UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
08 September 2011 | 14:32:00 WIB
Menumbuhkan Masyarakat Gemar Membaca
Ditulis Oleh : Muktamarudin Fahmi
Peran berbagai bahan bacaan termasuk didalamnya buku dan surat kabar telah memicu para penulis dan jurnalis untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam membuat sebuah tulisan yang dapat memberikan sumbangsih dalam pemberdayaan membaca dikalangan masyarakat. Hal ini didasarkan pada minimnya tingkat membaca ditengah-tengah masyarakat kita. Padahal jumlah buku dan surat kabar yang beredar setiap tahunnya begitu banyak. Tidak ada alasan bagi masyarakat yang tidak memiliki uang untuk tidak bisa membaca buku.
Pemerintah telah menyediakan berbagai macam sarana membaca, salah satunya perpustakaan sebagai sarana belajar masyarakat, buku yang ada di perpustakaan tidak perlu dibeli, dan bisa dibawa pulang dengan beberapa persyaratan sebagai bahan administrasi. Demikian juga dengan surat kabar, yang dilakukan oleh Bangka Pos, juga akan mempercepat perkembangan arus informasi. Masyarakat dapat membacanya secara gratis di Balai Desa maupun tempat keramaian lainnya.
Hal lain yang dapat kita lihat adalah tersedianya beberapa Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tersebar hampir disetiap kecamatan, kabupaten dan kota diberbagai Provinsi, termasuk juga di Provinsi Bangka Belitung. Peran TBM sama halnya seperti perpustakaan yang juga menyediakan beragam koleksi bacaan yang dapat dibaca oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa walaupun dalam jumlah yang terbatas.
Untuk itulah kesadaran membaca merupakan sikap yang dapat diterapkan dan dikembangkan. Namun terkadang, budaya menonton telah mempengaruhi tingkatan membaca seseorang. Adakalanya, sebagian dari kita lebih senang mendengar berita di Radio atau menontonnya di Televisi, ketimbang membaca surat kabar. Padahal berita yang disajikan melalui Radio dan televisi sifatnya sekilas dan tidak diulang kecuali pada jam yang berbeda. Tetapi kalau dalam bentuk tertulis kita bisa membaca berulang-ulang dan bisa mendiskusikannya dengan sesama pembaca jika ada kalimat yang tidak kita pahami maksudnya.
Memang tak bisa dipungkiri, kebutuhan informasi secara visual lebih tinggi daripada kebutuhan sebuah bahan bacaan. Budaya menonton sudah menjadi kebiasaan yang sepertinya begitu sulit untuk ditinggalkan. Sedangkan budaya membaca disadari atau tidak semakin hari semakin terpinggirkan.
Faktor Keluarga
keluarga bisa dikatakan sebuah kelompok masyarakat kecil yang terdiri dari orangtua dan anak. Peran orangtua dalm keluarga adalah membina anak-anak mereka agar menjadi pintar. Kebiasaan yang diajarkan oleh orangtua biasanya akan membekas dan tentu akan sangat mudah diingat oleh si anak.
Disinilah pentingnya pelajaran membaca dan menulis pertama kali diterapkan kepada seorang anak yang nantinya akan terbiasa dengan perilaku membaca. Orang tua sebagai guru pertama setelah guru di sekolah diharapkan dapat membina kegiatan membaca dan menulis sejak dini.
Sekolah juga diharapkan memiliki peran yang sama, agar kegiatan membaca dan menulis terutama bagi siswa yang baru pertama kali menginjakkan kaki di sekolah dasar dapat diajarkan cara membaca dan menulis yang tidak akan membuat mereka bosan, tetapi dapat membuat para siswanya mudah mengerti dan mau terus belajar. Misalnya dengan menerapkan belajar membaca dan menulis dengan menggunakan media tertentu.
Tipe Pembaca
Dalam masyarakat pembaca ada beberapa tipe pembaca yang disesuaikan dengan karakter kegemaran masing-masing. Biasanya masyarakat yang tergabung dalam tipe ini akan membuat beberapa kelompok komunitas yang akan memudahkan mereka bersosialisasi antara satu dan yang lainnya.
Misalnya komunitas pecinta komik jepang, komunitas buku sastra, komunitas buku-buku sejarah dan beragam jenis kelompok masyarakat lainnya yang akan terus berkomitmen menggerakkan cinta baca.
Lahirnya komunitas pembaca seperti ini diharapkan mampu memotivasi generasi muda untuk terus kreatif mengasah metode membaca bagi mereka sendiri dan juga bagi orang lain.
Peran Media
Dalam era serba informasi seperti sekarang ini, peran media dituntut untuk selalu menjadi yang terdepan dalam sebuah pemberitaan. Pengaruh media sangat nyata terlihat ditengah-tengah perubahan sebuah sikap maupun wajah sebuah daerah dimana media tersebut berada.
Surat kabar sebagai sebuah media cetak yang sudah umum di masyarakat, diharapkan dapat memberikan informasi yang jujur dalam sebuah pemberitaan, selalu mengedepankan informasi yang berimbang dan baru. Sehingga akhirnya masyarakat menjadi yakin dan termotivasi untuk selalu mendapatkan informasi melalui surat kabar.***
Penulis : Muktamarudin Fahmi
Pustakawan Universitas Bangka Belitung
Penulis : Muktamarudin Fahmi
Pustakawan Universitas Bangka Belitung
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka