Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
28 Juli 2008 WIB
Pinguin Purba Tak Selalu Suka Es

Fosil tersebut dinamai sebagai spesies Icadyptes salasi, hidup kurang lebih 36 juta tahun silam. Hewan ini memiliki moncong panjang mirip paruh dengan tinggi tubuh lima kaki. “Jenis ini bisa langsung dikenali dengan paruhnya,” jelas Julia Clarkem palaentologis dari North Carolina State University seperti yang dikutip Reuters.
Spesies ini berukuran lebih besar disbanding dengan pingiun yang ada saat ini. Dari sejarah penemuan fosil, jenis ini adalah nomor tiga terbesar dari penguin yang pernah hidup di muka bumi. Sebelumnya sempat dijumpai fosil burung akuatik tersebut di Selandia Baru yang berusia 61 juta tahun atau tak lama setelah kepunahan dinosaurus.
Tak Selalu Dingin
Jenis pingiun terbesar yang masih hidup sekarang adalah pingiun Emperor dengan tinggi 4mpat kaki. Fosil lain yang juga dijumpa di Peru adalah jenis yang lebih kecil tapi lebih tua dari Icapdyptes, yakni Perudyptes devriesi yang hidup 42 juta tahun silam. Ukurannya sekitar 2,5-3 kaki saja, sama dengan penguin Raja yang masih hidup saat ini.
Asal tahu saja, wilayah pantai selatan Peru tempat fosil-fosil mascot Linux itu ditemukan adalah wilayah panas. Jadi ilmuwan menyimpulkan bahwa di masa lampau, pingiun lebih suka menetap di wilayah panas ketimbang dingin seperti yang kita tahu saat ini.
Banyak ilmuwan meyakini bahwa pingiun meninggalkan wilayah dingin seperti Antartika atau Selandia Baru untuk mencari kehangatan, namun memang ada spesies pinguin yang menghuni daerah hangat seperti Peru atau daerah katulistiwa seperti Kepulauan Galapagos. Riset yang melibatkan ilmuwan Peru dan Argentina ini dipublikasikan di jurnal teranyar Proceedings of the National Academy of Sciences.
Source : NetSains
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu