Terumbu Karang
Universitas Bangka Belitung
Coral Reef
Universitas Bangka Belitung
16 Desember 2008 WIB
Ekspedisi Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Penyusuk Desember 2008

Featherstar (Oxycomanthus bennetti)
Ibarat seorang gadis, Pantai Penyusuk tak lagi cantik luar dalam. Mengapa begitu? Karena sebagai pantai yang berpasir putih, air yang biru dan jernih, dikelilingi pulau-pulau yang indah serta dihiasi pepohonan yang menghijau. Pantai Penyusuk memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata bahari unggulan Pulau Bangka dimasa yang akan datang.
Namun sayang, Pantai Penyusuk yang cantik itu ternyata tak cantik luar dalam, mengapa tak cantik luar dalam? Secara kasat mata, Pantai Penyusuk memang sangat indah. Setiap orang yang baru datang ke lokasi wisata bahari pasti akan berdecak kagum melihat keindahan pantai yang terdapat di daerah ini. Namun, setelah melakukan penelitian dilokasi ini, maka tim eksplorasi terumbu karang dan pengembangan wisata bahari Universitas Bangka Belitung pun mendapatkan hasil yang cukup mengejutkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kelompok nelayan di daerah ini, Pak Adli, didapatkan informasi bahwa kualitas keindahan Pantai Penyusuk jauh berkurang dibandingkan dulu. Dulu perairan disini sangat jernih dan kaya akan biota laut. Ikan, cumi, udang dan rajungan sangat mudah untuk didapatkan oleh nelayan di kawasan Pantai Penyusuk.
Namun sejak beroperasinya beberapa kapal keruk timah dan ditambah lagi dengan hadirnya kapal hisap, perairan Pantai Penyusuk mulai lebih keruh dan membuat terumbu karang di kawasan ini banyak yang mati karena tertutup oleh sediment yang dibawa oleh arus air laut akibat aktivitas penambangan timah di daerah laut sekitar kawasan Pantai Penyusuk. Hal senada juga disampaikan oleh sarifudin yang merupakan penjaga mercusuar di Pulau Lampu yang terdapat dikawasan Pantai Penyusuk. Dulu, dari atas bukit pulau ini, kita dapat melihat warna-warni karang dari bukit ini, namun sekarang yang terlihat hanya warna kecoklatan saja. Mungkin karangnya sudah banyak yang mati. Kata sarifudin.
Inilah yang menyebabkan Pantai Penyusuk tidak dapat dikatakan sebagai kawasan bahari yang cantik luar dalam. Hal ini mengingat bahwa untuk menjadi kawasan wisata bahari yang dapat berkembang dengan baik, maka kawasan wisata tersebut tidak hanya dapat mengandalkan kendahan luarnya, tapi juga keindahan bawah lautnya. mengingat, tujuan utama para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman) bukanlah hanya untuk menikmati keindahan suatu wisata bahari yang tampak luar tetapi juga keindahan tampak dalam yaitu keindahan terumbu karang dengan bersnorkling menikmati keindahan terumbu karang atau diving.

Kawasan Pantai Penyusuk (foto diambil dari Pulau Lampu)

Pulau Putri yang menawan di Kepulauan Bangka Belitung

Pulau Putri yang menawan di Kepulauan Bangka Belitung

Pulau Putri yang menawan di Kepulauan Bangka Belitung
Kondisi dilapangan memang menunjukkan bahwa Pantai Penyusuk diapit oleh kapal keruk, di sebelah tenggara pantai ini tampak ada empat buah kapal keruk dan dua kapal hisap yang sedang beraktivitas, sedangkan di sebelah utara tampak ada dua kapal keruk. Inilah yang menjadi penyebab utama kekeruhan perairan di Pantai Penyusuk. Karenanya harusnya kegiatan penambangan dilaut jangan sampai merusak ekosistem terumbu karang, karena akan memberangus potensi wisata bahari kepulauan bangka belitung yang merupakan investasi jangka panjang bagi daerah ini. Selain itu terumbu karang yang sehat pun akan manjadi tempat hidup dan berkembang biota laut yang menjadi sumber pencaharian utama bagi nelayan dan sumber makanan bergizi bagi generasi masa depan pulau ini.
Memang tak bijak juga bila potensi yang besar dari kandungan timah yang terdapat disebuah lokasi jika tidak digali. Namun seharusnya, dalam pelaksanaannya, pengambilan potensi tersebut jangan sampai menghancurkan potensi yang lain yang memiliki potensi jangka panjang dan tak kalah pentingnya. Sehingga terciptalah kondisi yang win-win solution. Karenanya, sebelum melakukan penambangan lepas pantai, harus dilakukan pengkajian yang mendalam sehingga tidak akan merusak ekosistem terumbu karang di kawasan tersebut. Mengingat, terumbu karang membutuhkan setidaknya 50 tahun untuk dapat pulih kembali tanpa ada kegiatan pengrusakan lagi dilokasi tersebut.
Terumbu karang di Pantai Penyusuk.

Karang jenis acropora tumbulate (meja) yang banyak ditemukan di daerah tubir Pantai Penusuk Bangka

Salahsatu softcoral yang terdapat di Pantai Penyusuk Bangka
Melihat kondisinya yang tediri dari beberapa pulau kecil dan perairan yang dangkal dapat diprediksi bahwa kawasan ini adalah daerah yang sangat mendukung untuk habitat ekosistem terumbu karang. Apalagi kondisi perairannya yang cukup terlindung sehingga sehingga memiliki keanekaragaman jenis karag yang cukup tinggi. Namun karena pengaruh dari kegiatan penambangan timah oleh kapal keruk dan kapal hisap yang berada tak jauh dari lokasi wisata bahari ini, sedikit banyak telah memberikan pengaruh terhadap kondisi ekosistem terumbu karang di kawasan Pantai Penyusuk.
Berdasarkan hasil pemantauan dengan snorkeling dan diving melihat kondisi karang di daerah ini, karang yang tersisa dengan kondisi yang cukup baik hanya terdapat didaerah tubir yaitu daerah antara perairan dangkal dan dalam yang berpasir. Lebar lapisan tubir hanya sekitar 3 5 meter. Sedangkan daerah rataan karang yang cukup luas dan lebar karangnya mati tertutup oleh sediment dan beberapa ditumbhi oleh alga. Beberapa tempat didaerah rataan terumbu ditemui mulai ditumbuhi karang diantara hamparan karang yang mati. Namun kondisinya sangat merana dan banyak ditemui Diadema sp (bulu babi).
Dari ketiga pulau besar yang terdapat di kawasan Pantai Penyusuk, pulau yang terdapat diantara Pulau Putri dan Pulau Lampu adalah pulau yang memiliki kondisi terumbu karang yang paling luas dan kondisinya lebih baik. Di pulau ini pula ditemukan Tricacna sp yang tergolong biota dilindungi. Hal ini diestimasikan karena pulau ini lebih terlindung (terlindung bagian utara dan selatan oleh Pulau Putri dan Pulau Lampu) dan daerah yang hidupnya lebih luas karena memang luasan karangnya lebih luas dibandingkan pulau lain. ini karena kondisi substratnya sesuai untuk tempat hidup terumbu karang.

Kerusakan karang di daerah rataan terumbu karang di Pantai Penyusuk

Kerusakan karang di daerah rataan terumbu karang di Pantai Penyusuk
Berdasarkan pantauan, dapat kita lihat bahwa terdapat banyak karang acropora, karang massif, karang mushroom (Fungia repanda), karang foliose (Montipora aequituberculata), akar bahar, karang api dan ditemui juga beberapa jenis softcoral. Anehnya, tipe karang acropora yang banyak ditemukan adalah tipe karang acropora meja (Acropora tabulate) sedangkan karang jenis acropora bercabang (Acropora branching) seperti di daerah terumbu karang lain di Pulau Bangka sangat jarang ditemukan. Hal ini menandakan bahwa pecahan ombak di kawasan ini sangat sedikit. Acropora branching ditemukan di karang pulau putrid namun sangat sedikit dan kondisinya kurang baik. Acropora branching sebenanrnay banyak ditemukan di karang Pulau Lampu. Ini mungkin karena pulau inilah yang merupakan pulau terluar dari ketiga pulau yang berhubungan langsung dengan laut cina selatan. Tapi kondisi karang Acropora branching di pulau ini sangat mengenaskan. Karangnya hampir 100% telah mati tertutup sediment dan patah-patah tak beraturan.

Karang Acropora di Pulau Putri

Karang Acropora di Pulau Putri
Biota ikan karang yang ditemukan cukup banyak, mulai dari jenis kerapu, Lutjanus sp, Angelfishes, butterflyfishes, Abudefdu vaigiensis, parrotfishes, dan Amphiprion. dengan dijadikan sebagai daerah perlindungan laut yang merupakan daerah larang ambil, sebenarnya kondisi karang dan keanekaragaman biota karang di kawasan Pantai Penyusuk akan kembali cantik bila memang pengawasannya juga dudukung oleh semua pihak. Dengan menerapkan model daerah perlindungan laut berbasis masyarakat (DPL-BM), terbukti di beberapa daerah di Indonesia seperti bali, kondisi ekosistem terumbu karangnya dapat terjaga dengan baik. Mengapa tidak dengan Pantai Penyusuk?? Harapan itu selalu ada.
Penulis & Photographer: Indra Ambalika, S.Pi, Email : indra-ambalika@ubb.ac.id
Jabatan : Kepala Laboratorium Perikanan FPPB - UBB
Anggota TIM ekspedisi : Khoirul Muslih, S.Pi
Foto Menggunakan kamera canon powershot A710 IS 7,1 MP.
Foto underwater menggunakan waterproof case WP-DC6
Terumbu Karang Lain
Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Kering di Perairan Sungailiat Bangka Belitung Indonesia
Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Pulau Ketawai di Perairan Bangka Belitung Indonesia
Perjalanan Mencari Terumbu Karang (Coral Reef) di Perairan Provinsi Bangka Belitung
Terumbu Karang (Coral Reef) Batu putih Sungailiat Bangka Belitung
Eksotisme Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Semujur Kepulauan Bangka Belitung
Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Teluk Limau Sungailiat Bangka Belitung
Cantiknya Terumbu Karang (Coral Reef) Pantai Penyusuk yang Sakit
Ekspedisi Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Penyusuk Desember 2008
Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Panjang Kabupaten Bangka Tengah
Efektifitas Terumbu Karang Buatan Bagi Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu Karang di Sungai Samak Kecamatan Badau kabupaten Belitung
Pesona Terumbu Karang Di Titik Paling Timur Pulau Bangka, Tanjung Berikat
Terumbu Karang (Coral Reef) Tanjung Sangkar
Terumbu Karang di Pantai Tanjung Ular Mentok Kabupaten Bangka Barat
Laboratorium Perikanan UBB Berhasil Transplantasi Karang
Terumbu Karang Di Pantai Tanjung Kelayang Belitung
Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB Berhasil Lakukan Transplantasi Terumbu Karang untuk Tahun ke Dua
Spot-Spot Baru Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Pulau Bangka
Terumbu Karang di Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan
Terumbu Karang Desa Teluk Limau Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat
Terumbu Karang Pulau Pemuja Perairan Penganak, Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat
Pulau Pemain Permis Kabupaten Bangka Selatan
Ekspedisi Pulau Salma & Kueel, Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung
Terumbu Karang Kepulauan Buku Limau Kabupaten Belitung Timur
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka