh informasi mengenai penanganan limbah organic sisa rumah tangga dengan memanfaatkan maggot. 


Hadir sebagai salah satu narasumber, Deni Pratama menyebutkan bahwa limbah organik memiliki potensi sebesar 56 – 60 % dari total keseluruhan limbah yang dihasilkan oleh manusia, sehingga, jika masyarakat mampu mengelola limbah organik dengan baik, artinya dapat mengurangi permasalahan penumpukan limbah secara signifikan. “Kita tawarkan bermacam-macam solusi dalam pengelolaan limbah seperti untuk pakan, pengelolaan biopori, pupuk dan pemanfaatan untuk sumber pakan maggot BSF yang nantinya hasil biokonversinya bisa dijadikan kompos,” tutur Dani.


“Hasil penelitian yang kami lakukan pada kompos yang dihasilkan dari proses biokonversi dari maggot BSF menunjukkan hasil kualitas hara yang mendekati dengan kualitas standar kompos dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 261 tahun 2019. Dengan beberapa perbaikan pada metode dan bahan baku biokonversi, tidak menutup kemungkinan dalam waktu kedepan kita akan mendapatkan kompos yang memiliki kualitas yang sesuai dengan Permentan menggunakan maggot BSF”, tambahnya.


Kegiatan ini ditutup dengan penjelasan tentang budidaya maggot skala rumah tangga yang dipandu oleh Meri Rahmawati yang diikuti oleh seluruh peserta kegiatan tersebut. Ibu-ibu PKK dan para peserta pengabdian merasa senang dengan adanya kegiatan pengabdian tersebut karena mereka memiliki referensi tambahan terkait pengelolaan sampah dan alternatif pakan hewan ternak yang mereka pelihara. Mereka mengharapkan kegiatan ini dapat terus dilanjutkan karena menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan limbah dan alternatif pakan hewan sekaligus pengembangan produk luaran budidaya maggot yang dapat menambah pendapatan mereka. (Rion Apriyadi/Dosen Agroteknologi).



UBB Perspectives

Lindungi Anak Kita, Lindungi Masa Depan Bangsa

Akankah Pilkada Kita Berkualitas?

Hulu Hilir Menekan Overcrowded

Penguatan Gakkumdu untuk Mengawal Pesta Demokrasi Berkualitas

Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit

Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan