UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
02 Mei 2012 | 18:16:46 WIB
Bukan Berarti Sudah Sejahtera
Ditulis Oleh : Sarpin, S.Sos. MPA
Jika peraturan pemerintah itu dilaksanakan tidak akan terjadi di gejolak kaum buruh. Namun pada implementasinya jika dilaksanakan ini akan banyak merugikan perusahaan, seperti untuk karyawan kontrak harusnya Cuma dua tahun namun kenyataannya diperpanjang terus tanpa kejelasan. Ada saat-saat kondisi dimana buruh tidak bisa berbuat banyak misalnya yang sudah berumur 35 tahun mereka ini kan sudah tidak bisa lagi bisa leluasa cari pekerjaan baru, nah makanya kemudian terciptalah gejolak yang membuat buruh turun ke jalan.
Dalam hal ini pemerintah kurang tegas menegakkan peraturan, malah lebih condong memihak ke perusahaan. Sementara kebutuhan makin hari makin meningkat, ada perusahaan yang nakal kemudian mengorbankan buruh dalam mendapatkan kesejahteraannya.
Di Bangka Belitung jarang terjadi buruh demonstrasi menuntut hak-haknya. Kondisi ini bukan berarti buruh di Bangka Belitung sudah sejahtera walaupun upah minimalnya lumayan besar. Kondisi ini lebih didukung oleh filosofi dak kawa nyusah.
Filosofi dak kawa nyusah ini ada positif dan negatifnya, positifnya ya adem ayem ini tidak ada gejolak, sementara negatifnya tidak diketahui ada masalah apa. Tingkat pendidikan kaum buruh juga ikut mempengaruhi kenapa di Babel ini tidak ada gejolak, rata-rata buruh disini tingkat pendidikannya SMA/SMK.
Disamping itu jumlah buruh yang tidak sebanyak di daerah lain ikut mempengaruhi kondisi ini.
Kalau di Jakarta kan banyak sekali buruhnya pabrik-pabrik banyak di sana, di Batam banyak buruh tapi tetap aman, hak-hak buruh terpenuhi di beberapa tempat.
Di Babel, pihak perusahaan juga harus mengakomodir hak-hak buruh, seperti kesehatan, jaminan kecelakaan dan lainnya. Kalau memang sudah menjadi perjanjian saat mereka masuk kerja hak-hak seperti jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan dan lainnya harus dipenuhi.
UMR saat ini baru sebatas untuk memenuhi kebutuhan hidup belum bisa untuk merubah kondisi. Intinya kalau perusahaan tidak mampu sejahterakan buruh ya jangan pakai buruh.
New Analysis Bapos, Rabu (02/05)
Penulis : Sarpin, S.Sos. MPA
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBB
UBB Perspectives
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka