sastra
Universitas Bangka Belitung
sastra UBB
Sastra Universitas Bangka Belitung
14 Februari 2022 | 11:28:42 WIB
Nostalgia
Ditulis Oleh : Muhammad Firki
Metropolitan akan menjadi kota saksi
Semua tempat tlah ku singgahi
Ku ukir pada sebuah kata yang tak pernah mati
Hingga euphoria perjalanan ini bagai misteri
Duduk menatap gemintang di malam hari
Hatiku terasa sendu ,pilu yang tak lekas terobati
Langkah kaki berbayang selalu mengikuti
Bayangan bukti disetiap cerita yang penuh abhati
Ketika apa yang ku bangun porak poranda
Melapangkan dada adalah pilihan yang indah
Menaklukkan hari hari meski harus tertatih
Menata ulang apa yang harus ku raih
Diriku masih merasakan pahitnya perjalanan kala itu
Membekas diantara reruntuhan kenangan yang membatu
Pahit itu adalah sebuah mesin waktu
Tak mengapa, kepahitan juga termasuk bumbu kisah perjalanan,ujarku
Selalu ada rasa yang dipertaruhkan
Disetiap langkah yang ku jalankan
Hingga mengantarkan ku pada kehidupan
yang tak pernah ku bayangkan.
Ku warnai setiap baitan puisi yang melintas
Ku tau dunia ini terbatas.
Ku tak ingin malam ini menjadi egois
Sudahi nostalgia pada sajak tertulis
Pejamkan mata pikirkan yang membuat kau optimis
Beristirahatlah pada hati yang tak kan menangis
Tamat..
Semua tempat tlah ku singgahi
Ku ukir pada sebuah kata yang tak pernah mati
Hingga euphoria perjalanan ini bagai misteri
Duduk menatap gemintang di malam hari
Hatiku terasa sendu ,pilu yang tak lekas terobati
Langkah kaki berbayang selalu mengikuti
Bayangan bukti disetiap cerita yang penuh abhati
Ketika apa yang ku bangun porak poranda
Melapangkan dada adalah pilihan yang indah
Menaklukkan hari hari meski harus tertatih
Menata ulang apa yang harus ku raih
Diriku masih merasakan pahitnya perjalanan kala itu
Membekas diantara reruntuhan kenangan yang membatu
Pahit itu adalah sebuah mesin waktu
Tak mengapa, kepahitan juga termasuk bumbu kisah perjalanan,ujarku
Selalu ada rasa yang dipertaruhkan
Disetiap langkah yang ku jalankan
Hingga mengantarkan ku pada kehidupan
yang tak pernah ku bayangkan.
Ku warnai setiap baitan puisi yang melintas
Ku tau dunia ini terbatas.
Ku tak ingin malam ini menjadi egois
Sudahi nostalgia pada sajak tertulis
Pejamkan mata pikirkan yang membuat kau optimis
Beristirahatlah pada hati yang tak kan menangis
Tamat..