UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
30 Desember 2008 | 16:37:06 WIB
Inspirasi Raja Blogger WordPress Matt Mullenweg Jutawan Muda : Tak Pernah Berhenti dalam Kegagalan
Ditulis Oleh : Admin
Berikut ini cerita tentang Matt Mullenweg, pendiri WordPress, blog tempat aku menulis, tempat kamu membaca tulisanku ini, dan tempat kita berdiskusi mengenai semua hal yang ada di pikiran kita dan (sempat) kita tuliskan ke media blog.
Pada usia yang masih muda, 24 tahun, Matthew Charles Mullenweg atau dikenal dengan Matt Mullenweg, telah menjadi jutawan. Dia adalah pendiri WordPress, situs bagi para blogger. Dengan mengandalkan WordPress.com, Mullenweg sudah meraih pundi-pundi kekayaan senilai USD 40 juta. Matt mengembangkan WordPress sebagai aplikasi blog yang terbuka (open source), sehingga peranti lunak dan kodenya terbuka bagi publik.
Kenapa WordPress harus open source? Jika melakukan sesuatu demi uang, kamu akan menemui banyak kesulitan untuk menjual. Namun lakukan apa yang kamu sukai, maka uang akan mengikuti kamu, ujarnya.
Dia menginginkan WordPress menjadi bernilai bagi komunitasnya. Komunitas yang terdiri atas beragam kepentingan dan pandangan, bahkan perbedaan. Tapi pada suatu hari, semuanya dipenuhi dengan cinta, ujarnya. Melalui semangat demokrasi ini, dia berharap WordPress bisa memberi inspirasi. Melalui blog, menurut dia, semua orang berhak mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikirannya.
Namun, ekspresi melalui blog masih menghadapi tantangan dan rintangan di beberapa negara. Seperti di Turki yang memblokir WordPress atas perintah pengadilan. Kita juga menghadapi permasalahan rumit di China, ujarnya kepada Sydney Morning Herald. Mullenweg juga berusaha menangkal WordPress dari pemanfaatan untuk kepentingan terorisme.
Dia telah menghapus sekitar 200 blog (termasuk blog-ku yang sempat kena suspend) yang tergabung dengan WordPress karena berkaitan dengan kejahatan dan terorisme. Dia ingin mencitrakan bahwa situs yang dikelolanya benar-benar bersih dari tindakan kejahatan. Berbagai fasilitas tambahan terus dibuat untuk menyempurnakan WordPress.
Pengembangan demi pengembangan membuat WordPress makin disukai pengguna. Totalitas membuat WordPress makin lengkap, dari fasilitas untuk add-on, pembuatan statistik, hingga anti-spam. Berkat WordPress.com" target="_blank">WordPress, Mullenweg dinobatkan sebagai 50 orang paling penting di dunia jejaring (web) oleh PC World pada tahun lalu.
Selanjutnya pada 2005, dia mendirikan Automatti dan Akismet yang menjadi anak perusahaan WordPress. Dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 25 pengusaha paling berpengaruh dalam industri teknologi informasi versi majalah Businessweek pada tahun ini. Sebenarnya,pemuda yang lahir pada 11 Januari 1984 di Houston,Texas ini meluncurkan WordPress pada usia 21 tahun.
Namun, cerita baru dimulai Juni 2002, ketika Mullenweg mulai menggunakan perangkat lunak blog, b2/ cafelog. Pada Januari 2003, Matt Mullenweg mengumumkan melalui blog-nya bahwa dia akan mengembangkan b2 sehingga sesuai dengan standar jejaring saat itu. Bersama Mike Little, dia mulai mengembangkan WordPress berbasis b2.
Kemudian, mereka juga bergabung dengan pengembang asli b2, yaitu Michel Valdrighi. Itulah cikal bakal berdirinya WordPress. Pengembangan demi pengembangan membuat WordPress sebagai perangkat lunak blog paling hebat.Pada April 2004,WordPress mengumumkan fasilitas Ping-O-Matic yang berfungsi untuk mengirim notifikasi kepada search engine blog seperti technorati.com.
WordPress sangat diminati pengguna internet. Beberapa situs terkenal seperti The New York Times, The Wall Street Journal,CNN, dan Friendster menggunakan WordPress.com" target="_blank">WordPress dalam situs mereka. Hingga saat ini, tidak kurang dari 700.000 blogger menggunakan WordPress. com.Menurut Businessweek, situs WordPress dikunjungi lebih dari 103 juta pengunjung di seluruh dunia pada tahun lalu.
Selain WordPress, Mullenweg juga mendirikan Global Multimedia Protocol Group (GMPG), format yang lebih kompleks dari HTML. Pada April 2004, Matt Mullenweg drop out kuliah dan pindah dari Houston ke San Fransisco untuk bekerja pada CNET selama setahun. Di sana, Mullenweg berhasil meluncurkan Automatic dan Askimet, sebuah peranti lunak untuk mengeblok spam.
Uang dan gaji bukanlah motivasi utama kita. Namun, fokus pada yang disukai adalah motivasi Anda, ujarnya. Mullenweg mengaku ada beragam alasan di balik pengembangan WordPress. Pertama, dia ingin membuat situs blog yang memudahkan para pengguna membuat situs online. Dia ingin semua orang dapat membuat blog. Kemudahan itu yang pada akhirnya membuat WordPress cenderung populer dibandingkan lainnya.
Kedua, dia ingin memenuhi keinginan pengguna, termasuk pemenuhan open source yang terus berkembang. Mullenweg mengaku sangat menyukai semua pekerjaan yang menyangkut WordPress. Apalagi, pekerjaan saya seperti memberikan hadiah pada dunia ini, gratis untuk semua orang, semua orang dapat menggunakan hasil kerja saya, ujarnya pada bloginterviewer.
Mullenweg mengaku kesuksesan yang didapat WordPress adalah buah kerja sama dengan banyak orang. Saya bekerja dengan orang-orang yang luar biasa dan membantu mendemonstrasikan kegiatan publishing di website. Inilah yang membuat WordPress berkembang pesat, ujar pria yang kini tinggal di San Francisco, Amerika Serikat tersebut. Mullenweg menuturkan, meski berhubungan dengan banyak bahasa teknis komputer saat membuat WordPress, dia pada awalnya justru tidak mengetahui secara mendalam masalah-masalah tersebut.
Dia bahkan mengaku harus belajar banyak untuk mengetahui bahasa pemrograman komputer. Menurut Mullenweg, justru bukan semata bahasa komputer yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah program,melainkan sentuhan komunikasinya yang perlu diperhatikan.Code(bahasa teknis komputer) bukan hal terpenting dalam sebuah perangkat lunak. Justru soal desain, warna, pencitraan merek,dan kegunaanlah yang perlu diperhatikan, ujarnya. (seputar-indonesia.com/andika hendra mustaqim/foto: bloggingpro.com)
Source : https://lunjap.wordpress.com
UBB Perspectives
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka