Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
16 Juli 2022 | 15:39:12 WIB
Kurma UBB Jilid III, Jadikan Idul Adha 1443 H Sebagai Momentum Berbagi ke Sesama
Merawang, UBB- Dalam suasana Hari Raya Idul Adha 1443 H, Universitas Bangka Belitung (UBB) jadikan ini sebagai momentum untuk berbagi ke sesama melalui KURMA (Kurban Bersama) Jilid III, pada Selasa dan Rabu (11-12/7/2022).
Dalam acara Kurma Jilid III ini, terdapat dua kegiatan yang di selengarakan. Pada tanggal 11 merupakan kegiatan Kurma dengan pemotongan sapi kurban yang bertempat di Gazebo Fakultas Ekonomi dan tanggal 12 dengan memberikan santunan kepada anak yatim yang berasal dari Desa Balunijuk dengan pelaksanaannya di Ruang Betason II, Gedung Rektorat UBB.
Dalam sambutannya Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si. menyampaikan, kegiatan kurma ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kampus UBB saat Hari Raya Idul Adha, namun saat adanya pandemi Covid sempat terhenti, dikarenakan ada keterbatasan interaksi.
“Kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin dan sempat terhenti karena Covid. Semoga ini dapat terus berlanjut sampai seterusnya,” ujarnya.
Proses saat mengambil daging dari sapi pertama
Sementara itu, Ketua pelaksana Kurma III Miftahul Ulum S.Th.I., M.Pd. mengatakan, Untuk acara kurban, panitia telah berhasil mengumpulkan donasi hingga dapat menyembelih 4 ekor sapi dan 2 ekor kambing dengan daging kurban dibagikan secara langsung oleh panitia kepada masyarakat di sekitar UBB. Sedangkan untuk santunanya kepada 16 anak yatim dari Desa Balun Ijuk.
Miftahul mengungkapkan, tahun ini waktu yang disediakan kepada panitia untuk acara Kurma jilid III cukup singkat. Sehingga ada beberapa kesulitan yang dihadapi panitia saat persiapan. Ia berharap tahun depan acara Kurma IV dapat dipersiapkan dengan konsep yang lebih matang dan sistem yang lebih rapi.
Rektot UBB Dr. Ibrahim, M.Si. melihat proses pengulitan sapi
Dengan persiapan yang matang, dirinya optimis pihak panita dapat menyalurkan daging kurban dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu dengan jumlah yang lebih banyak dari tahun ini.
“Insya Allah harapannya tahun depan dengan konsep yang lebih matang dan rapi, kami sangat optimis khususnya dari panitia DKM Kurma III dan Insya Allah di tahun depan Kurma IV akan menyalurkan daging kurban lebih banyak lagi dan berbagi kepada anak yatim piatu lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Kepala BAAK Hesty, S.Si., M.Pd saat membagikan santunan kepada anak yatim
Miftahul menerangkan, kriteria anak-anak yang mendapatkan bantuan adalah anak yang berusia 15 tahun kebawah. Ia mengatakan proses pendataan anak-anak yang membutuhkan bantuan tersebut dipercayakan sepenuhnya kepada pihak desa sehingga yang menentukan bukan dari UBB.
“Jadi yang memilih bukan dari panitia ataupun UBB melainkan kami percayakan sepenuhnya kepada pihak desa untuk menyeleksi dan memilih anak-anak yang menerima bantuan,” katanya.
Sedaangkan Guskarnali, S.T., M.T salah satu panitia Kurma III menjelaskan acara tahun ini sama seperti tahun sebelumnya yaitu, Kurma untuk sapi, Kurma untuk kambing, dan Kurma sukarela yang nantinya akan dialokasikan untuk menyantuni anak yatim yang ada di desa sekitar UBB.
“Untuk tahun ini kita baru bisa menyantuni anak yatim piatu yang ada di Desa Balunijuk. Insya Allah, harapannya kedepan santunan anak yatim ini lebih banyak lagi donasinya sehingga kita bisa berbagi ke desa lainnya,” jelasnya.
Salah satu anak yatim saat menerima santunan dari panitia KURMA III
Andra salah satu penerima santunan Kurma sukarela mengatakan, dirinya merasa sangat terbantu dengan santunan ini. Menurutnya santunan ini membantunya membiayai keperluan sekolah dan kebutuhan lainnya.
“Saya merasa sangat terbantu lewat acara ini, harapan saya acara ini dapat dilakukan setiap tahunnya dan dapat membantu teman-teman lain yang juga membutuhkan,” ungkapnya. (Penulis Ana; editor, Iw/Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi