Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
06 Maret 2024 | 15:32:34 WIB
Wisuda 274 Mahasiswa, Ini Pesan Rektor UBB
Wisudawan/ti FISIP Foto Bersama Rektor UBB
Merawang, UBB— Melalui agenda terbuka senat dengan acara tunggal wisuda ke-30 Universitas Bangka Belitung (UBB) program Diploma dan Sarjana, UBB berhasil mewisuda 274 mahasiswa/I dari para 6 fakultas, bertempat di halaman Rektorat UBB, Rabu (6/3/24).
Dari total jumlah wisudawan/I tersebut, 43 wisudawan berasal dari Fakultas Sains dan Teknik (FST), Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan (FPPK) dengan 108 Wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 76 Wisudawan, Fakultas Hukum (FH) 20 wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 23 Wisudawan, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) berjumlah 4 wisudawan.
Rektor UBB Prof. Ibrahim Saat Memberikan Sambutan
Melalui sambutannya, Rektor UBB Prof. Ibrahim menyampaikan beberapa pesan penting untuk para wisudawan/ti yang telah meyelesaikan kuliahnya.
“Beberapa pesan ini bisa jadi sebagai motivasi ketika kalian telah berada pada dunia sebenarnya di luar sana. Dimana ketika kalian ingin menjadi orang hebat, kalian harus tahu kemana kaki akan melangkah. Jangan mengikuti air yang mengalir tapi harus menentukan langkah atau merencanakan segala sesuatu,” ucapnya.
“Selain itu, harus adanya skenario dalam mengatasi berbagai permasalahan yang akan dihadapi, fokus pada tujuan atau target dan capaian. Orang yang hebat tidak pernah menyerah serta akan selalu ingat akan keluargannya,” tambahnya.
Wisudawan/ti angkatan XXX
Sedikit berbeda dari wisuda sebelumnya, pada moment wisuda kali ini rektor menyampaikan beberapa istilah dalam pelaksanaan wisuda, mulai dari istilah Kuliah, Toga dan Wisuda.
“Kuliah berasal dari bahasa Arab yang artinya bisa/dapat/mampu. Dimana tempat orang-orang mendapatkan ilmu dengan ragam tradisi yang berbeda-beda. Toga itu berasal dari bahasa latin atau yang dulu terkenal di masa Romawi sebagai simbol kebesaran seseorang yang telah menjadi ilmuwan. Sedangkan wisuda berasal dari bahasa jawa Wisudha yang artinya pelantikan, adapun Sarjana berasal dari bahasa sankskerta yaitu Srivaka artinya orang cerdas,” pungkasnya.
Sebagai penutup, rektor berharap kepada wisudawan untuk terus belajar dan berkembang dimanapun berada, hingga dapat menjadi yang terbaik.
“Dari lubuk hati kami paling dalam, tentunya kami bangga dengan para wisudawan/ti semuanya dan jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan berkembang menjadi yang terbaik dimanapun kalian berada,” tutupnya.
Perwakilan Wisudwan/ti Yudha Kurniawan
Mewakili para wisudawan/ti Yudha Kurniawan dari fakultas Hukum menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu segala proses sampai saat ini hingga berhasil menjadi sarjana.
“Tentunya yang utama kami sebagai wisudawan hari ini mewakili para teman-teman semuanya mengucapkan rasa terima kasih sebesarnya kepada semua yang teleh mengantarkan sampai menjadi seorang sarjana, terutama orang tua, dosen dan orang lain yang tidak dapat diungkapkan satu persatu,” sampainya.
Kepala Jurusan Hukum Darwance Saat Memberikan Tabung Wisuda
Tidak lupa Yudha juga mengingatkan para wisudawan untuk siap menatap langkah selanjutnya agar nantinya dapat memberikan yang terbaik kepada orang tersayang.
“Perlu kita ingat kawan, wisuda ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan Langkah awal untuk menapaki kehidupan selanjutnya dan menentukan masa depan masing-masing,” ujar Yudha.
Pada pelaksanaan wisuda kali ini, acara dibuka oleh sekretaris senat Eva Utami, S.Si., M.Si. (ILA)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi