UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
31 Juli 2008 | 02:13:23 WIB
Sains Empirik, dan Budaya Pembuktian
Ditulis Oleh : Admin
Sebelum era sains empirik, manusia mempersepsikan alam semesta (baca: materi) dengan berbagai cara, dari mulai cara tahayul yang sulit dipertanggungjawabkan hingga melalui penalaran (filsafat) yang mulai mencoba mengurai unsur-unsur yang membangun semesta.
Pada era ilmuwan muslim, klaim-klaim kebenaran tentang semesta mulai dipertanyakan kebenarannya dan dituntut buktinya, hingga sesuatu klaim/teori/hipotesis dapat divalidasi sebagai “benar” setelah terbukti secara empiris. Sejak ini pula lah sains empirik materialistik mulai menemukan prospeknya.
Makanya kita mengenal dalam metoda ilmiah, selalu ada tahap yang bernama eksperimen, hal tersebut untuk menguji dan sekaligus memvalidasi apakah sebuah hipotesis dapat diakui kebenarannya atau tidak.
Sejarah Model Atom
Penggambaran ini dapat kita nikmati misalnya dengan membaca sejarah manusia dalam memodelkan Atom dari sejak Democritus, Dalton, Thompson, Rutherford dst dst.
Apa yang mereka ajukan adalah model tentang atom, sejauh apa model tersebut diyakini kebenaranya? Tidak ada yang tahu! bahkan si ilmuwan yang bersangkutan sekalipun. Yang bisa dilakukan adalah mendekati kebenaran berdasarkan fakta-fakta eksperimental. Siapa yang paling mendekati kenyataan empirik, maka teorinya lah yang dianggap mendekati kebenaran.
Sama halnya dengan pembenaran melalui eksperimen, penyangkalan (falsifikasi) terhadap sebuah teori juga bisa dilakukan melalui eksperimen, seperti isu di seputar pemodelan ttg alam semesta antara Newton yang mekanistik yang kemudian difalsifikasi oleh model Einstein yang relativistik di kemudian abad.
Dalam konteks ini lah saya mendukung sikap skeptis nya Bung Priyadi untuk menuntut bukti empirik, bahkan lebih dari itu menuntut perumusan akan hipotesisnya sendiri yang sampai saat ini masih tersamar, entah karena dari sumber awalnya tersamar atau karena hasil pengolahan media yang membuat gagasannya menjadi tersamar.
Disisi lain apresiasi juga tetap perlu diberikan kepada setiap niat dan upaya positif untuk merumuskan solusi atas krisis energi yang sedang kita alami.
Di samping juga rasa berbaik sangka kepada Pak Joko, mungkin saja beliau bukan berasal dari komunitas ilmiah sehingga tidak terlalu mengerti ataupun perhatian terhadap metodologi saintifik ini.
Karena jika demikian adanya, jangan sampai pertanyaan-pertanyaan skeptik khasnya akademisi ini malah memadamkan asa orang biasa ini sehingga pada gilirannya memperbesar jurang psikologis dari elemen2 lain yang non-akademisi untuk masuk kedalam isu-isu sains yang bukan tidak mungkin mereka membuat gagasan terobosan yang bermanfaat untuk kemanusiaan.
wallahu’alam...
Written By : Yugi Sukriana - Journal of Life
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka