+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Coral Reef

Universitas Bangka Belitung
22 Mei 2012 WIB


Terumbu Karang Kepulauan Buku Limau Kabupaten Belitung Timur


Terumbu Karang Kepulauan Buku Limau Kabupaten Belitung Timur
Maret 2010, Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB telah melakukan ekspedisi ke Belitung Timur untuk melakukan penelitian dan pengamatan kondisi yang sebenarnya ekosistem terumbu karang di kabupaten ini. Sebenarnya ini adalah kali kedua tim melakukan ekspedisi ke Bellitung Timur. Pada oktober 2008 tim pernah melakukan ekspedisi ke kabupaten yang dikenal dengan "Bumi Laskar Pelangi" ini. Tim pernah menyusuri hutan di Kecamatan Gantong hingga menemukan pantai yang cukup indah dan sangat alami. Pantai yang banyak ditumbuhi lamun dan mangrove. Pantai yang landai ini diyakini terdapat ekosistem terumbu karang di bagian slope (tubir). Namun tim tidak berani melakukan pengamatan mengingat tidak terdapat nelayan yang menyewakan perahu dan mengutamakan keselamatan karena khawatir ada buaya mengingat lokasi berdekatan dengan muara Sungai Lenggang dengan mangrove yang sangat lebat dan alami. Mengingat pertimbangan tersebut akhirnya ekspedisi dipindahkan ke Kabupaten Belitung.



Karenanya, di kali yang kedua ini, tim berusaha semaksimal mungkin agar ekspedisi ini membuahkan hasil yang memuaskan sehingga data ekosistem terumbu karang di Kabupaten Belitung Timur dapat diperoleh dan kemudian dapat dipublikasikan. Informasi mengenai kondisi gelombang dan cuaca telah didapat dari mahasiswa perikanan Universitas Bangka Belitung dari Belitung yang sedang liburan. target utama adalah ekspedisi terumbu karang di kawasan wisata bahari yang memiliki pantai yang cantik. pantai yang cantik dan memiliki sebaran ekosistem terumbu karang di sekitarnya akan menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata bahari di masa yang akan datang. Target kedua adalah pulau-pulau kecil yang memiliki ekosistem terumbu karang yang indah dan pulaunya yang eksotis.



Tim melakukan pengamatan ke Pantai Burung Mandi Kecamatan Sungai Kampit. Sayangnya, kondisi air agak keruh dan bergelombang karena baru beberapa hari sebelumnya terjadi hujan dan angin kencang menyebabkan gelombang. Padahal tak lama sebelumnya kondisi air laut sangat tenang dan teduh. Sayangnya lagi, spot karang tepat berada didepan pantai yang dapat dicirikan dari pecahan ombak ditengah laut. Menurut nelayan yang terdapat di pantai itu, unutk mencapai spot karang hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit menggunakan perahu nelayan Pantai Burung Mandi yang khas dibandingkan perahu jenis lainnya di Pulau Bangka Belitung yang disebut kater. Karena kondisi air yang bergelombang cukup kuat dan air laut yang keruh akhirnya pengamatan di spot karang pantai ini pun dipindahkan ke kepulauan bukulimau.



Pulau Buku Limau, Pulau Nanas dan Pulau Siadong



Pulau Buku Limau dapat ditempuh dengan mudah dari pelabuhan yang berada dibelakang Pasar Manggar. Di pelabuhan ini biasanya terdapat perahu yang membawa masyarakat dari Pulau Buku Limau yang berbelanja dan keperluan lainnya di Pulau Belitong. Biasanya masyarakat membeli berbagai jenis bahan makanan hingga perlengkapan rumah tangga yang sengaja didatangkan untuk keperluan di Pulau Buku Limau. Ini adalah kendala kehidupan masyarakat pulau kecil yang sebagian besar kebutuhannya harus dipasok dari pulau induk.



Tim menuju ke Pulau Buku Limau bersama dengan perahu yang mengangkut penumpang beserta barang-barang yang dibawa dari Pulau Belitong seperti bumbu-bumbu masakan, produk pangan hingga lemari. Perjalanan ke Pulau Buku Limau diiringi dengan gerai tawa para penumpang yang menggunakan bahasa bugis dengan waktu sekitar satu jam. Selama satu jam perjalanan itu tak satupun dari tim yang mengerti bahasa bugis. Hal ini karena memang penduduk mayoritas di pulau Buku Limau adalah suku bugis seperti di pulau celagen yang berdekatan dengan pulau pongok. Pembicaraan penumpang yang seru dengan diiringi gerai tawa sama sekali tak dimengerti oleh Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB yang memang dalam tim kali ini asli melayu Bangka Belitung. Inilah indahnya bumi Bangka Belitung yang kaya akan berbagai jenis suku bangsa bahkan terkenal dengan masyarakat tionghoa yang banyak didatangkan oleh pemerintah belanda untuk menambang timah di Bangka Belitung kala itu. berbeda dengan masyarakat bugis yang banyak datang merantau dari daerahnya di Sulawesi karena berdasarkan sejarah akibat pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar pada tahun 1950-an hingga banyak suku bugis yang merantau ke berbagai daerah termasuk ke Bangka Belitung.



Pulau Buku Limau adalah pulau indah yang dikelilingi dengan ekosistem terumbu karang dengan ketebalan yang beragam mulai 20 400 meter. Di pulau ini terdapat sekitar 120 KK dan sudah terdapat dermaga beton yang cukup panjang. Sayangnya, saat air surut, kapal tetap tidak bisa masuk hingga ke darmaga karena ketinggian air masih terlalu rendah untuk dapat dilalui oleh perahu. Perahu yang tim tumpangi datang sekitar pukul 14.00 WIB dimana air sedang surut. Akhirnya, penumpang harus diangkut satu per satu menuju Pulau Buku Limau dengan menggunakan perahu dayung yang lebih kecil.



Sampai di Pulau Buku Limau tim langsung menuju rumah seorang guru matematika yang bertugas mengajar di sekolah dasar di pulau kecil ini, Pak Bakrie. Selama di pulau, guru inilah yang menjadi guide kami dan menyediakan tempat tinggal sekaligus menyiapkan konsumsi bagi tim dengan gratis tanpa meminta biaya sedikitpun. Inilah keindahan hidup di pulau kecil yang masih asri yang masih jauh dari sifat materialistis seperti di kota-kota besar. Bahkan perjalanan perahu menuju Pulau Buku Limau yang baru saja kami lalui tanpa bayaran sepeserpun. Dengan luasan yang tidak terlalu besar (sekitar 2 Ha), Pulau Buku Limau terkesan padat oleh rumah penduduk.



Sesampainya di Pulau Buku Limau, tim istirahat sejenak kemudian langsung menuju spot ekosistem terumbu karang yang terletak di bagian barat pulau. Karang yang bagus terdapat pada bagian slope (tubir). Karang di perairan pulalu ini cukup baik dengan berbagai jenis karang dan banyak terdapat berbagai jenis ikan. Sayangnya, dibeberapa titik tampak karang tertutup sediment atau ditumbuhi alga yang kemungkinan berasal dari sampah organick dari limbah rumah tangga atau pengaruh dari sungai maggar. Sedimentasi memang dapat menyebabkan karang mati tertutup atau dalam skala ringan, dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat membuat laju pertumbuhan alga menjadi cepat karena sediment membawa nutrient yang akan mempercepat laju pertumbuhan alga.



Secara umum karang di lokasi ini didominasi oleh jenis karang Acropora dan karang massive (CM). selain karang yang indah, terumbu karang di daerah ini pun dipercantik dengan berbagai jenis ikan karang yang cukup banyak. Masyarakat Nelayan Buku Limau memang menangkap ikan jauh hingga ke perairan sekitar Kalimantan. Bahkan di pulau ini banyak terdapat bagan perahu seperti di Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan. Pengambilan data sore itu terasa lebih ramai daripada biasanya. Maklum, pak Bakrie mengajak beberapa siswanya untuk ikut serta. Senang rasanya bisa berbagi pengalaman bersama sekaligus mengajarkan mengenai terumbu karang kepada anak-anak Pulau Buku Limau. Sayangnya waktu yang menjelang magrib sehingga kami tidak bisa berlama-lama bersama anak-anak tersebut di laut.



Esok paginya tim menuju Pulau Penanas. Pulau kecil ini berjarak sekitar 2,5 km dari Pulau Buku Limau. Pulau kecil tidak berpenghuni ini berbeda dengan pulau bukuliamu. Pulaunya dikelilingi oleh pasir putih sehingga sering menjadi daerah bertelur penyu. Sayangnya, hampir setiap pagi penduduk Pulau Buku Limau memeriksa jika ada penyu yang bertelur dan mengambil telur tersebut untuk dikonsumsi atau dijual. Ironis memang tapi inilah yang terjadi dengan nasib penyu di pulau-pulau kecil perairaan Bangka Belitung. Menurut Pak Bakrie, pasir putih di pulau penanas ini digunakan oleh penduduk Buku Limau untuk membuat rumah. Maklum saja, karena dipulau bukuliamu tak banyak terdapat pasir dan penduduk di pulau itu semakin padat.



Terumbu karang di perairan pulau penanas lebih luas dibandingkan dengan di Pulau Buku Limau. Terumbu karang tumbuh secara merata dengan kedalaman yang relative dangkal. Karang di lokasi ini didominasi oleh karang branching dan karang foliose. Selain itu dijumpai juga jenis karang massive dan karang lainnya, namun jumlahnya tak terlalu banyak. Sayangnya, ada beberapa spot di karang pulau ini kami jumpai yang rusak akibat aktivitas penangkapan ikan tidak ramah (pengeboman). Tampak karang yang patah dan terdapat cekungan akibat energi getaran oleh bom. Namun aktivitas itu sepertinya sudah cukup lama dilakukan dan bukan bekas yang baru. Semoga saja kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang semakin baik demi keberlangsungan hidup biota laut dan hidup manusia yang membutuhkan pangan laut yang bergizi tinggi.



Pulau Siadong berada sekitar 2 km sebelah timur dari Pulau Buku Limau. Sayangnya kami tak sempat menjelajahi pulau ini karena keterbatasan waktu. Maklum, kegiatan ekplorasi seperti ini dikerjakan saat waktu libur yang tentu saja sangat dibatasi oleh waktu. Namun tampak jelas jika pulau ini sebenarnya lebih luas daripada Pulau Buku Limau. Sayangnya pulau ini relative rendah sehingga tak layak didiami karena kesulitan sumber air tawar. Pulau Siadong terdapat sebaran mangrove dan dikelilingi pula oleh ekosistem terumbu karang. Ketiga pulau ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata masa depan jika memang pemerintah daerah dapat mengembangkannya sesuai dengan perencanaan yang baik bukan hanya berbasis proyek semata. Letaknya yang tak jauh dari manggar dan ada banyak spot pulau dan spot karang yang dapat dijelajahi. Bahkan sebenarnya ada lagi beberapa pulau kecil yang lebih jauh seperti kepualuan memperak yang juga memiliki ekosistem terumbu karang yang memukau.



Pulau Buku Limau terkenal pula sebagai penghasil ikan asin. Ikan asin dari pulau ini dijual hingga ke Jakarta hingga ke kota-kota di Pulau Jawa. Pengepul dari Jakarta datang langsung ke pulau ini untuk membeli ikan asin. Selain itu, ikan-ikan segar pun dijual langsung ke Jakarta dan sebagian dijual di Pasar Manggar. Tak heran, jika melihat banyaknya bagan perahu dan armada tangkap yang cukup besar yang dimiliki oleh masyarakat pulau ini. Karenya, sebelum pulang Tim pun membeli ikan asin sebagai oleh-oleh khas Pulau Buku Limau untuk dibawa pulang ke Bangka.



Ancaman dibalik keindahan



Dibalik keindahan ekosistem terumbu karang dan pulau-pulau kecil di Perairan Manggar dan Gantong khususnya. Kini ancaman mendera potensi perikanan dan wisata bahari masa depan daerah ini. PT Timah Tbk sedang dan telah melakukan proses AMDAL untuk melakukan penambangan di Laut Oliver dengan luas sekitar 30 ribu hektar yang meliputi laut di Kecamatan Manggar dan Gantong dengan mengoperasikan sekitar 12 kapal isap produksi yang bekerjasama dengan mitra. Alasan utamanya karena ada potensi besar dari timah di laut oliver yang mencakup perairan manggar dan gantong.



Kita semua tahu, pengalaman dan realita yang terjadi adalah penambangan timah pada akhirnya akan menguuntungkan para penambang dan mafia tambang. Masyarakat pada akhirnya hanya merasakan pahit dari ampas potensi besar timah. Tak sedikit terjadi konflik horizontal antara masyarakat selain kerusakan ekosistem yang tak tergantikan. Sedangkan keuntungan yang paling banyak dirasakan oleh para cukong, perusahaan dan pejabat yang bermain mata dengan kegiatan pertimahan ini. Semoga saja pemerintah daerah Belitung Timur lebih arif dalam mengembangkan Belitung Timur menjadi lebih berwawasan lingkungan dan berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyatnya. Dengan segudang potensi dan semangat Laskar Pelangi masyarakat daerah ini, kami yakin selama tidak ada intervensi politik dan korupsi aparat pemda yang hanya mementingkan kepentingan tertentu, Belitung Timur mampu menjadi Brunei Darussalam kedua seperti yang pernah disampaikan oleh kepala daerahnya.



Keindahan ketiga pulau di perairan manggar ini sebenarnya sedah pernah didata oleh Dinas Pariwisata Kebupaten Belitung Timur. Sayangnya, hasil kegiatan tersebut belum ditindaklanjuti dengan membuat peraturan daerah (Perda) yang menjadikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi laut daerah. Semoga ada inisiative yang baik dari instansi terkait seperti dinas kelautan perikanan, pariwisata dan lingkungan hidup ditambah dengan sinergi yang baik pula dari DPRD. Amin..



Ucapan Terima Kasih



Melalui tulisan ini, dengan rasa hormat tim mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Bakrie, guru matematika dari Pulau Buku Limau yang telah banyak membantu tim selama di Pulau Buku Limau dan sekaligus menjadi guide selama berpetualang tanpa meminta biaya sepeserpun. Selain itu, tim mengucapkan pula terima kasih kepada Alm. Yuslim Ihza Mahendra (kakak sulung Yusril Ihza Mahendra) yang telah memberikan tempat berteduh yang sangat nyaman dirumahnya selama Tim di Manggar (saat kegiatan ini, Pak Yuslim Ihza Mahendra belum meninggal dunia).



Perjalanan ke Belitung Timur adalah perjalanan penuh dengan keterbatasan bagi tim terutama dana. Tim hanya terdiri dari dua orang (satu dari Bangka dan satu dari Belitung) untuk mengurangi pembengkakan biaya. Alhamdulillah selama kegiatan eksplorasi ini tim banyak mendapat bantuan dari tangan-tangan tulus ikhlas bapak-bapak yang telah tim sebutkan diatas. Berbekal uang beberapa ratus ribu rupiah, peralatan 2 set alat selam dasar, roll meter untuk mengukur tutupan karang dan kamera underwater ditambah semangat untuk mengenalkan keindahan kampung halaman agar para stakeholder dapat mengembangkannya lebih bijaksana, kegiatan ini berjalan dengan lancer. Pengalaman selama di Belitung begitu banyak memberikan pelajaran berharga bagi tim. Dana bukanlah menjadi kendala utama untuk melakukan kegiatan eksplorasi selama kita masih punya semangat.



Ketua Tim : Indra Ambalika, S.Pi

Anggota : Dwi Septiawan, S.Pi








Penulis : Indra Ambalika Syari, S.Pi





Terumbu Karang Lain

Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Kering di Perairan Sungailiat Bangka Belitung Indonesia

Foto-foto Terumbu Karang (Coral Reef) Pulau Ketawai di Perairan Bangka Belitung Indonesia

Perjalanan Mencari Terumbu Karang (Coral Reef) di Perairan Provinsi Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) Batu putih Sungailiat Bangka Belitung

Eksotisme Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Semujur Kepulauan Bangka Belitung

Nuansa Terumbu Karang (Coral Reef) Menawan di Karang Sebidang Kampung Tungau, Simpanggong Bangka Barat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Teluk Limau Sungailiat Bangka Belitung

Cantiknya Terumbu Karang (Coral Reef) Pantai Penyusuk yang Sakit

Pengukuran Tinggi Karang Acropora Formosa (Brown) di Karang Batu Putih Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Ekspedisi Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Penyusuk Desember 2008

Terumbu Karang (Coral Reef) Di Pantai Rebo Sungailiat Kabupaten Bangka provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pantai Tanjung Tinggi Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2008

Eksotisme Terumbu Karang (Coral Reef) di sekitar Pulau Ketawai Februari 2009, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (coral reef) di Pulau Gusung Asam Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Terumbu Karang (Coral Reef) di Pulau Panjang Kabupaten Bangka Tengah

Terumbu Karang (Coral Reef) di Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai Desa Pasir Putih Kabupaten Bangka Selatan Penelitian Januari 2009

Efektifitas Terumbu Karang Buatan Bagi Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang

Upaya Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dengan Merintis Daerah Perlindungan Laut (Marine Protect Area) Berbasis Masyarakat

Terumbu Karang di Sungai Samak Kecamatan Badau kabupaten Belitung

Pesona Terumbu Karang Di Titik Paling Timur Pulau Bangka, Tanjung Berikat

Terumbu Karang di Desa Tanjung Labu Pulau Lepar Kabupaten Bangka Selatan, Pengamatan Bulan April 2009

Terumbu Karang (Coral Reef) Tanjung Sangkar

Terumbu Karang di Pantai Tanjung Ular Mentok Kabupaten Bangka Barat

Laboratorium Perikanan UBB Berhasil Transplantasi Karang

Terumbu Karang Di Pantai Tanjung Kelayang Belitung

Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB Berhasil Lakukan Transplantasi Terumbu Karang untuk Tahun ke Dua

Kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Bangka akibat penambangan timah lepas pantai (Kapal Isap)

Spot-Spot Baru Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Pulau Bangka

Terumbu Karang di Pulau Pongok Kabupaten Bangka Selatan

Terumbu Karang Desa Teluk Limau Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat

Mimpi Kami untuk Rebo

Terumbu Karang Pulau Pemuja Perairan Penganak, Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat

Pulau Pemain Permis Kabupaten Bangka Selatan

Ekspedisi Pulau Salma & Kueel, Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung

Terumbu Karang Kepulauan Buku Limau Kabupaten Belitung Timur

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka