UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
07 Agustus 2008 | 03:42:18 WIB
Milk thistle (Silybum marianum) Tanaman Kesehatan Obat Kanker
Ditulis Oleh : Admin
Milk thistle (Silybum marianum) telah dipakai selama lebih dari 2.000 tahun. Banyak yang sudah ditulis mengenai dampaknya pada kesehatan. Lebih dari 300 penelitian ilmiah terhadap milk thistle, salah satunya adalah penelitian Morgan Stanley Children’s Hospital of New York-Presbyterian and Columbia University Medical Center yang menemukan dampak perlindungan hati oleh milk thistle pada anak yang menerima kemoterapi kanker. Penelitian ini juga meliputi seluruh aspek penggunaan milk thistle dalam pengobatan kanker, serta dalam melawan penyakit lain seperti hepatitis C, diabetes, dan HIV
Tanaman dan Tumbuh-tumbuhan Anti kanker
Para peneliti mengemukakan bahwa penelitian praklinis dan klinis menunjukkan potensi milk thistle sebagai unsur antikanker. Milk thistle menjadi pilihan karena saat ini tidak ada pengobatan atau suplemen lain tersedia yang dapat mempertahankan fungsi hati dan menyediakan manfaat klinis. Potensi klinis suplemen pelindung hati dalam perawatan kanker adalah penting, karena berbagai obat kemoterapi serta kebanyakan obat kanker lain yang dipakai pasien mempunyai masalah toksisitas hati yang sangat berat.
Milk thistle telah dipakai, terutama di Eropa, untuk mengobati hepatitis, kerusakan pada hati yang diakibatkan oleh kecanduan alkohol, dan keracunan oleh beberapa jenis jamur tertentu. Tidak ada bukti bahwa silymarin bertindak langsung terhadap HIV. Tetapi, obat-obatan yang dipakai untuk melawan HIV dapat merusak hati. Orang yang terinfeksi virus hepatitis B atau C (HBV dan HCV) lebih mungkin mengalami masalah hati waktu memakai obat antiretroviral (ARV). Milk thistle dapat membantu mencegah kerusakan pada hati.
Ekstrak tanaman ini juga melindungi hati melalui tindakan sebagai antioksidan dan dengan mendorong tumbuhnya sel hati baru. Membantu pencernaan lemak, menjaga agar senyawa yang berdampak buruk tidak masuk pada sel hati, dan mencegah atau memulihkan kerusakan pada hati yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, pestisida, racun lain, atau hepatitis. Milk thistle juga mempunyai kemampuan untuk mempercepat mengurangi racun dalam tubuh sebelum masuk kedalam hati dan pengeluaran cairan empedu.
Taksonomi
Milk thistles merupakan tanaman berbunga keluarga Asteraceae, genus Silybum. Tanaman ini merupakan tanaman asli di wilayah Mediterania, Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Saat ini milk thistle tersebar luas di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Utara. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman liar dengan nama ilmiah Silybum marianum. Penamaan ini mengacu pada bahan aktif yang dikandungnya yaitu silibium atau silymarin. Kandungan silymarin banyak terdapat pada bagian buah yang berwarna hitam.
Hanya ada dua jenis yang saat ini dapat diklasifikasikan dari genus silybum yaitu Silybum eburneum yang dikenal dengan Silver Milk Thistle, Elephant Thistle, atau Ivory Thistle dan Silybum marianum yang dikenal dengan Blessed Milk Thistle, yang mempunyai banyak sinonim seperti Variegated Thistle. Dua jenis lainnya merupakan persilangan alami yaitu Silybum gonzaloi dan S. eburneum var. hispanicum. Sejauh ini Silybum marianum diketahui merupakan jenis yang tersebar luas dan dipercaya paling banyak mengandung silymarin untuk pengobatan.
Kandungan Silymarin pada Tanaman milk thistle
Kandungan aktif milk thistle adalah senyawa kimia yang disebut sebagai flavonoid. Flavonoid dalam milk thistle adalah silybin, silydianin, dan silychristin. Secara bersama, ketiga flavonoid ini disebut sebagai silymarin. Oleh karena itu, orang sering menyebut milk thistle dengan silymarin.
Dengan formula C25H22O10, silymarin atau silibinin berperan sebagai antioksidan yang melindungi aksi radikal bebas. Beberapa produk perawatan kulit mengandung senyawa ini karena aktivitas antioksidannya dapat mengurangi risiko kanker kulit.
Silymarin melindungi hati dengan merangsang pembentukan sel-sel hati yang baru. Dengan menghambat pembentukan peroxidation silymarin membantu mengurangi atau melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh alkohol, jamur beracun, obat-obatan, dan berbagai racun lainnya.
Untuk pengobatan, dibuat ramuan semacam jamu dari biji milk thistle. Ramuan ini sudah dipakai selama lebih dari 2.000 tahun sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Saat ini, juga tersedia teh milk thistle. Tetapi perlu diingat bahwa silymarin, bahan aktif yang terkandung dalam milk thistle larut dalam alkohol, tidak dapat diekstraksi dengan air secara efektif. Jika anda mau mencoba membeli ekstrak milk thistle, hal yang sangat penting, pastikan standarisasi dari proses ekstraksi dan perusahaan yang telah memiliki good standard manufacturing processes dan perhatikan dosis yang dianjurkan.
Kegunaan milk thistle yang telah diujicobakan pada manusia dan atau binatang. Keamanan dan efektivitasnya tidak selalu sama untuk setiap orang. Pada beberapa kasus yang serius harus dievaluasi oleh tim kesehatan yang memenuhi kualifikasi.
Written By : Dadang Gusyana di NetSains.com
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka