UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
08 Mei 2009 | 18:09:34 WIB
WISATA KAMPUNG PERADONG KECAMATAN SIMPANG TERITIP BANGKA BARAT BABEL NAN ELOK
Ditulis Oleh : Admin
Dari wisata Pantai sampai wisata Sejarah
Wisata Pantai
Keelokkan Pantai Metibak
Pantai yang terletak di desa Peradong Kecamatan Simpang Teritip ini sangat cocok untuk wisata keluarga waktu liburan, karena ombaknya yang tak besar,dihiasi bnyaknya pohon-pohon kelapa dan pada bulan-bulan tertentu kita dapat menjala ikan dan mencari lukan serta kepah dengan perjalanan sedikit kearah pantai Mesirak yang juga terletak dikampung Peradong. Pada hari-hari tertentu banyak orang berkunjung untuk menjala ikan dan memancing, karena memang dipantai ini terdapat sungai yang disebut oleh masyarakat sungai Peradong.
Jarak tempuh perjalanan dari Kecamatan Simpang Teritip kesimpang pantai berkisar 10 Km dengan waktu perjalanan kurang lebih 20 menit, sedangkan dari simpang kepantai jarak tempuh hanya 7 Km kurang lebih 10 menit perjalanan.
Peninggalan Sejarah
Manuscript bertarikh 1353 H
Sebuah Naskah/Manuscript peninggalan sejarah yang belum diketahui oleh masyarakatpada umumnya dan khususnya masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Manuscript ini disurat (disalin) oleh Batin Rimbun (Haji Batin Sulaiman) dari kitab karangan Syaikh Nuruddin ar-Raniri bernama Asroru al-Insaan dan terselesaikan penyalinannya pada tanggal 4 Rabiul Awwal 1353 Hijriyah hari Sabtu pukul 12 siang. Untuk tempat penyelesaiannya tidak diketahui keberadaannya, karena tidak tertulis dalam manuscript tersebut .
Nama Batin Rimbun berubah menjadi Haji Batin Sulaiman setelah ia kembali dari menunaikan ibadah haji yang bermukim di Makkah selama kurang lebih 3 tahun. Manuscript ini disimpan dan dipelihara dirumah Atok Bok didusun Menggarau kampung Peradong Kecamatan Simpang Teritip Bangka Barat. Karena tidak ditemukan dokumen tentang kehidupan beliau (penyurat) tersebut, untuk masa kehidupannya hanya didapat dari wawancara dari takoh masyarakat setempat. Diperkirakan Penyurat tersebut lahir sekitar tahun 1850-an dan wafat sekitar tahun 1920-an.
Meriam Bersejarah
Peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa adanya perjuangan masyarakat kampong Peradong terhadap penjajah yang menjajah negeri serumpun sebalai. Meriam ini kata masyarakat tersebut berjumlah dua buah, namun yang satunya berada didalam sungai, belum diketahui sampai sekarang apakah meriam tersebut masih aktif atau tidak. Menurut masyarakat setempat, meriam tersebut pernah diangkat kedarat dan dibawa kekampung penduduk, namun akhirnya diletakkan kembali ketempat semula. Pasalnya, dukun kampong yang dikenal sebagai penjaga mengalami kejadian dan terkena penyakit aneh. Tak hanya dukun kampong tersebut, orang yang mengangkat meriam kekampung tersebut juga mengalami hal serupa.
Sayang keadaannya memprihatinkan, tidak dirawat dan terbengkalai. Semoga pemerintah Kabupaten Bangka Barat memperhatikan hal ini.
Tag Keyword : Sejarah Adat Budaya Culture Wisata Pantai Manuscript Meriam Melayu Bangka Belitung kampung Peradong BaBel
Written By : Suryan (Sekretaris Karang Taruna Peradong 2007-2012 dan Anggota HMI Babel)
Email : mia_aza@yahoo.com
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka