UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
11 Februari 2010 | 18:06:54 WIB
Isolasi Cendawan Tanah Padang Vegetation dusun Pejem Kecamatan Belinyu
Ditulis Oleh : Admin
Penulisan ini merupakan hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan Januari lalu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah koloni cendawan tanah yang terdapat di padang vegetasi dusun Pejem desa Bintet kecamatan Belinyu.
Pengambilan sampel tanah dilaksanakan di padang vegetasi pada 9 Januari lalu. Metode pengambilan sample dengan melokalisir jarak pengambilan pada 2 transek berbeda, jarak tiap transek 50 m. Survey lapangan dan pengambilan sampel akhirnya diketahui sebanyak delapan titik.
Sampel diambil sebanyak 50 gram pada kedalaman 10 cm. Adapun inokulasi bakteri menggunakan media PDA, Penghitungan jumlah bakteri dengan metode secara langsung.
Dari hasil pengambilan sample tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut (lihat tabel).
Sejumlah cendawan yang berhasil diidentifikasi dari kawasan padang vegetasi dusun Pejem adalah sebagai berikut :
Yang pertama adalah Trichoderma. Koloni dari kapang Trichoderma berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua (Alexopoulus and Mims, 1979). Mudah dikenal karena pertumbuhannya yang cepat. Mula-mula koloni berwarna hialin, kemudian tampak seperti adanya bintik-bintik kecil atau bantalan bantalan yang sering menjadi hijau karena konidium yang telah terbentuk (Sutedjo, 1991).
Selanjutnya Aspergilus. Ciri morfologi koloni: koloni berwarna hijau kebiruan dengan area kuning sulfur pada permukaannya; miselium berbentuk benang halus.
Mucor, dengan ciri morfologi koloni: hifa seperti benang putih; bagian tertentu tampak sporangium dan sporangiofor berupa titik-titik hitam seperti jarum pentul. Koloni yang lebih tua menjadi berwarna abu-abu sampai kecoklatan karena adanya perkembangan spora.
Keempat cendawan Penicillium. Dengan ciri morfologi Hifa bersepta, miselium bercabang, biasanya berwarna. Konidsi waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiru-biruan atau kecoklatan. Biakan dewasa biasanya hijau atau biru kehijauan (Hendra, 2008).
Terakhir adalah Fusarium. Mudah dikenali karena pertumbuhannya yang cepat, koloni berwarna pucat atau berwarna cerah (tergantung pada spesiesnya) dan terkadang memiliki . warna tallus bervariasi mulai dari keputih-putihan hingga kuning, kecoklatan, merah muda, kemerahan, atau lilac.
Sebagai kesimpulan, dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa ada 5 genus cendawan tanah yang ditemukan, yaitu Trichoderma, Aspergillus, Mucor, Penicillium dan Fusarium yang diketemukan di kawasan padang Vegetasi desa Pejem kecamatan Belinyu. ***
Contoh Cendawan dalam Wadah
Contoh Cendawan dalam Wadah
Written By : Cahya Febriyanti,Giani Giovanni dan Sudariyah
Mahasiswa program studi Biologi FPPB Universitas Bangka Belitung
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka