UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
22 Desember 2011 | 08:20:46 WIB
IBU
Ditulis Oleh : Tri Lestari, SP.,M.Si
Kaulah Ibuku, Cinta
Kasihku...
Terimakasihku...
SYAIR lagu "Ibu", oleh Haddad Alwi feat Farhan diatas sangat menyentuh hati, mengingatkan kita akan pengorbanan ibu. Tak hanya berkorban saat mengandung, melahirkan dan menyusui, tapi juga dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi anak saleh/salehah. Sehingga pantas jika surga-NYA berada di telapak kaki ibu.
Pengorbanan seorang ibu sungguh luar biasa, tidak ada tandingnya. Seorang ibu selalu ikhlas melakukan apapun demi anaknya. Tak minta apapun untuk mengganti atau membayar pengorbanannya karena memang tak akan tergantikan dan terbayar dengan apapun.
Hari ini seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu. Sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya.
Peringatan Hari Ibu diawali dengan berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera dan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Salah satu hasil dari kongres tersebut adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani.) Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No.316 tahun 1959.
Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang berjuang untuk menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak dan kaum perempuan. Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lainnya menjadi agenda dalam kongres.
Penetapan Hari ibu ini diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M.Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A.Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Selain itu Hari Ibu juga merupakan saat dimana kita mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa saying dan terimakasih kepada para ibu. Berbagai kegiatan dan hadiah diberikan untuk para perempuan atau para Ibu, seperti memberikan kado istimewa, bunga aneka lomba untuk para Ibu, atau ada pula yang membebaskan para Ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.
Bagaimana perayaan Hari Ibu yang harus kita maknai dan jalani dengan baik adalah tetap menjalankan peran kita seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya. Peran ibu dikeluarga tetap ikhtiar mewujudkan anak saleh/salehah bukanlah perkara instan, diperlukan proses panjang, kerja keras dan sungguhan dalam mengusahaknnya. Sedangkan peran ibu untuk lingkungan sosialnya seperti saya menjadi seorang pendidik (Dosen) dan orang tua serta mertua saya (guru mengaji) dengan ikhlas mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada anak-anak didiknya. Semoga ilmu yang telah kita berikan semua bias bermanfaat bagi semua orang dan menjadi amal jariah di dunia dan di akhirat.
Pepatah mengatakan: "Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang". Hikmah yang dapat kita ambil dari pepatah tersebut adalah alangkah baiknya sebelum kita meninggalkan dunia yang fana ini, hendaklah masing-masing diri kita berusaha keras untuk mampu meninggalkan bekas kontribusi yang nyata sesuai dengan bidang kompetensinya masing-masing.
Dalam segala keterbatasan yang ada, menjadi sangat penting fokus berkarya dengan memanfaatkan kompetensi dan keahlian yang sudah kita kuasai. Dengan demikian, tinggalah gading dan belang yang kita torehkan menjadi signifikan dan dapat menjadi pengingat bagi kolega yang pernah berinteraksi dengan kita semasa hidup yang singkat ini.
Kepada ibuku (emakku) orang tua dan mertua terimakasih atas pengorbanan dan kasih sayang yang engkau curahkan terhadap kami. Para ibu-ibu dan teman seperjuangan, selamat hari Ibu. Tetap berjuang, berkarya dan semangat menjadi ibu yang baik di dunia dan akhirat... Amiiien...
Opini Bangkapos, Kamis (21/12)
Ditulis Oleh : Tri Lestari, SP.,M.Si
Dosen UBB
Mahasisiwi Doktor IPB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka