+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
24 Mei 2023 | 16:08:46 WIB


Peduli Disabilitas, UBB Lakukan Penandatangan MoA Bersama KND



Merawang, UBB— Sebagai salah satu bentuk upaya untuk peduli terhadap disabilitas, Universitas Bangka Belitung (UBB) lakukan penandandatangan nota kesepahaman dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND) bertempat di ruang Betason I, pada Selasa (23/05/23).


Dengan adanya penandatanganan ini Prof. Ibrahim selaku rektor UBB menyebutkan, kami sangat terbuka dan adanya penandantangan ini dan dengan kesempatan ini juga bisa meningkatkan kepedulian kita terhadap disabilitas.


“Sensitifitas dan kepedulian kita terhadap disabiltas seringkali tersekat oleh pemahaman kita yang terbatas walaupun sudah ada undang-undang disabiltas, membuat kerjasma ini menjadi suatu hal yang penting,” sebut lulusan UGM tersebut.


Menurut rektor, sebagai lembaga pendidikan terkadang adakalanya memiliki pemahaman terbatas tehadap suatu hal. Hingga dengan adanya KND sungguh tepat untuk saling berdiskusi dan dapat memberikan pencaerahan bagi kita semua mengenai disabilitas ini.


“Terkadang dalam lembaga pendidikan tidak menutup kemungkinan terdapat mahasiswa sebagai penyandang disabilitas tetapi disalah artikan oleh dosen dalam memberikan pembelajaran, untuk itu perlu untuk saling belajar agar dapat memberikan tratment berbeda di bandingkan dengan mahasiswa lainnya,” ujarnya.


Dalam penerimaan mahasiswa baru,  Prof. Ibrahim menyebutkan bahwa UBB juga menyediakan tempat ujian khusus bagi penyandang disabilitas.

 

Sementara itu, selaku ketua KND Dante Rigmalia menyampaikan, KND sendiri pada dasarnya adalah lembaga pemantauan bukan fasilitator alat bantu.


“Tugas KND sendiri sebenarnya merupakan pelaksanakan pemantauan, evaluasi, dan advokasi pelaksanaan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas,” ujarnya.


Menurutnya, ada beberapa Isu strategi KND dalam meningkatkan kepedulian kita terhadap disabilitas dan memahami mereka.


“Isu tersebut berupa  pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pekerjaan, pendataan, dan penghapusan stigma,” ujar ketua KND.

 

Sebagai perguruan tinggi, KND berharap para dosen dan tenaga pengajar juga sangat diharapkan untuk perlu sensitif terhadap penyandang disabiltas. 


“Diperguruan tinggi ketika adanya calon mahasiswa yang mau Droup Out perlu dicek ulang, jangan-jangan mereka adalah salah satu penyandang disabilitas,” harapnya.


Dijelaskan, Misi KND sendiri adalah memperkuat partisipasi aktif penyandang disabilitas pada setiap proses pembangunan di berbagai sektor melalui sosialisasi, edukasi dan peningkatan kapasitas terkait penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.


Selain itu, beberapa hal yang dilakukan KND ialah menjalin advokasi berbasis dampak dan kerjasama yang setara, mendorong dan melakukan advokasi terhadap bentuk pelangaran dan diskriminasi, melakukan sosialisasi dan edukasi, serta mendorong pelibatan penyandang disabilitas. (Humas)
 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi