UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
02 Maret 2009 | 16:43:29 WIB
Kapan Kreativitas dibutuhkan, Tips Meraih Kesuksesan
Ditulis Oleh : Admin
Kuantitas dan kualitas karya seseorang, tidak muncul begitu saja. Untuk menghasilkan karya yang bermanfaat, biasanya didahului oleh proses berfikir dan proses mengambil keputusan secara tepat. Ini berlaku untuk semua orang, tidak peduli apakah otaknya di kepala atau di dengkul (yang di dengkul anda harus hati-hati, kalu dengkul kejedot pilar belon bisa geger otak tuh). Disinilah diperlukan kemampuan anda untuk mencari alternatif sebanyak mungkin sebelum sampai pada hasil pemikiran dan keputusan terbaik. Mencari dan mengembangkan alternatif sebanyak mungkin adalah proses kreatif! Jadi buat anda yang tidak pernah punya alternatif lain, berarti anda tidak kreatif (Saran dari Melly Goeslaw: Ku Cinta Kamu Bukan Berarti Ku Tak Mendua.. adalah saran yang kreatif hahahahaha). Kemampuan anda untuk melakukan proses kreatif ini harus dioptimalkan. Menurut hemat saya, menjadikan anda agar sangat kreatif itu sangat penting. Kreativitas adalah salah satu bentuk bahwa anda mensyukuri adanya potensi besar yang dapat anda manfaatkan dari seperangkat otak yang diberikan oleh Sang Khalik. Jadi jagalah otak anda, karena kalau korslet bisa loading and hang! Hanya masalahnya, kreativitas kadang-kadang mati suri atau bahkan mati konyol, karena anda masuk kedalam suatu kondisi yang tidak kondusif. Tekanan besar yang muncul dari lingkungan ekternal dapat mematikan kreativitas anda. Selain itu, kebekuan hati dan ketidakpedulian dari dalam internal diri kita sendiri juga dapat menghilangkan kreativitas. Kalau hal ini terjadi, maka celakalah anda, karena peluang anda untuk menghasilkan karya-karya yang monumental akan hanya sampai pada cita-cita belaka. Oleh karena itu, anda harus mampu mengidendifikasi kondisi-kondisi yang akan menjebak potensi diri anda tersebut.
Ada beberapa kondisi dimana kreativitas dan menjadikan diri anda menjadi kreatif sangat diperlukan, agar anda dapat menjadi pribadi yang eksis dan penuh dengan karya yang bermanfaat bagi diri anda, orang lain, dan masyarakat secara umum. Kondisi yang membutuhkan anda menjadi pribadi yang kreatif adalah sebagai berikut:
- Anda menghadapi kondisi berjalan ditempat, tidak puas, dan bosan (misalnya kerja sudah 10 tahun tapi your salary not up-up, gaji ga naik2). Jika anda merasa roda hidup anda tidak berputar, anda tidak puas denga hasil yang anda peroleh, atau anda bosan dengan kondisi yang begitu-begitu saja, maka anda harus berupaya menjadi lebih kreatif
- Anda yakin bahwa anda dapat mengerjakan lebih dibandingkan dengan yang anda peroleh sekarang (misalnya anda kuat bekerja selama 14 jam, tapi anda hanya punya pekerjaan yang dapat diselesaikan dlam waktu 5 jam saja). Jika anda memiliki sumber daya dan potensi yang lebih, namun anda belum memperoleh hasil yang setimpal, maka anda juga harus berupaya untuk lebih kreatif
- Anda mengerjakan hal yang sama sepanjang hari dan berulang-ulang (misalnya tugas anda hanya membuka tutup palang pintu lintasan kereta api di jalan raya, maka anda perlu sekali-kali menyetop kereta untuk memberikan kesempatan mobil berjalan dulu hahahaha). Jika anda mengerjakan hal yang itu-itu juga, maka anda sudah dapat memprediksi hasilnya. Oleh karena itu, anda perlu menjadi lebih kreatif agar anda dapat memperoleh hasil yang lain, yang juga diharapkan lebih baik
- Anda membicarakan hal yang sama dengan orang yang sama (ini adalah kondisi 4 L lu lagi lu lagi, seperti suami istri yang tinggal di rumah BTN tipe 21). Jika anda ketemu dengan orang yang sama dan topik pembicaraannya juga sama, maka dapat dibayangkan betapa monoton hidup anda. Kalau anda berada dalam kondisi ini, maka anda harus menjadi lebih kreatif. (Tapi saya tidak menganjurkan anda untuk berselingkuh atau berpoligami/poliandri karena anda selalu bertemu dengan pasangan hidup anda yang itu-itu juga)
- Anda merasa sudah tidak menjadi diri anda lagi (misalnya anda krisis identitas, senang bergaya meniru-niru artis atau bintang idola anda). Jika anda kehilangan identitas, dan cenderung meniru-niru orang lain, maka anda juga perlu menjadi orang lebih kreatif. Jadi be yourself.
- Anda merasa tertekan pada hari sabtu karena harus memikirkan hari senin lusa (kaya ga ada hari lain lagi aja!). Kalau anda sudah tidak mampu menikmati dan membedakan mana waktu libur untuk bersenang-senang, dan mana waktu kerja untuk menghasilkan karya-karya anda, maka anda perlu menjadi lebih kreatif. Workaholics memang positif, tapi tetap saja anda harus tahu dan sadar waktu. Karena bekerja dan bersenang-senang porsinya harus pas
- Anda terbiasa menghindari masalah dan resiko (misalnya anda cenderung penakut dan menjadi safety player). Masalah dan resiko itu ada untuk dihadapi dan dipecahkan oleh anda bukan untuk dihindari. Jadi jika anda termasuk orang yang senang menghindari masalah dan resiko, maka anda termasuk orang yang tidak kreatif. Oleh karena itu berubahlah menjadi kreatif dengan cara lebih berani menghadapi tantangan
Jadi jika anda menghadapi salah satu dari ketujuh kondisi di atas, maka anda perlu belajar dan berlatih lebih intensif lagi untuk mengembangkan diri menjadi pribadi-pribadi yang kreatif.
Written By : Yudi Pramudiana di https://yudipram.wordpress.com
Judul Asli : Kapan Anda Memerlukan Kreativitas
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka