UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
23 Agustus 2010 | 13:19:33 WIB
Pengukuran Roots Shoots Tanaman Ubak di lahan Terganggu dan Tidak Terganggu
Ditulis Oleh : Diah Haryani dan Meska Pamela
Tabel 1. Data tanaman Ubak/ Jambu Utan (roots shoot) dilahan terganggu dan tidak terganggu
Tabel 2. Data daun di lahan tidak terganggu dan di lahan terganggu
Pada pengukuran biomassa berat tanaman dilahan terganggu lebih rendah dibandingkan dengan lahan tidak terganggu. Hal ini diduga adanya sifat tanah yang mempengaruhi tanaman dan akar tanaman, sedangkan di lahan tidak terganggu tanaman sangat subur dan berat tanaman lebih tinggi dan akar lebih panjang bila dibandingkan lahan terganggu yang akar lebih pendek.
Dari sifat fisik yang terjadi dilahan terganggu adalah berubahnya tekstur tanah dan morfologi tanah. Tekstur tanah yang terganggu adalah tanah berpasir dengan kenaikan lebih dari 30 % pasir dibandingkan lahan tidak terganggu, dan menurunkan komponen liat dan debu sekurang-kurangnya 50 %. Kandungan bahan organik pada lahan terganggu hampir tidak tersisa, dan N mendekati nol. Perbaikan sistem perakaran dilakukan dengan penambahan bahan organik, menaikan pH tanah, dan meningkatkan agregasi tanah agar serapan hara menjadi lebih baik (Lestari et al. 2008).
Menurut Setiadi (1996), kondisi tanah yang kompak karena adanya pemadatan yang bisa menyebabkan buruknya sistem tata air (water infiltration and percolation) dan aerasi (peredaran udara) yang secara langsung dapat membawa dampak negatif terhadap fungsi dan perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan sempurna dan fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu. Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal tetapi tetap kerdil dan tumbuh merana. Sedangkan sifat kimia tanah yang terkena adalah kadar C-organik, kapasitas tukar kation dan total basa. Konsentrasi Ca, Mg, K, dan Na lebih rendah dibandingkan dengan lahan tidak terganggu (Nurtjahya et al. 2007).
Inonu (2008) menambahkan, rendahnya kandungan unsur-unsur tersebut disebabkan karena unsur-unsur hara sebagian besar sudah tercuci pada proses pencucian pasir timah di sakhan dan terangkut oleh aliran permukaan. Selain itu, porositas tanah yang tinggi karena fraksi liat dan bahan organik menyebabkan unsur-unsur yang tersisa mudah mengalami pelindian (leaching).
Jika dilihat dari hasil rasio roots shoot lahan tidak terganggu dan lahan yang terganggu mempunyai perbedaan yang nyata, hal ini dapat dilihat bahwa rasio roots shoot lahan tidak terganggu lebih tinggi bila dibandingkan dengan lahan yang tergaggu.
Selain itu juga, diduga karena adanya pengaruh tanah yang terdapat di lahan yang terganggu lebih banyak mengandung asam sehingga akar dan batang sulit mengalami pertumbuhan dan perkembangannya, hal ini diduga adanya pengaruh intensitas cahaya, faktor nutrisi dan unsur hara yang terkandung didalam tanah. Sedangkan pada lahan tidak terganggu unsur hara masih tinggi sehingga akar dan batang tumbuh besar, hal ini diduga masih ternaungi dan unsur hara masih banyak yang tersedia didalam tanah.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 2. tentang tumbuhan Ubak mempunyai perbedaan morfologi daun yang tumbuh di lahan yang tidak terganggu dan lahan yang terganggu. Seperti yang terlihat pada Tabel 2, daun tumbuhan Ubak yang tumbuh di lahan yang tidak terganggu lebih lebar daripada di lahan yang terganggu. Selain itu juga, daun tumbuhan Ubak di lahan yang tidak terganggu warnanya hijau, sedangkan di lahan yang terganggu daun tumbuhan Ubak warnanya hijau tapi berlubang, ujung daun robek dan terbakar. Hal ini dianggap sebagai bentuk penyesuaian terhadap unsur hara yang rendah (Muchlis 1978 dalam Lestari et al. 2008). ***
oleh Diah Haryani dan Meska Pamela Sari
Mahasiswi Prodi Biologi FPPB UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka