+62 (0717) 422145
Link Penting UBB

UBB On The Road

Universitas Bangka Belitung On The Road
04 Oktober 2022 | 20:22:49 WIB


Mahasiswa KKN-T Desa Payabenua Berikan Pelatihan dan Praktik Penyambungan Buah Unggul



Mendo Barat, UBB-- Untuk mendukung masyarakat agar tidak hanya bergantung pada komoditas perkebunan yang membutuhkan lahan luas, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T)  Desa Payabenua Universitas Bangka Belitung (UBB) berikan pelatihan dan praktik penyambungan buah unggul.


“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Payabenua supaya tidak hanya bergantung pada komoditas sawit dan karet saja yang di lakukan selama ini,” ungkap Zulpikar sebagai ketua kelompok KKN-T Desa Payabenua dalam sambutannya.


Dirinya menambahkan, pelatihan kali ini juga menghadirkan salah satu narasumber dari Delis Tani H Nurhulis, yang akan memberikan materi dan contoh kepada masyarakat terkait dengan pembibitan yang baik.

Nurhulis saat memberikan contoh penyambungan pembibitan batang durian dan Alpukat


Adanya pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa, Kepala Desa Payabenua yang diwakili oleh Sekretaris Desa mengajak masyarakat untuk dapat belajar dengan baik dan dapat menyerap pengetahuan yang diberikan oleh narasumber.


“kita akui bahwa selama ini masyarakat Payabenua memang sangat kurang dalam menanam buah secara massif. Nah, ketika ada narasumber yang memberikan ilmunya sekarang ini, perlu kita manfaatakan dengan baik dan belajar dari narasumber yang sudah sangat familiar dengan penanaman buah-buahan ini,” ujar Sekdes Payabenua.


Sebagai Narasumber dalam kegiatan Nurhulis menyampaikan, ketika menanam buah-buahan kita tidak perlu menggunakan lahan yang luas jika dibandingkan dengan menanam pohon sawit dan karet.


“Lahan yang sempit dapat dimanfaatkan dengan menanam buah dibandingkan dengan menanam sawit yang membutuhkan lahan luas. Misalnya kita mengambil contoh seperti durian, seandainya mau hitung-hitungan satu durian yang baik dan menghasilkan banyak buah bisa sebanding dengan 1 hektar lahan sawit,” ucapnya.


Nurhulis mengatakan, memang untuk biaya satu batang durian tidak murah, karena untuk satu batangya saja membutuhkan sekitar 7 juta rupiah. Namun,hal itu bisa ditekan jika kita dapat memanfaatkan pupuk alam dan proses pembibitannya sendiri.


“Dalam menekan biaya untuk perawatan penenanam buah-buahan tersebut kita bisa memanfaatkan sesuatu yang berasal dari alam dan proses pembibitan sendiri, apalagi seperti cangkok yang membuat cepat berbuah, seperti pelatihan yang kita lakukan hari ini,” tambahnya.
(Iw/Humas)
 

UBB On The Road

Berita UBB

UBB Perspectives