UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
23 April 2008 | 04:01:02 WIB
Membuktikan Teori Einstein Menggunakan Pensil
Ditulis Oleh : admin
Sains - Albert Einstein, Paul Dirac, dan peletak dasar fisika lainnya mungkin menggunakan pensil untuk menuliskan teori relativitas dan mekanika kuantum. Baru-baru ini, para peneliti berhasil membuktikan teori tersebut juga menggunakan pensil - meskipun dalam bentuk yang lain. Sebelumnya, untuk menguji teori relativitas Einstein hanya dapat dilakukan dengan cara membuat mesin yang sangat mahal atau mempelajari bintang-bintang di galaksi yang sangat jauh. Tapi, sebuah tim ilmuwan dari Inggris, Rusia, dan Belanda dapat membuktikannya di laboratorium dan bahan yang sederhana, pensil.
Isi pensil umumnya dibuat dari grafit, bahan karbon yang apabila digoreskan di atas kertas akan meninggalkan bekas warna hitam sebab atom-atomnya mudah terpisah. Grafit juga dikenal sebagai penghantar listrik yang baik.
Setahun lalu, Andre Geim dari University of Manchester, Inggris menggunakan permukaan adesif untuk melekatkan lapisan grafit supertipis setebal atom yang disebut graphene.
Penelitian terhadap graphene menunjukkan beberapa fenomena yang menakjubkan sebagaimana dijelaskan dalan dua makalah dalam jurnal Nature edisi 10 November. Tim peneliti menggambarkan bagaimana arus listrik mengalir pada graphene karena adanya aliran elektron melalui struktur atom karbon. Tapi, elektron ini menunjukkan sifat-sifat yang tidak biasa.
Tim peneliti menemukan bahwa aliran elektron tidak melambat meskipun berada pada suhu yang lebih rendah. Dalam essence, elektron seperti tidak memiliki massa, mirip seperti partikel-partikel tanpa massa yang digambarkan dalam teori relativitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa grafit dalam bentuknya yang lain ini tidak pernah berhenti bersifat menghantarkan listrik.
Para peneliti juga melaporkan pengaruh baru sifat relativitas. Mereka menunjukkan bahwa partikel tanpa massa ditarik oleh medan magnet dalam bentuk gerakan dinamis yang dideskripsikan dengan persamaan Einstein e=mc2. Ini mirip dengan kasus pada foton atau partikel cahaya yang juga tidak memiliki massa tapi tetap dapat terkena pengaruh dorongan gravitasi matahari yang gerakan dinamisnya dapat diterangkan dengan persamaan yang sama.
Secara terpisah, para fisikawan dari Columbia University yang dipimpin Philip Kim menguatkan penemuan ini. Ia juga menunjukkan bahwa elektron tak bermassa melakukan gerakan sesuai prediksi efek Hall.
Edwin Hall menunjukkan prediksi tentang fenomena ini sejak 1879 dengan menyatakan bahwa memberikan medan magnet pada arah yang tepat untuk mengubah suatu material bersifat seperti magnet (proses konduksi) akan menghasilkan beda tegangan yang berbanding terbalik dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
Pengaruh ini juga diaplikasikan dalam level kuantum dengan sebuah catatan, di samping tegangan naik secara perlahan karena meningkatnya intensitas magnetik, tegangan juga naik secara drastis. Inilah yang juga terjadi pada elektron di graphene.
Kim menulis bahwa penemuan ini akan menjadi dasar pengembangan aplikasi elektronika berbasis karbon dan magnet meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut. Hal tersebut juga berarti bahwa isi pensil yang dipakai untuk membuat garis setebal ukuran atom dapat digunakan untuk membuktikan teori yang mungkin juga ditulis dengan pensil oleh ilmuwan dahulu kala.
Source : Kompas
UBB Perspectives
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka