UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
15 Februari 2010 | 20:52:20 WIB
Adakah Mamalia di Dusun Pejem desa Gunung Pelawan ?
Praktikum ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis mamalia pada padang vegetation dengan menggunakan metode transek dengan mengambil lokasi di desa Bintet Kecamatan Belinyu. Adapaun waktu dan tempat pelaksanaan dimulai pada 9 sd 10 Januari 2010 lalu. Bintet termasuk ke dalam Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Jadwal pelaksanaan dimulai pagi, siang dan malam hari. Pagi hari dimulai pukul 07 .48 s/d 10.11 WIB sedangkan malam hari pada pukul 19.30 s/d 22.00 WIB. Sedangkan untuk siang hari, dimulai pukul 13.15 s/d 15.10 WIB.
Metode pengambilan sample yang dipergunakan adalah Transek Jalur (Strip Transect). Dimana pola pengambilan sample diawali dengan pengumpulan data tentang jJenis satwa yang ditemukan, lalu ditentukan Jumlah individu, Jenis kelamin lalu Jumlah individu tersebut diklasifikasikan berdasarkan kelas umur (dewasa, remaja, anak-anak).
Langkah selanjutnya adalah plotkan posisi satwa pada peta sederhana. Lalu memberi keterangan tentang waktu dijumpai (jam, menit), ciri sosial soliter/kelompok, perjumpaan langsung atau tidak langsung. Mendeskripsikan secara sederhana mengenai kondisi habitat tempat ditemukannya satwa.
Dari metode tersebut, akhirnya didapatkan Hasil dan Pembahasan. Hasil dari pengamatan mamalia dengan menggunakan metode transek yang dilakukan di Dusun Pejem Desa Gunung Pelawan Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.
Hutan padang adalah hutan yang paling dominan ditumbuhi oleh tanaman sapu-sapu. Dalam transek yang digunakan sekitar 500 m dari titik awal transek. Dari titik transek pertama tumbuhan yang menjadi patokan adalah tanaman sapu-sapu dan sampai titik transek akhir banyak dijumpai jenis paku-pakuan.
Menurut data primer PT. Timah Volume 2 (1991) jenis mamalia yang dilindungi dan ditemukan pada area kawasan hutan pejem Belinyu adalah , Kubung (Cynochepalus veriegatus) dan Tupai belang (Ratuffa affinis). Menurut warga dusun pejem sering di lakukan aktivitas penangkapan jenis mamalia pelanduk, akan tetapi saat pengamatan di lakukan tidak di temukan jenis pelanduk tersebut. Hal ini diduga akibat penangkapan dilakukan secara terus menerus berdampak pada kepunahannya. Kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan adalah tidak ada ditemukan jenis mamalia, dengan kemungkinan sebagian kecil masih ada.***
Written By : Elis Satria ,Siltya Virgianty ,Mia Malasari ,Eri Tripriyadi
Mahasiswa Prodi Biologi FPPB UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka