UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
29 Oktober 2009 | 13:03:25 WIB
Wisata Bahari, Sektor Unggulan Pasca Timah?
Ditulis Oleh : Admin
Pertimbangan ini sangat wajar karena sebagian besar dari luas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari perairan laut. Dengan garis pantai sepanjang sekitar 1200 km, tak heran jika setiap kabupaten di provinsi ini memiliki daerah tujuan wisata bahari. Sarana penunjang untuk mendukung potensi ini pun terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya seperti hotel, penginapan, akses transportasi dan telekomunikasi yang memadai. Tidak ada yang menyangkal bahwa potensi wisata bahari di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat besar. Karenanya, jika ingin mengembangkan sektor pariwisata di masa yang akan datang, maka wisata bahari adalah sektor unggulan utama itu.
Kepariwisataan modern di masa yang akan datang diprediksikan akan lebih berorientasi pada menjamah daerah pantai dan laut yang airnya seperti di kawasan tropika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di tempat inilah, wisatawan dari bagian dunia nir-tropika bermandi surya yang "mewah", beralaskan pasir pantai lembut yang putih bersih, dan air laut yang jernih membiru. Mereka (wisatawan) datang berbondong-bondong mengharapkan bukan hanya untuk beristirahat, melainkan juga untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga air yang dinamik seperti berenang, menyelam menikmati keindahan ekosistem terumbu karang tropika, ski-air, selancar-air, bersampan, berlayar di laut, memancing dan berlari-pagi serta bersantai-ria di tepi pantai berlatarkan pemandangan nyiur melambai yang dihiasi oleh keanekaragaman flora dan fauna tropika yang memukau. Itulah impian mereka sebelum tiba di daerah tujuan wisata pantai dan laut tropika. Impian yang sempurna bagi mereka.
Wisatawan mancanegara (wisman) yang akan menyerbu pantai dan laut tropika sengaja datang dari benua Amerika Utara (USA dan Kanada), Benua Eropa, yang relatif jauh, hingga ke Benua Australia; dan Selandia Baru; Singapura (ASEAN), Jepang, Hongkong, Korea, dan Taiwan. Tidak terkecuali Wisatawan Nusanara (wisnus) pun akan cenderung meningkat bila kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat terus dipacu. Dari gambaran di atas, tidak ada ruang kawasan yang paling pantas diserbu di masa datang secara berbondong-bondong oleh wisman dan wisnus dengan irama kunjungan yang gencar dan intensitas tinggi, selain daripada lokasi pantai dan laut.
Kecenderungan ini akan menjadi anugerah bagi provinsi ini yang haus devisa untuk pembangunan dan akan menjadi pintu rezeki bagi generasi di masa mendatang setelah nanti dan pasti timah tidak potensial lagi ditambang di pulau ini. Para wisman dan wisnus yang datang untuk berlibur ke pulau ini akan mendatangkan devisa dan semakin berkembangnya sektor pariwisata pun akan membuka peluang lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, sektor wisata bahari akan menjadi sektor ekonomi unggulan utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti di daerah Bali dan Manado di negara ini. Selain itu, negara lain seperti Thailand dan Filipina pun cukup mendapat banyak devisa dari sektor wisata bahari mereka yang telah dikembangkan dengan baik.
Tak dapat dipungkiri, daerah wisata bahari yang berkembang dengan baik dan maju adalah daerah yang tak hanya memiliki keindahan alam tampak luar. Maksudnya, hanya menonjolkan keindahan pantai dan pemandangan alamnya. Namun daerah tersebut pun memiliki inner beauty dari wisata bahari. Inner beauty itu adalah keindahan ekosistem terumbu karang yang persentase tutupan karang hidupnya tinggi dan memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan berbagai jenis ikan dan biota khas terumbu karang lainnya. Ini telah dibuktikan oleh daerah di Manado dan Bali. Thailand dan Filipina pun tak hanya membangggakan keindahan pantainya dalam mempromosikan potensi wisata bahari di negara mereka melainkan juga potensi inner beauty yang jauh lebih menarik bagi wisman dari daerah subtropis. Keindahan yang tak mereka (wisman) jumpai di negara mereka.
Diving dan snorkling adalah kegiatan utama para wisman yang datang ke daerah tropis. Melihat keindahan underwater merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan daripada sekedar berjalan-jalan sepanjang pantai. apalagi keindahan ekosistem terumbu karang di daerah tropis jauh lebih indah dibandingkan di daerah lain.
Terumbu karang hanya ditemukan antara 35o lintang utara dan 32o lintang selatan mengelilingi bumi. Garis lintang tersebut merupkan batas maksimum dimana karang masih dapat tumbuh. Karang pembentuk terumbu hanya dapat tumbuh dengan baik pada daerah-daerah tertentu seperti pulau-pulau yang sedikit mengalami sedimentasi alam dan tidak terpengaruh oleh adanya arus dingin. Tiga daerah besar terumbu karang di dunia yaitu laut Karibia, laut Hindia dan lndo-Pasifik. Di laut Karibia terumbu karang tumbuh di tenggara pantai Amerika sampai di sebelah barat utara pantai Amerika Selatan. Di daerah ini karang hanya tumbuh dibagian tertentu walaupun merupakan laut dangkal. Terbatasnya sebaran dan jumlah jenis ini disebabkan tingginya sedimentasi dari sungai Orinco dan Amazon di sepanjang pantai Amerika Selatan. Sedangkan dibagian sepanjang pantai karang hanya terbatas sampai di pantai Florida. Hal ini disebabkan rendahnya suhu pada musim dingin yang tidak memungkinkan karang tumbuh dengan baik.
Sebaran karang di Laut Pasifik meliputi Laut Cina Selatan sampai pantai timur Australia, Pantai Panama sampai pantai selatan Teluk California. Karang tumbuh dengan baik di daerah Indo-Pasifik hingga mencapai kurang lebih 80 marga. Faktor alami yang menyebabkan karang dapat tumbuh dengan baik di Indo-Pasifik Barat. Sebagai contoh betapa kayanya jenis karang yang tumbuh didaerah Indo-Pasifik dibandingkan dengan Laut Karibia adalah marga Acropora. Di Laut Karibia Acropora hanya terdiri dari 3 jenis sedangkan di Laut Pasifik terdiri dari sekitar 80 jenis. Sedangkan marga Porites di Karibia mempunyai 3 jenis dan 20 jenis untuk Laut IndoPasifik.
Indonesia yang terletak di Indo-Pasifik dan sebagian di Laut Hindia telah lama dikenal warga dunia sebagai daerah syurga terumbu karang. Terumbu karang di negara ini memiliki keanekaragamn yang tertinggi di dunia dibandigkan dengan negara lain. Selain itu, biota karang pun memiliki keanekaragaman yang sangat berlimbah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdapat pada 1o 50 3o 10 lintang selatan merupakan daerah yang sangat sesuai bagi ekosistem terumbu karang. Ditambah banyaknya pulau-pulau kecil yang merupakan kawasan dengan ekosistim terumbu karang yang potensial. Melihat potensi ini, sepertinya tak ada keraguan untuk berkembangnya sektor wisata bahari di negeri serumpun sebalai. (part 1)
Written By : Indra Ambalika, S.Pi
Ketua Tim Eksplorasi Terumbu Karang Universitas Bangka Belitung
Kepala Laboratorium Perikanan FPPB UBB (indra-ambalika@ubb.ac.id)
E-mail : iambalikasyari@yahoo.com dan indra-ambalika@ubb.ac.id
PENGALAMAN MENULIS DI BANGKA POS
- Susahnya Menggali Potensi Kelautan Kita pada Rubrik Opini Harian Pagi Bangka Pos, 22 Juni 2003. Optimalisasi Potensi Non-Tambang pada Rubrik Opini Harian Pagi Bangka Pos, 16 Juli 2004
- Tantangan Masyarakat Melayu Lomba menulis Artikel Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Oleh Harian Pagi Bangka Pos, mendapat Juara III. 2004.
- Rumitnya Persoalan Timah pada Rubrik Opini Harian Bangka Pos, 10 Juni 2008.
- Ancaman bagi wisata bahari pada rubrik Opini Bangka Pos, 25 Januari 2009.
- Detik-detik kehancuran ekosistem laut kita pada rubrik Opini Bangka Pos, 26 Januari 2009.
- Terumbu Karang buatan, solusi yang tepat??? pada rubrik Opini Bangka Pos, 1 juli 2009.
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka