UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
22 Juni 2010 | 14:18:35 WIB
Komitmen Peduli Lingkungan
Ditulis Oleh : Admin
Baru-baru ini aksi penanaman pohon yang dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan bersama 448 CPNS Bangka Selatan merupakan sebuah bukti akan kepedulian pemerintah terhadap keasrian dan kehijauan lingkungan. Hal tersebut sepatutnya menjadi cerminan terhadap beberapa Pemkab di daerah lain untuk melakukan hal yang serupa sebagai bentuk partisipasi yang baik guna menyelamatkan kerusakan lingkungan.
Peduli lingkungan hendaknya bukan hanya menjadi perhatian Pemerintah atau komunitas pencinta lingkungan saja, namun hal ini sewajarnya menjadi perhatian semua elemen masyarakat. Sebagai manusia yang hidup dibumi, tentunya kita memerlukan oksigen dan kita juga tidak mungkin hidup di bumi yang gersang, untuk itu semua manusia akan memerlukan tumbuh-tumbuhan sebagai penyumbang oksigen dan pemberi keteduhan.
Komitmen yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan harus tumbuh dan selalu dikonstruksikan sebagai sebuah janji yang wajib untuk direalisasikan. Layaknya sebanyak 448 CPNS Bangka Selatan yang baru dilantik langsung diajak Bupati untuk melakukan penanaman bibit pohon. Kegiatan seperti ini dapat dicontoh oleh masyarakat Bangka Belitung sebagai aksi peduli lingkungan karena dengan menanam satu pohon, kita telah menyelamatkan satu juta umat dunia.
Sebanyak 700 bibit pohon angsana ditanam di depan Masjid Agung Kompleks Perkantoran Pemkab Bangka Selatan. Harapannya, lahan kosong yang selama ini terlihat gersang, akan lebih terlihat asri, hijau, dan teduh. Alangkah baiknya jika lahan gersang yang ada di Bangka Belitung akibat eksploitasi yang telah dilakukan dapat diterapkan hal yang sama. Dengan begitu, semakin banyak pohon yang ditanam dilahan gersang akan menciptakan lingkungan yang asri, hijau dan teduh.
Kita harus membiasakan diri untuk selalu memperhatikan lingkungan. Aksi yang dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan diharapkan bisa menjadi pemacu semangat bagi pemerintah lain dan masyarakat juga untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Yang terpenting adalah keberlanjutannya untuk selalu peduli terhadap lingkungan yang bersih, hijau dan asri tanpa embel-embel apapun dibelakangnya. Artinya, setiap aksi peduli lingkungan yang dilakukan adalah murni sebagai bentuk kesadaran dan tujuannya untuk melestarikan lingkungan.
Seperti yang kita tahu bahwa kerusakan lingkungan di Bangka Belitung khususnya akibat eksploitasi pertambangan sangat parah, sebab kalau bukan kita yang memberi contoh lalu siapa lagi? Namun diharapkan kegiatan peduli lingkungan dengan penanaman pohon tidak dianggap sebagai beban yang akan mengganggu aktivitas lainnya. Tanamlah dengan keikhlasan sebagai wujud syukur kita terhadap makhluk ciptaan Tuhan.
Lingkungan yang indah, rapi, teduh, nyaman, dan hijau tentunya dapat membawa manfaat dan keuntungan buat kita. Selain bisa hidup dengan sehat, kita juga dapat menikmatinya. Dengan kegiatan peduli terhadap lingkungan, anggap saja kita melakukan investasi untuk masa depan.
Untuk itu pemerintah dan semua elemen masyarakat diharapkan dapat menerapkan cinta lingkungan dimulai dari sekarang. Tanamlah minimal satu pohon satu orang, hitung saja jika semua masyarakat Bangka Belitung menerapkan itu maka akan berapa banyak pohon yang bisa tertanam.
Partisipasi semua elemen masyarakat akan sadar lingkungan sangat diharapkan. Rehabilitasi terhadap lahan gersang dan penanaman kembali hutan yang gundul harus terus kita galakkan. Satu saja pohon kita tanam didepan rumah tentu akan membawa penghijauan didaerah kita sendiri. Ada baiknya muulailah kita membiasakan diri untuk melakukan penghijauan di sekitar kita.
Kegiatan yang dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan bersama 448 CPNS yang melakukan penanaman pohon angsana sebanyak 700 batang didepan Masjid Agung Kompleks Perkantoran Pemkab Bangka Selatan patut kita beri apresiasi. Komitmen Bupati yang tinggi terhadap keasrian dan kehijauan lingkungan juga tujuan untuk membiasakan CPNS yang baru diterima di Bangka Selatan dapat membiasakan diri untuk lebih memperhatikan lingkungannya patut kita beri penghargaan.
Mudah-mudahan pohon yang ditanam oleh para Bupati, Pejabat dilingkungan Pemkab Basel dan CPNS Bangka Selatan dapat tumbuh sehingga dapat dijadikan kenang-kenangan jika nantinya pohon tersebut dapat tumbuh subur sebagai pohon yang meneduhkan. Harapannya, setelah ini dapat bermunculan kegiatan sadar lingkungan dan itu bukan hanya saja dikalangan Pemerintah namun seluruh elemen masyarakat dapat mulai melakukan kegiatan peduli lingkungan. Mudah-mudahan saja!!!!
Written By : Merry Christina (Youth Forum Bangka Goes Green)
UBB Perspectives
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka