UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
01 Oktober 2010 | 13:09:05 WIB
Ternyata Kita dan Remaja Memang Hidup Di Zaman Yang Berbeda
Ditulis Oleh : Rustinah
dan netral dapat menjadi baik, jika manusia mengisinya dengan kebaikan, dan menjadi buruk, jika manusia mengisinya dengan keburukan.
Dalam hal ini saya tidaklah akan mengupas bagaimana perkembangan zaman tersebut, namun yang ingin saya bahas adalah bagaimana anak-anak kita mengisi hari-harinya dari zaman ke zaman atau dari era ke era. Ini penting, seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa bukanlah zaman yang menetapkan baik buruknya perilaku anak kita, tapi bagaimana mereka mengisi perkembangan zaman tersebut dengan hal positif atau negatif. Sekali lagi keluarga adalah benteng utama yang mendidik anak-anak sejak dini, terutama orangtua. Karena kita sebagai orangtua bertanggungjawab atas apa-apa yang sudah kita berikan pada anak kita. Karena kitalah yang mewarnai mereka, kitalah yang melukis mereka baik atau buruk. Kita adalah panutan bagi anak, dan mereka adalah cerminan diri kita.
Rasulullah saw, menegaskan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci bersih. Ketika seorang anak dilahirkan, otaknya terdiri dari sekumpulan neuron yang siap dianyam menjadi alat berpikir. Triliunan neuron yang membentuk sirkuit-sirkuit bisa diibaratkan Chip Pentium sebelum dimuat sofware tertentu. Murni, berkemampuan hampir tak terbatas dan belum terprogram.
Yang pertama-tama mengisi program ke dalam otak anak adalah orang tua, kemudian lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah dan lain sebagainya. Pengalaman-pengalaman ini terekam dalam otak anak. Dan pengalaman yang dominanlah yang nantinya membentuk pribadi anak. Oleh karena itu, sejak dini para orang tua mesti hati-hati bila berbicara dan berperilaku dengan anak. Karena sebagian ucapan dan perilaku anak direkam dari orang tuanya.
Kita sering mendengar atau membaca berita tentang pengaruh media pada anak atau remaja, baik itu media cetak maupun elektronik yang menyerbu mereka dengan dasyatnya. Pengaruh bacaan yang tidak pantas dikonsumsi oleh mereka, pengaruh televisi, pengaruh internet, pergaulan bebas, kenakalan remaja, pengaruh handphone, narkoba dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak-anak serta banyak lagi yang lainnya. Orangtua sudah banyak mengeluhkan hal ini, betapa gaya hidup anak atau remaja kita yang sedemikian jauh dari nilai-nilai agama dan adat ketimuran kita sebagai bangsa Indonesia.
Hal itu bisa saja terjadi karena pengaruh perkembangan zaman saat ini, seperti perkembangan teknologi yang sedemikian canggih lebih kuat dampaknya terhadap anak-anak. Kalau kita kilas balik waktu kita dulu masih anak-anak, pengaruh berbagai kemajuan zaman tidaklah sebesar saat ini. Tantangan, pengaruh media baik itu elektronik atau cetak, pengaruh perkembangan teknologi tidaklah sehebat seperti sekarang. Ya memang zaman kita sangat berbeda, dan ingat "kita memang hidup di zaman yang sangat
berbeda". Kita lebih punya filter untuk menyaring dengan baik dari segala pengaruh buruk apapun itu. Sekali lagi kita hidup di zaman yang berbeda dengan anak-anak kita sekarang. Ketika anak hidup dengan pola yang serba instan, maka mereka dan juga kita mesti siap menerima segala konsekuensinya. Kitalah yang harus bisa mengimbangi perkembangan dan pertumbuhan anak yang sedemikian pesat. Kita harus selalu mendampingi setiap langkah-langkah mereka dengan memberi bekal yang kuat sejak dini, yaitu membangun pondasi agama yang kuat pada anak-anak kita. Dapat memposisikan diri kita sebagai pribadi tangguh yang berkarakter serta shalih, dengan memaksimalkan peran kita sebagai orang tua dan sekaligus juga sebagai sahabat bagi mereka. Karena sungguh mengerikan apa yang terjadi pada anak-anak kita saat ini. Apakah kita masih akan berlepas diri atau menutup mata dari fenomena ini.
Ingatlah, terkadang kita tidak bisa mengenal anak kita dengan baik, kita sangat tidak mengenal anak kita, dihadapan kita mungkin mereka baik-baik saja, tapi dibelakang kita mereka melakukan hal-hal yang luar biasa diluar dugaan kita, yang tak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa anak-anak kita akan jadi korban kemajuan zaman yang demikian pesat. Terkadang anak-anak,
sama seperti kita yang bisa saja menjadi mulia ataupun hina. Membesarkan anak-anak di zaman sekarang yang serbuan pengaruh buruk yang lebih dominan, sama seperti berjalan disebuah labirin.
Tapi percayalah, insyaAllah dengan pondasi agama yang kuat dan doa serta menyerahkan sepenuhnya penjagaan dan perlindungan anak-anak kita semata-mata kepada Allah, Hasbunallah, maka mereka akan menjalani hidup dibawah ridho-Nya. Akan menjadi generasi-generasi kebanggaan umat dan bangsanya. Karena bagaimanapun, apa-apa yang terjadi pada anak-anak kita, tak lepas
bahwa kita juga sangat berperan pada perjalanan hidup mereka. Tinggal memilih, apakah mau melukis atau mewarnai mereka dengan hal-hal baik atau yang buruk, terserah kita. Dan kita sebagai orang tua, juga ikut andil dan punya peran yang dominan dalam merusak generasi muda kita. Percaya atau tidak, tanyalah pada diri kita masing-masing. Wallahu 'alam.
Penulis : Dra. Rustinah
Ka. UPT Perpustakaan
Universitas Bangka Belitung
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka