UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
24 Oktober 2011 | 10:56:03 WIB
STRATEGI POLITIK (Referensi untuk Pilgub yang Elegan)
Ditulis Oleh : Ibrahim
Berbagai rupa strategi politik mulai nampak. Mulai dari yang halus sampai yang kasar; mulai dari yang tersirat sampai yang tersurat; bahkan mulai dari yang elegan sampai yang tidak bermartabat. Politik memang memberikan giuran yang sangat menjanjikan dan semua merasa memiliki kemampuan untuk memenangkan kompetisi.
Strategi politik menjadi kunci penting dalam pemenangan. Bagaimanapun kegagalan merencanakan kemenangan berarti sedang merencanakan kegagalan. Strategi politik memegang peran yang sangat penting untuk dicermati.
Strategi politik menjadi penting artinya karena akan berkaitan dengan pertarungan untuk memperebutkan kekuasaan dan pengaruh. Politik meniscayakan adanya pertarungan karena dalam setiap kekuasaan pasti selalu ada pihak penentang dan pihak pendukung sehingga kehadiran pertempuran untuk mengakhiri perebutan kuasa dan pengaruh merupakan kunci utama. Strategi politik bagaimanapun adalah sarana untuk mewujudkan cita-cita politik. Dalam konteks pertarungan politik untuk memperebutkan sebuah jabatan, maka strategi yang matang di bidang pemilu memegang peranan yang sangat penting karena tanpa adanya perencanaan strategi, tidak mungkin kemenangan akan diraih (Schroder, 2003).
Instrumen Kunci
Dalam rangka pelaksanaan strategi politik, diperlukan instrumen-instrumen kunci yang digunakan untuk mencapai sasaran. Schroder membedakan tiga jenis instrumen, yakni instrumen komunikasi melalui propaganda, iklan, dan humas, instrumen aksi tanpa kekerasan melalui protes, persuasi, non-kooperatif, dan intervensi, serta instrumen aksi dengan kekerasan melalui serangan langsung, pemerasan, penculikan, pengusiran, perang, dan sebagainya (Schroder, 2008).
Sementara itu, Pruitt dan Rubin (2009) memerinci strategi dalam lima bentuk, terutama digunakan dalam konflik-konflik, yaitu contending, yielding, problem solving, with drawing, dan inaction. Contending diterapkan dengan cara menggunakan solusi yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Yielding adalah strategi mengalah dengan menurunkan derajat aspirasi. Problem solving digunakan dengan mencari cara untuk memuaskan kedua belah pihak yang sedang berselisih. Sementara with drawing dilakukan dengan cara meninggalkan suatu situasi untuk menghindari perselisihan. Terakhir, strategi inaction dilakukan dengan cara diam dan lebih memilih melihat dan menunggu perkembangan situasi.
Di antara lima strategi dasar tersebut, menurut Pruitt dan Rubin (2009) dimungkinkan untuk mengkombinasikan beberapa strategi, sekalipun sebenarnya satu sama lain saling berbeda. Hal yang yang lebih sering terjadi adalah satu kelompok mencoba strategi tertentu, lalu menggantinya dengan strategi yang lain jika tidak berhasil.
Pada akhirnya, Freedman (2007) memandang bahwa studi strategi fokus pada aktor-aktor individu dan melihat bahwa studi strategi dapat dilihat sebagai sebuah pendekatan intelektual dalam persoalan-persoalan spesifik ketimbang studi lapangan. Studi strategi seharusnya dipahami sebagai bagaimana individu membuat sejarahnya dan membentuk ulang keadaan yang mereka hadapi. Keadaan ini termasuk interaksi individu dengan yang lain.
Kontekstualisasi strategi politik yang dikembangkan oleh para kandidat dalam berbagai proses politik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat merujuk pada asumsi defensif, ofensif, dan gabungan defensif-ofensif sekaligus, tergantung pada konteks politik yang dihadapi.
Situasi politik yang dihadapi berkaitan dengan posisi etnisitas membuka peluang bagi strategi defensif ketika berhadapan dengan kasus-kasus intimidasi dan tekanan primordialitas. Dalam kompetisi politik, isu-isu etnis, agama, bahasa, dan sejarah memegang peran penting. Pada saat yang bersamaan, usaha-usaha ofensif memungkinkan terjadi ketika para elit politik membutuhkan dukungan sumber daya dari etnis mereka sendiri, misalnya dengan cara membangun koneksi kekerabatan.
Dalam kerangka politik yang sangat praktis, merujuk pada usaha-usaha akademik yang dikonseptualisasi di atas, kemenangan sebetulnya dapat diraih dengan cara-cara elegan. Sekalipun Clausewitz mengatakan bahwa perang adalah pengerahan segala cara yang diarahkan pada kepentingan perdamaian pada akhirnya, namun kita tidak boleh lupa bahwa Pilkada hanya moment lima tahunan. Apalah artinya jika setelah saling bertempur dalam sebuah agenda yang singkat, lalu masing-masing kandidat menjadi musuh abadi, bahkan di luar politik. Hsun Tzu sangat bijak menyusun argumentasinya.
Maka, sebagai masyarakat dalam kultur yang terbuka dan santun, strategi politik yang santun juga harus menjadi ciri. Kepentingan politik berbeda dalam Pilgub mendatang tidak berarti perbedaan terus menerus dikonstruksi. Lagipula, hanya akan ada satu pemenang dan yang lainnya harus tetap mengabdi di jalan yang lain. Kemenangan politik semoga tidak menjadi segalanya.
Opini Bangka Pos, Senin (24/10)
Penulis : Ibrahim
Dosen UBB dan Visiting Scholar
Di School of Political Science and International Studies
The University of Queensland Australia
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka