UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
25 Mei 2011 | 10:26:15 WIB
Transplantasi Karang Mati
Ditulis Oleh : Admin
Pada bulan oktober 2010, Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB melakukan pengecekan dengan kondisi keberhasilan hidup (survival rate) sangat tinggi yaitu 96%. Hanya ditemukan empat transplant yang mati, masing-masing dua transplant di kedalaman satu meter dan tiga meter. Kondisi pertumbuhan karang transplant pun sudah mulai baik dan menempel dengan substrat beton saat itu.
Pada minggu (01/05/2011) Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB kembali melakukan pengecekan kondisi transplantasi karang dan hasilnya sangat mengenaskan. Hanya ditemukan dua transplant yang masih hidup. Itupun kondisinya kurang baik. banyaknya karang transplant yang mati karena tingginya tutupan lumpur pada perairan yang menutupi karang. Pada bulan desember hingga februari kondisi peraian cukup keruh akibat musim barat. Namun, pengalaman penelitian transplantasi pada tahun 2009 menunjukkan angka kematian karang yang tidak separah tahun ini.
Tim Eksplorasi Terumbu Karang telah melakukan penelitian transplantasi terumbu karang mulai dari tahun 2009 di pantai yang sama. Indra Ambalika Syari, S.Pi mengatakan, pemilihan lokasi Pantai Teluk Limau Sungailiat karena ekosistem terumbu karang yang jaraknya dekat dengan pantai dan terletak diantara Parai Beach Hotel dan Pantai Matras Sungailiat. Lokasi ini merupakan kawasan wisata bahari kebanggan Pulau Bangka yang banyak dikunjungi masyarakat hingga wisatawan mancanegara. Karenanya, diprediksi pemerintah daerah akan menjaga kawasan ini agar tetap indah dan menjadi sektor andalan pasca timah.
Ironisnya, menurut pantauan pada 17/03/2011 terdapat 17 kapal isap dan sampai saat inipun terdapat belasan kapal isap yang beroperasi. Selain itu terdapat banyak TI Apung dan juga telah beroperasi di perairan pantai matras. Tingginya tutupan lumpur diperkirakan karena tingginya sedimentasi dan konsentrasi kekeruhan akibat penambangan timah lepas pantai yang beroiperasi disekitar perairan ini. Menurut hasil penelitian tim geologi pelayaran kebangsaan ilmuan muda yang merupakan kegiatan Lembaga Ilmu penelitian Indonesia (LIPI) dan Kementerian Pendidikan Nasional pada September 2010 di perairan Pulau Bangka menyebutkan bahwa dari hasil pengamatan semua sedimen hasil gravity core, didapatkan lempung sebagai sedimen yang paling dalam, berurut keatas menjadi lanau, kemudian pasir. Pola ini menunjukkan pola mengkasar ke atas atau coarsening up yang mengindikasikan terjadinya peningkatan energi pengendapan di daerah ini. Kegiatan penambangan timah lepas pantai akan menarik sediment halus di kolom bagian bawah substrat dan dibuang langsung ke laut akan menyebabkan sedimentasi dan kekeruhan yang tinggi pada air laut. Inilah menjadi estimasi faktor utama yang menyebabkan tingginya tutupan lumpur pada karang yang ditransplantasi.
Indra ambalika syari, S.Pi menghimbau agar pemerintah daerah lebih bijak menjaga aset masa depan pulau ini pasca timah nanti. Belum tegasnya masalah regulasi dan pengawasan lingkungan laut hingga saat ini padahal fakta di lapangan menunjukkan banyaknya terumbu karang yang mati tertutup lumpur. Mengingat ekosistem ini merupakan tulang punggung pengembangan sektor perikanan dan pariwisata bahari. Apalagi sampai saat ini belum ada perusahaan pertambangan yang serius memperhatikan masalah rehabilitasi terumbu karang. Biaya rehabilitasi terumbu karang pun tidak sedikit. Semoga pemerintah daerah lebih bijaksana lagi dalam memanfaatkan anugerah timah di pulau ini. Karena Tuhan Yang Maha Esa juga menganugerahkan pantai yang cantik dan ikan yang menyehatkan bagi masyarakat kita.
Transplantasi karang tahun 2009 yang telah tertutup lumpur pada pengecekan tanggal 1 mei 2011
Transplantasi Karang tahun 2010 yang tertutup lumpur pada pengecekan 1 mei 2011
Transplantasi Karang tahun 2010 yang tertutup lumpur pada pengecekan 1 mei 2011
Transplantasi Karang tahun 2010 yang tertutup lumpur pada pengecekan 1 mei 2011
Transplantasi pengecekan pada oktober 2010 yang masih tumbuh dengan baik
Transplantasi pengecekan pada oktober 2010 yang masih tumbuh dengan baik
Oleh : Indra Ambalika
Dosen UBB dan Ketua Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka