+62 (0717) 422145
Link Penting UBB

Photography UBB

Universitas Bangka Belitung's Photography'


30 Juni 2008 | 03:04:47 WIB

Jarum jam menunjukkan pukul 9.30 malam, seluruh peserta telah diberangkatkan via dua bus. Setelahnya, panitia menyusul. Langit malam cerah, purnama memancar dari sela awan yang tampak hitam putih. Laju Colt L 300 berkecepatan sedang menyusuri ruas jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang ke arah Koba Bangka Tengah. Lewat 30 menit kemudian, mobil memasuki jalan raya Koba. Lalu lalang kendaraan memudar, tinggal satu dua lampu kendaraan lewat. Sesaat kemudian mobil melambat, di sebelah kiri ruas jalan. Rindang pohon terlihat dalam gelap malam, kemudi belok kiri ke sebuah persimpangan, lalu memasuki jalan kerikil merah menanjak. Sejauh 50 meter. Di ujung jalan sana, tampak dua bus bermuatan mahasiswa telah tiba.


Persiapan Sebelum Keberangkatan meuju lokasi Outbond
Persiapan Sebelum Keberangkatan meuju lokasi Outbond


Pengarahan oleh Bapak Wahyu C.P. Kepala BAAK Universitas Bangka Belitung
Pengarahan oleh Bapak Wahyu C.P. Kepala BAAK Universitas Bangka Belitung



Suasana lengang hutan pecah oleh deru mesin bus dan L-300, mahasiswa dan peserta mulai turun. Tampak sebelah kanan, terdapat rumah semacam pos, jalan yang terang terbantu cahaya teras rumah. Tak berapa lama, mahasiswa dikelompokkan, diarah depan. Tampak sejumlah laki-laki bercelana gunung, bertopi memberi pengarahan kepada mahasiswa. Tiga bendera dipegang, kejadian begitu cepat, rombongan mahasiswa berbaris tiga lalu berjalan kaki. Pada kejauhan, sinar lampu dari teras deretan rumah benderang seakan memberi tanda arah jalan. Rombongan mahasiswa berjalan sejurus arah jalan itu. Sedang kendaraan hanya berhenti pada ruas jalan ini, tak boleh lewat.


Wejangan Dari Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung
Wejangan Dari Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - DR Bustami Rahman


Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - Penyerahan SK anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Pada Saat Penutupan Outbond
Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - Penyerahan SK anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Pada Saat Penutupan Outbond


Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - Penyerahan SK Presma UBB Pada Saat Acara Penutupan Outbond
Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - Penyerahan SK Presma UBB Pada Saat Acara Penutupan Outbond


Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - DR Bustami Rahman Pada Saat Acara Penutupan Outbond
Bapak Rektor Universitas Bangka Belitung - DR Bustami Rahman Pada Saat Acara Penutupan Outbond


Tak berapa lama, aba-aba diteriakan, “ mundur-mundur,”. Jalan selebar satu mobil sedang dikiri kanan ada selokan setengah meter, membuat susah mengatur posisi kendaraan. Lalu deruman mesin mobil kembali menyalak, belok kanan putar stir samping, satu persatu bus melaju ke jalan. Dua armada meninggalkan lokasi untuk pulang.

Meski purnama menyisir malam, namun pohon-pohon menjulang seakan menutupi cahayanya. Yang tersisa gelap kadang samar-samar. Tempat ini asing terasa. Ada beberapa rumah yang berdiri di samping kanan jalan kearah depan. Dalam jarak antara 10 meter lampu- lampu teras berfungsi penerang jalan. Daerah ini bukan pemukiman penduduk, bukan pula ladang atau kebun dalam bayangan awal. Jum’at malam, 20 juni 2008, kami berada disebuah lokasi hutan dititik sebuah pulau yang makin gersang oleh tambang timah. Rencananya dua malam kami akan menginap.


Para Peserta Outbond menuju ke tenda Basecamp
Para Peserta Outbond menuju ke tenda Basecamp


Menit Pertama di Lokasi Outbond
Menit Pertama di Lokasi Outbond - Pengarahan dari Panitia


Para peserta Outbond serius mendenarkan pengarahan dari Panitia
Para peserta Outbond serius mendengarkan pengarahan dari Panitia



Kemudian diputuskan menyusul rombongan. Setelah berjalan 200 meter ke depan, tampak rumah semacam asrama berdiri kokoh dalam gelap alam. Sebelah kanan, di medan menurun, tampak rombongan mahasiswa berdiri tegak sedang didepannya, sejumlah pria yang tadi menyambut di depan. Seorang wanita dan pria bergantian memberi instruksi dan pengarahan singkat dalam vocal yang jelas agak sangar. Ini serius kedengarannya.

Pengarahan dari Panitia Outbond - Keselamatan harus jadi prioritas!<
Pengarahan dari Panitia Outbond - Keselamatan harus jadi prioritas!




Lokasi tempat berkumpul mahasiswa ini ternyata tempat tenda-tenda didirikan. Ada empat buah tenda berjejer disebelah kanan barisan dalam hamparan rumput yang tampak memanjang ke barat sedang didepannya. Gelap cabang dan rimbun dedaunan pohon menghalangi purnama, hingga pemandangan gelap menyelimuti didalam. Namun delapan buah lampu listrik gantung di dalam dan belakang tenda meredam gelap sehingga siluet tenda tampak samar membentuk gugusan panjang. Malam menunjukkan pukul 10 lewat. Udara makin dingin.


Para peserta Outbond serius mendenarkan pengarahan dari Panitia
Cek dan Ricek segala hal sebelum memulai acara, termasuk kelengkapan peralatan, P3K, dan sebagainya



Dalam temaram lampu antara keduanya, panitia outbond memberi instruksi ringkas, kumpulkan dompet, gelang, cincin, rokok, dan handphone. Ada yang protes, namun pada akhirnya mengalah. Selanjutnya, masih dalam gelap malam. Instruksi keluar dari panitia, rombongan diajak ke pos satu. Ini bakal panjang.

Malam ini, adalah lanjutan sesi dari acara Pengukuhan Organisasi Mahasiswa Universitas Bangka Belitung tahun 2008 untuk mengukuhkan presiden dan wakil presiden mahasiswa, serta anggota Dewan perwakilan Mahasiswa yang dua bulan lalu terpilih. Biro Adminstrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK UBB) mengadakan sesi Outbond Training dalam hajatan ini. Sedang sore, telah diberikan pembekalan materi di Gedung Panti Wangka Pangkalpinang.


Diskusi Peta oleh Peserta outbond
Diskusi Peta oleh Peserta outbond


Peta Adalah Hal Penting Sebelum menyelesaikan tugas yang diberikan
Peta Adalah Hal Penting Sebelum menyelesaikan tugas yang diberikan



Mahasiswa sengaja dibuat penasaran dan dikejutkan dengan acara yang tak biasanya. Siapa yang akan menyangka larut malam di hutan, Acara tidak berhenti, malah tetap akan dilanjutkan. Sekitar 70an peserta yang diundang, namun yang hadir ada 43 mahasiswa. Ada wajah-wajah lama, tak sedikit juga wajah baru dan bisa disebut pionir pemimpin masa depan universitas.

Pos satu, tempat berkumpul mahasiswa, adalah sebuah bangunan luas 25 meter persegi. Diterangi lampu pijar Philips, terangnya meluap hingga keluar. Dari kejauhan akan kelihatan. Meski posisinya berada di belantara hutan. Para peserta berkumpul. Jumah 43 lalu dibagi dalam lima kelompok yang beranggotan sekitar 8 atau 9 orang. Kelompok-kelompok ini lalu diberi tugas untuk menyelesaikan sebuah pertanyaan matematis. Yang berhasil menjawab, kemudian berhak beranjak dalam sesi jurit malam. Mereka diperintahkan menyusuri jejak dengan berbekal satu senter.


Menyusuri jejak dalam jurit malam
Menyusuri jejak dalam jurit malam



Masih dalam kegelapan malam, satu persatu kelompok bergiliran beranjak menyusuri tapak mencari rapiah pink sebagai pertanda rute yang benar. Rute ini ternyata melingkar, cukup jauh dengan tekstur jalan mendaki. Ada rute yang harus melewati rimbunan pohon-pohon karet, lalu menyebrangi aliran air, menerobos semak belukar lalu mendaki bukit di belakang. Malam dan gelap adalah tantangan.


Istirahat sejenak sambil merumuskan strategi dan mendiskusikan peta kemana jalan yang harus ditempuh
Istirahat sejenak sambil merumuskan strategi dan mendiskusikan peta kemana jalan yang harus ditempuh


Menyusuri jalan setapak - Uji mental spritual, tak cuma fisik
Menyusuri jalan setapak - Uji mental spritual, tak cuma fisik



Kekompakan tim sangat diuji, reaksi spontan mereka ketika dihadapkan pada tantangan alam. Inisiatif mereka, kemampuan fisik mereka sangat dibutuhkan. Acara ini memang sengaja didesain sedemikian rupa, sehingga diharapkan nantinya akan diketahui karakter pribadi masing-masing orang. Jurit malam ini jelas merupakan kerja tim, saling bantu membantu. Paling tidak bagaimana mencari sehelai tipis kain rapiah berwarna pink. Tentu akan sulit sekali bila sendirian melakukan hal ini. semakin banyak teman, maka tugas akan semakin mudah. Apalagi, pada saat mendaki bukit terjal di belakang, uluran tangan bagi si lemah sangat dinanti. Mungkin inilah, zaman dahulu manusia telah ditakdirkan hidup berkelompok. Kiranya membunuh beruang setinggi tiga kaki, akan lebih mudah dengan beramai-ramai.


Menyeberangi sungai bukan halangan bagi para peserta outbond dalam jurit malam
Menyeberangi sungai bukan halangan bagi para peserta outbond dalam jurit malam


Alhamdulillah semua selamat sampai ke tujuan setelah menyeberangi sungai
Menyeberangi sungai sudah dilalui, selanjutnya apalagi ya?



Pada rute lainnya, kelompok ini diharuskan menyebrangi sungai di lembah hutan, teriakan dan ocehan mewarnai acara ini begitu juga bunyi cipratan tubuh yang terjatuh dari rakit. Bisa dibayangkan, pada pagi sekitar pukul 2.00_an, mereka basah-basahan di aliran air hutan (istilah Bangka_Tumbik). Air ini dinginnya luar biasa.

Begitulah malam itu, mereka dikejutkan dengan tugas tersembunyi bahkan panitia universitas pun tidak mengetahui. Acara yang sengaja dirancang tim out bond La Vita, seolah seperti shock therapy. Peserta setengah dipaksa bereaksi dalam pribadi murni tanpa ditutupi. Reaksi mereka itulah yang ingin ditangkap, sebab kita akan dengan cepat mengetahui, siapa diatara mereka yang egois, pengecut, penolong, teliti, dan seterusnya. Diantarannya bekal untuk menjadi seorang pemimpin.

Keesokan harinya, cuaca bersahabat. Udara pagi langsung menyapu sekitaran, sedang sinar matahari mulai beranjak naik. Kondisi seperti ini langka bagi orang kota. Semilir angin menyapa lembut. Kicau burung bernyanyi dalam nada alam. Sebuah kondisi khas alam.

Tampak, sekeliling tenda peserta, baju, celana panjang, jaket, sepatu bergantungan di tali jemuran, bahkan ada diatas tenda. Sejumlah peserta ada yang mulai bangun sedang yang lain lelap dalam tidur, semalaman mereka banting tulang. Bisa dibayangkan seperti apa tidur bagi tubuh yang teramat letih.

Hutan Hijau di pinggiran

Mungkin bagi sebagian orang mencari daerah yang benar-benar hutan agak menyusahkan. Sebab bagi sebagian besar orang memelihara hutan bukan sebuah kewajiban. Kalau pun ada, daerah tersebut murni hutan dari awalnya. Hutan perawan yang tumbuh alami. Itu pun tetap terancam illegal loging. Maklum bisnis perkayuan untung besar.

Bangka termasuk beruntung masih ada pihak-pihak seperti peduli akan kelangsungan alam hayati ini. Hutan lebat dengan karakteristik pohon berdiameter satu hingga dua meter dengan ragam jenis mampu dimanfaatkan sedemikian rupa. Salah satunya, lokasi pelatihan outbond La Vita. Memang harus diakui pelatihan memanfaatkan alam terbuka semakin marak dan menggoda. Hutan disini sengaja dibiarkan apa adanya, seolah perawan tanpa jamahan. Belum lagi tetumbuhan sela diantara batang, lumut, jamur, nephentes, pandan duri, liliana serta pakis tumbuh subur didahan-dahan ketinggian 20 meter. Menjadi daya tarik tersendiri. Pelatihan melibatkan unsur alam ini kaya pengalaman.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani - Keberanian, semangat, kerja keras, kerjasama, dan ketulusan diri



Ditengah rimbunan pepohonan itulah, para peserta digembleng dalam ragam aktivitas. Setelah semalam berjalan, menyusuri areal hutan, undakan tanah, perbukitan lalu aliran sungai, paginya mereka berkumpul di pos satu. Pos yang terletak 20 meter disisi jalan sebelah kanan masuk areal hutan. Bangunannya sederhana mirip ruang pertemuan. Dinding beton selutut diatasnya pagar kayu setengah meter. Beratap asbes. Menariknya, hawa sejuk langsung menerpa ketika berada di dalam, belum lagi kicauan burung pagi hari. Acara refleksi dan games-games pagi itu berlangsung mulus.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani



Menjelang siang setelah santap siang, peserta kembali ke tenda. Membereskan diri, ada yang mandi, ada juga yang duduk santai. Selama pelatihan, mereka tak boleh merokok, menggunakan handphone. Yang bagi sebagian besar peserta laki-laki adalah penyiksaan tersendiri. Pada pukul 13.00, peserta balik lagi ke lokasi pos 1. Jarak antara tenda inap dengan lokasi pos sejauh 200 meter, dengan jalan tekstur kerikil merah. Acaranya flying rope. Permainan atau lomba ketangkasan menggunakan tali di ketinggian. Dirancang sedemikian rupa menguji nyali. Bagi yang takut ketinggian, wallahu allam.

Disinilah keberanian di ukur. Kekuatan juga memainkan peran penting ketika naik ke atas dengan tangga tali yang bergoyang. Sampai di atas. Anyaman kayu segi empat membentuk kanopi menanti sebagai pijakan ke tantangan berikutnya. Dibantu instruktur, masing-masing peserta lalu menyebrang ke kanopi berikutnya, hanya melalui tali besi. Berjalan diatas kabel membutuhkan ketangkasan dan strategi tersendiri. Berjarak sekitar 10 meter, tahapan ini cukup mudah ternyata.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani




Berikutnya, yang paling susah. Meniti balok bergoyang. Di tahap ini, tak sedikit yang ciut nyali. Sebab mereka tak boleh berpegangan pada benda apapun. Modalnya tangan kosong. Ada yang diam diri, muka pucat pasi, coba selangkah ke depan lalu balik lagi. Belum lagi sorakan penonton usil dibawah. Semua tantanggan fisik di ketinggian 10 meter ini cukup meriah. Tak mudah melakukan aktifitas fisik di ketinggian apalagi bagi astrophobia. Reaksi diri bisa diketahui dengan jelas di percobaan ini. setelah berhasil berpijak di kanopi ketiga, peserta akhirnya turun dengan tali. Syukur semuanya sukses terutama selamat didaratan.

Mencari Pemimpin Masa Depan

Ditengah krisis kepemimpinan sekarang ini, diperlukan pemimpin masa depan yang teruji dan terlatih. UBB juga punya kewajiban moral untuk mencetak pemimpin-pemimpin masa depan. Awalnya bisa berbentuk acara seperti ini. seperti umum diketahui, di sebuah Universitas, ada struktur organisasi kemahasiswaan, Badan Eksekutif Mahasiswa/ BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa/DPM. Kedua lembaga ini adalah elemen penting dalam sebuah struktur organisasi sebuah universitas, meskipun nantinya mereka berotomi dan independen. Memang kondisi seperti itulah idealnya.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Kerjasama adalah hal mutlak yang harus mampu dilakukan oleh seorang pemimpin


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Musyawarah untuk mendapatkan hasil terbaik




Hal ikwal mencari pemimpin adalah sulit, dan lebih sulit melatih mereka untuk jadi pemimpin. Acara outbond ini adalah awal dari proses pembelajaran yang tak lekang waktu. Diharapkan dengan pengenalan alam luar selama tiga hari dua malam, 20-22 juni, mereka mendapatkan experimental learning yang berguna nanti. Dengan menggandeng La Vita Youth Trainer, BAAK UBB menaruh harapan ini bisa berhasil nanti.

Pengukuhan ini merupakan prosesi akhir dari Pemilihan Umum Mahasiswa II Keluarga Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (KPUM II KM UBB) tanggal 14 April 2008 lalu. Mereka yang terpilih secara resmi berdasarkan SK KPUM II KM UBB nomor 017/KPUM KM UBB/II/2008 tentang Hasil Perolehan Suara Pemilwa II KM UBB, tentang penentuan Anggota DPM tingkat Universitas dan Fakultas KM UBB, Presiden Mahasiswa KM UBB dan Ketua dan wakil ketua BEM Fakultas Periode 2008/2009 mendatang. Sebelum menerjunkan diri dalam dunia sesungguhnya, mereka mendapatkan pembekalan. Pembekalan ini sekaligus pelantikan yang dilakukan oleh Rektor UBB melalui Surat Keputusan resmi.

Menurut Wahyu Adi,S.Pi, selain mengukuhkan atau mengesahkan kepengurusan organisasi mahasiswa, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa secara intelektual, emosional dan spiritual, dengan dasar-dasar pengembangan karakter pribadi kepada peserta agar mampu berkembang secara kreatif dan inovatif yang akhirnya mampu memimpin dirinya sendiri dan orang lain dan mampu bekerja sama dalam suatu tim.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Para peserta dalam ajang kreasi - Drama - untuk menggali kreativitas


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Acara Hening Malam, antara kerinduan, kasih sayang dan romantisme, mengharubirukan seluruh peserta dan panitia, indahnya kasih sayang...



Lewat rangkaian acara yang digelar selama tiga hari tersebut, Wahyu mengungkapkan sudah ada kemajuan dalam sikap berorganisasi mahasiswa. “ Evaluasi awal, mereka banyak mengeluh, cenderung menutup diri mereka terhadap informasi-informasi yang disampaikan,” ungkapnya. Hal ini berdasarkan pengamatan sebelum ke lokasi. Para peserta masih individualistis. Namun setelah akhir masa training, para peserta yang telah mendapatkan materi di lapangan, mulai dapat bekerjasama. “mulai ada kekompakan, ada semacam progress,” lanjut Wahyu.

Firman Rhamadoni, selaku Presiden Mahasiswa UBB yang baru mengungkapkan apresiasi yang mendalam atas acara seperti ini. “ Ada banyak hal-hal baru yang bisa dipetik dari kegiatan ini, sebab kita ditekankan sikap tanggung jawab dalam kelompok,” ungkapnya. Lantas apakah ada manfaat dari kegiatan seperti ini?, Firman mengungkapkan bahwa teman-teman sudah mulai kompak dan rasa kebersamaan telah mulai nampak. Dalam persentase, Firman member angka 70% untuk kekompakan dan kebersamaan. “ Kebersamaan lah mulai tumbuh, lah ade,” katanya. Ia juga menyatakan siap, bersama-sama rekan-rekan di organisasi UBB, untuk menyelenggarakn hajatan ini tahun berikutnya. Sesungguhnya acara pengukuhan organisasi memang ditangani oleh lembaga mahasiswa sendiri.

Sejarahnya Outbond training

Out bond training adalah program training yang dilaksanakan dengan media alam terbuka (out door) menggunakan sarana pelatihan high ropes dan low ropes, menggunakan metode pelatihan experiential learning program (elp). materi di design sesuai kebutuhan pelatihan.dipandu oleh team instruktur outbond yang berpengalaman.

Pada awalnya outbond training sudah ada sejak zaman yunani kuno. pendidikan melalui kegiatan alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya round hill school. secara sistematik pendidikan melalui kegiatan outbond pertama ini dibangun oleh seorang pendidik berkebangsaan jerman bernama kurt hahn bekerjasama dengan seorang pedagang inggris bernama Lawrence holt. kedua orang ini membangun pendidikan berdasarkan petualangan (adventured based education). dalam kegiatan pendidikan tersebut, petualangan dilakukan dengan menggunakan kapal layar kecil disertai tim penyelamat untuk mendidik para pemuda pada zaman perang. pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan kaum muda bahwa tindakan mereka membawa konsekuensi dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain. kesuksesan lembaga pendidikan tersebut dalam mendidik para pemuda tadi membuat banyak lembaga pendidikan sejenis dibangun di berbagai negara. setelah era perang dunia II lembaga serupa dibangun di berbagai daerah di inggris, eropa, afrika, asia dan australia.

Perkembangan outbond training di indonesia sampai saat ini terbilang cukup pesat. banyak sekali bermunculan provider-provider outbond training saling bersaing untuk mendapatkan pasar. entah apa penyebabnya tetapi yang jelas dari waktu ke waktu pelatihan pengembangan sdm dengan menggunakan model outbond semakin hari semakin diminati oleh masyarakat.

Ada berbagai alasan mengapa metode outbond training dipakai, antara lain:metode ini adalah sebuah simulasi kehidupan yang komplek yang dibuat menjadi sederhana. pada dasarnya segala bentuk aktivitas di dalam pelatihan adalah bentuk sederhana dari kehidupan yang sangat kompleks. metode ini menggunakan pendekatan metode belajar melalui pengalaman (experiental learning). oleh karena adanya pengalaman langsung terhadap sebuah fenomena, orang dengan mudah menangkap esensi pengalaman itu. Yang terkahir metode ini penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan. ciri ini membuat orang merasa senang di dalam melaksanakan kegiatan pelatihan.


Bergaul dengan alam, menempa keikhlasan nurani
Luapan kegembiraan dan rasa syukur setelah berhasil menyelesaikan seluruh acara dengan baik ... semoga bermanfaat - amiien



Kiranya, acara seperti ini mampu mempengaruhi jiwa setiap peserta. Mereka yang telah dilantik nantinya mampu jalankan perannya sebagai perwakilan mahasiswa UBB. Visi membangun peradaban pun selangkah lebih maju. Seperti harapan Rektor, mahasiswa adalah elemen penting dalam sebuah universitas. Perannya sangat penting ke depan tentunya untuk kemajuan UBB.***. (Iksan_UBBPress)

Photography UBB

Berita UBB

UBB Perspectives